9- Ban bocor

64 60 15
                                    

Bismillah.

Yeyy update lagii!! Ada yang kangen Zidan? Nih hari ini aku kasih banyak tentang Zidan di part ini xixi.

Happy Reading 🤍

Tak terasa, sudah hampir 3 minggu Lini berubah status menjadi seorang mahasiswi. Kini ia sudah mulai terbiasa dengan kehidupan kampus, seperti kuliah, organisasi, diskusi, dll. Fyi, satu minggu yang lalu Lini telah selesai mengikuti pelantikan organisasi kampus, kini ia sudah resmi menjadi anggota di organisasi terbesar di Universitas Barsatya.

"Lin, nanti gue izinin gabisa ikut diskusi ya. Gue disuruh nemenin mama ngejenguk tante gue yang lagi sakit" ucap Felli sembari merapikan buku-bukunya.

"Oh, oke Fel nanti gue izinin. Yaudah yok keluar bareng" Ucap Lini sembari menenteng tasnya.

"Emm..lo sendirian gapapa kan Lin?" Tanya Felli sedikit tak enak hati, karna ia tau kak Rendi juga tak ikut diskusi hari ini, jadi terpaksa sahabatnya itu harus sendirian. Ya, meskipun disana nantinya ada yang lain, tapi Lini belum sepenuhnya dekat dengan mereka. Apalagi Rangga juga ikut masuk di dalam organisasi itu karna disuruh oleh kakaknya, yaitu Arga.

Arga Leksa Permana dan Rangga Leksa Permana, ada yang sadar dari awal nama mereka sama? Benar, dua laki-laki ini adalah sepasang kakak beradik. Rangga sebelumnya berkuliah di Surabaya dan akhirnya pindah ke Jakarta karena suatu alasan tertentu, sekarang ia memilih Universitas Barsatya untuk melanjutkan studynya dan satu kampus bersama kakaknya, Arga. Lini dan Rendi yang mengetahui hal itu lantas sangat terkejut, tetapi kembali ke niat awal Lini untuk mulai belajar melupakan masa lalunya dan belajar biasa saja ketika bertemu Rangga ataupun Revi.

"Gue gapapa kok Fel, kan udah berdamai dengan masa lalu hehe" ucap Lini sembari tertawa kecil. Lini mengerti maksud dari sahabatnya itu, tapi ia benar-benar baik-baik saja sekarang.

Fyi, Felli sudah mengetahui tentang apa yang terjadi antara Lini, Rangga dan Revi di masa lalu. Lini sendiri yang menceritakannya, karna menurutnya, Felli sudah menjadi sahabatnya dan berhak mengetahui semuanya. Setalah mengetahui itu semua, Felli mengaku kecewa dengan Revi yang notabenya adalah sepupunya. Ia tak menyangka bahwa Revi setega dan sejahat itu kepada sahabatnya sendiri. Meskipun Lini sudah berpesan kepadanya untuk tidak menjauhi Revi, tapi sampai saat ini Felli tak mau bicara dan menjauh dari sepupunya itu.

"Yaudah, kalau gitu gue pulang dulu ya" Pamit Felli setelah mereka keluar dari kelas.

"Iya, lo hati-hati ya" ucap Lini

"DADAA LINI SAYANGG.." Teriak Felli dengan melambai-lambaikan tangannya setelah berjalan beberapa langkah dari posisi Lini berdiri saat ini.

Lini yang melihat tingkah sahabatnya itu seketika malu, karna saat ini lingkungan kampus masih sangat ramai, sedangkan sahabatnya berteriak tanpa rasa malu.

Bukan sahabat gue - Batinnya sembari tertawa kecil.

---

"Baik, sekian diskusi kita hari ini. Semoga apa yang kita dapatkan hari ini, dapat bermanfaat di kemudian hari. aamiin"

"Saya tutup, Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh"

Zidan sebagai pemimpin diskusi, mengakhiri diskusi hari ini setelah berlangsung sekitar 2 jam. Diskusi hari ini membahas tentang Ilmu Filsafat, dan itu cukup membuat otak semua peserta diskusi seketika mendidih. Tak terkecuali Lini, ia benar-benar tak paham dengan pembahasan hari ini, kepalanya sangat pusing ketika mencoba berpikir keras, entahlah.

"Lin, Rendi kemana? Kok gaikut diskusi?" Tanya Arga tiba-tiba kepada Lini.

"Oh iya, Kak Rendi izin gak bisa ikut, soalnya ada mata kuliah susulan katanya kak" ucap Lini.

LINIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang