14- Meneduh bersama

64 51 20
                                    

Bismillah.
Happy Reading 🤍

"Aku bisa sedekat ini denganmu, tapi tidak untuk memilikimu"

"dia bilang masih cinta sama gue, Kak" Ucap Lini lalu menunduk.

"Hah!? Terus lo percaya?"

"Gak lah! Yakali" Balas Lini spontan.

"Bagus deh. Terus?"

"Yaudah gue bilang aja kalo antara gue dan dia udah selesai dan dia gaada hak lagi untuk mencintai gue"

"Cerdas!" Tanggap Rendi penuh penekanan.

Tadi setelah makan malam, Rendi memang berniat untuk membicarakan hal ini dengan Lini. Ia sangat penasaran apa yang dibicarakan Rangga kepada adiknya.

Melihat raut wajah adiknya yang sedikit berbeda ketika menceritakan hal ini, Rendi sedikit curiga dan menanyakan sesuatu kepada Lini.

"Kalo lo sendiri?"

"Hah? Maksudnya?"

"Lo sendiri masih cinta sama Rangga?" Tanya Rendi sedikit ragu karena takut membuat adiknya tersinggung.

Lini sedikit terkejut mendengar pertanyaan yang dilontarkan kakaknya. Mengapa Rendi bertanya seperti itu?

"Nggak lah! Gue udah gaada perasaan apapun sama dia"

"Lagian gue ga bodoh mertahanin perasaan untuk tukang selingkuh kaya dia!" Imbuhnya sedikit tersulut emosi.

Rendi lega ketika mendengar jawaban meyakinkan dari mulut Lini. Ia sungguh tak tega jika adiknya harus menyimpang perasaan untuk orang yang salah.

"Tumben lo pinter" Celetuknya sembari mengacak-acak rambut Lini.

"Gue tiap hari mah pinter! Lo aja yang baru sadar" Balas Lini sembari mengibaskan rambut hitam sebahunya.

"Idih! Pede banget lo!"

"Kenyataan!" Balas Lini penuh penekanan di depan wajah kakaknya dan langsung melangkahkan kakinya pergi meninggalkan kakaknya.

"Syalan!"

---

"Dan, lo ga pulang?" Tanya Arga.

"Males" Balas Zidan singkat.

"Lo udah 4 hari ga pulang ke rumah, nyokap lo pasti nyariin"

"Iye Dan, lo emang punya masalah sama bokap lo, tapi lo gaada masalah sama nyokap lo. Beliau pasti khawatirin lo nyet!" Celetuk temannya yang lain.

Memang benar, Zidan sudah 4 hari tidak pulang ke rumahnya, ia lebih memilih menginap di ruang organisasi. Zidan malas pulang karena ia terlibat pertengkaran hebat dengan papanya empat hari yang lalu.

Flassback on

Pukul 02.45

Tok tok tok

"Assalamualaikum"

Zidan mencoba mengetuk pintu rumahnya sembari mengucapkan salam berharap ada yang terbangun untuk membukakan pintu untuknya.

Tak lama ada seorang wanita paruh baya yang membukakan pintu dan menjawab salam sembari tersenyum kepadanya. Wanita itu adalah Rina, mama Zidan.

"Wa'alaikumussalam. Udah pulang kamu Zidan? Ayo masuk" ucap Mamanya lembut.

Zidan segera masuk mengikuti wanita di depannya.

"Mama belum tidur atau kebangun?"

"Dari mana aja kamu!?" Belum sempat Rani menjawab pertanyaan putranya, suara bariton milik Hendra, Papa Zidan itu sudah mendahuluinya.

LINIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang