8- Berdamai dengan Masa lalu

62 58 16
                                    

Bismillah.

Huhu author lagi banyak kegiatan fren, jadi update mungkin 2/3 hari sekali ya. Semoga bisa maklum.

Happy Reading 🤍

"Berdamai dengan masa lalu dan diri sendiri adalah cara terbaik untuk menjadi manusia dewasa"

Saat ini, tepatnya di Ruang organisasi, terdapat beberapa mahasiswa yang tengah menyiapkan berkas-berkas untuk penerimaan anggota baru. Karena memang dalam waktu dekat akan ada pelantikan untuk adik-adik Maba yang berminat gabung di organisasi terbesar di Universitas Barsatya ini.

"Gais! Ini berkasnya udah lengkap semua apa ada yang masih kurang?" Ucap Fitri, salah seorang pengurus inti organisasi.

"Kayanya masih ada yang kurang deh, Fit." Balas pengurus yang lain.

"Apa aja yang kurang?"

"Kayanya berkas undangan ada yang belum lengkap sama sistematika pelantika belum ada"

"Oke bentar, coba gue cari" Ucap Fitri lalu segera mencari berkas yang belum lengkap di laci.

10 menit

Sudah hampir 10 menit Fitri yang dibantu pengurus lain mencari berkas tersebut, tapi tak kunjung mereka temukan.

"Ini kayanya berkasnya ga disini deh. Orang udah kita cari kemana-mana gaada"

"Terus dimana kalo ga disimpen disini?"

"Apa di gudang belakang ya?"

"Maybe, yaudah kita coba cari aja kesana"

"Biar gue aja yang cari" Ucao Zidan menyauti.

"Yaudah, Dan. Lo aja yang cari gih!"

Zidan segera melangkahkan kakinya untuk pergi ke gudang belakang.

---

"Lini"

Merasa ada yang memanggil namanya, Lini yang sedari tadi duduk di taman belakang kampus sembari terus menangis, kaget dan secepat kilat mencoba menghapus deraian air mata yang membasahi wajah cantiknya itu. Dan ya, suara panggilan itu berasal dari Zidan yang sedang berjalan menghampirinya.

Flassback on

Lini berlari meninggalkan Felli dengan langkah kaki yang mendorongnya untuk pergi ke taman belakang kampus. Ia sebelumnya tak pernah tahu tempat ini, tapi langkah kakinya yang tak tahu harus kemana yang mengarahkannya ke tempat ini. Lini hanya ingin sendiri dan menangis, dia tak mau ada orang lain yang melihatnya lemah seperti ini.

"Kenapa gue harus ketemu sama mereka lagi?" Gumamnya dengan air mata yang mengalir semakin deras.

"Kenapa gue harus ketemu lagi sama orang yang udah nyiptain rasa sakit terbesar dalam hidup gue? KENAPAAA!!" Lini berteriak, dia tak bisa membayangkan jika harus bertemu setiap hari dengan dua orang yang hampir membuatnya gila.

"Gue cuma mau bahagia tanpa ada bayang-bayang mereka!! CUMA ITU YANG GUE MAU, CUMA ITU!!!" Kini keadaan Lini sudah tak karuan, wajahnya merah dan matanya sembab, terlihat sangat menyedihkan.

Flassback off

"Kak Zidan" lirihnya.

Lini sangat terkejut ketika melihat orang yang sedang berjalan menghampirinya. Bagaimana bisa Zidan ada disini? Dan saat ini pujaan hatinya itu harus melihatnya dengan kondisi seperti ini, apa yang akan Lini katakan jika Zidan bertanya tentang apa yang terjadi kepadanya.

LINIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang