17- Curhat

50 51 17
                                    

Happy Reading 🤍

"Bahkan lebih tepatnya, dia selingkuhan gue, Ga"

"HAH!?" Arga melotot mendengar ucapan adiknya. Ia benar-benar sangat terkejut dengan penuturan Arga.

"Lo selingkuh dari siapa anjir!" Tukas Arga.

Rangga tampak sedikit ragu untuk menceritakan semuanya pada Arga. Pasalnya, kakaknya itu mengenal perempuan yang telah disia-siakannya. Tapi setelah beberapa detik diam mempertimbangkan, Rangga memutuskan untuk menceritakannya.

"Lo- tau Lini kan?"

"Linia adiknya si Rendi?" Balas Arga yang diangguki oleh Rangga.

"Kenal lah, kenapa emang?" Imbuhnya.

"Dia juga mantan gue"

Arga semakin terkejut bukan main. Bisa-bisa adiknya ini dapat membuatnya serangan jantung hari ini dengan segala pengakuannya.

"Lo ngarang cerita kan? Ngaku lo, Rang!," Protes Arga tak mau mempercayai begitu saja.

"Gue serius bangsat!"

"Buktinya?"

"Kalo untuk foto gue sama Lini, gue udah gaada. Tapi kalo lo ga percaya, lo bisa tanya langsung ke dia"

"Njir! Lo bener-bener ser-rius?"

"Serah lo deh! Capek gue" ucap Rangga lelah dengan kakaknya yang banyak tanya.

"Baperan lo kek cewek!"

"Bacot!"

"Gue bener-bener masih ga percaya mantan lo cantik-cantik, Rang HAHAHAHAH" Celetuk Arga seraya terbahak.

Rangga yang merasa diremehkan hanya mendengus kesal. Dirinya juga termasuk cukup tampan untuk mendapatkan pasangan yang cantik. Lalu apa salahnya?

"Eh bentar, berarti Lini yang lo selingkuhin?" Tanya Arga mulai serius.

"Iya"

"Anjir! Gue baru inget kalo si Lini waktu itu langsung buru-buru balik saat lo dateng pertama kali ke ruangan"

"Dia benci banget sama gue, Ga"

"Yaiyalah nyet! Yakali dia ga benci sama lo setelah lo ngehianatin dia. Gue kalo jadi Lini, udah gue geprek terus gue pakein sambel terus gue makan lo!" Tukas Rangga dengan wajah kesal.

"Ya biasa aja kali muka lo nyet!" Celetuk Rangga ikut kesal.

"Kenapa muka gue? Ganteng? Terpikat lo?"

"Jijik!"

"Udah deh, lanjut ceritanya. Gue kepo"

"Dan, yang lebih parahnya, Revi sama Lini tu dulu sahabatan. Semenjak Lini mergokin gue sama Revi selingkuh di belakang dia, persahabatan mereka juga ikut kandas" Jelas Rangga dengan wajah penuh rasa bersalah.

"Gila lo, Ga! Ga kebayang gimana sakitnya Lini waktu itu"

"Gue emang bodoh, Ga. Gue baru sadar setelah Revi nunjukin sifat aslinya. Dan akhirnya gue putus sama dia sebulan setelah gue putus sama Lini"

"Bentar, lo putus sama Revi bulan apa?"

"Sekitar Juli pertengahan bulan, tepatnya pas gue baru aja masuk kuliah"

"Bentar deh, seinget gue Revi jadian sama Zidan kalo ngga akhir juli ya awal Agustus. Anjir secepet itu dia lupain lo dan dapet yang baru?" Tukas Arga tak habis pikir.

"Nah, itu juga yang juga bikin gue agak kesel. Itu emang hak dia, tapi kek, Anjir! Semudah itu dia lupain gue" Tukas Rangga dengan nada sedikit emosi.

"Tapi selama ini dia tu baik banget sama kita-kita, Rang. Ramah, baik, pinter, semangat lagi kalo udah menyangkut kepentingan organisasi. Mangkanya semua jadi suka sama dia"

LINIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang