9. Peramal Zach

4.3K 539 34
                                    

Happy Reading.

Setelah penyambutan Pangeran Dimitri, disambung dengan makan bersama Raja dan Ratu dan sedikit pembahasan tentang masalah yang telah diselesaikan Dimitri dengan adil. Membuat Jemima sedikit menyesali keputusannya untuk datang, sebab sang Raja mendadak membahas pernikahannya dengan Dimitri.

Jemima belum siap untuk menikah, apa lagi hatinya sedang merasa bimbang dan ragu dengan perasaan yang hinggap saat ini. Namun, melihat wajah senang Dimitri saat membahas pernikahan tadi, sedikit membuat Jemima merasa bersalah kalau ia menolak secara langsung, jadi ia lebih memilih diam dan tersenyum kecil.

"Kau seperti orang yang kehilangan akal saja," tutur Amber yang melihat Jemima duduk bertompang dagu di tangga menuju pavilliunnya. "Duduklah di tempat seharusnya, Jemima!" sambungnya dengan nada tegas.

Jemima berdiri dan menghentak kakinya sebelum duduk bersama Amber di pavilliun.

"Bagaimana ini?"

Amber menatap Jemima dengan pandangan yang sulit diartikan. "Bukankah kau menyukainya?" Jemima menggeleng lesu.

"Kupikir kau menyukainya." Amber memutar gelas tehnya. "Kau menyukai seseorang?" Mata Amber menatap lekat Jemima. Ia tahu kalau Jemima sedang menyukai seseorang, tapi ia tidak tahu pasti siapa orangnya.

Jemima menegang, ia melihat Amber dengan tatapan rumit. Amber terkekeh kecil dan memukul pelan meja. "Siapa yang kau sukai?" tanya Amber dengan nada main-main.

Jemima berdeham dan mengipas wajahnya yang terasa panas. "Tidak ada!" kilahnya.

"Tidak ada?" Amber mencondongkan tubuhnya dan menatap lekat wajah Jemima. "Kenapa pipimu merah?" Amber mengerling genit.

"AMBER!!" raung Jemima, membuat Amber, Lily dan beserta Nola tertawa.

Jemima berdiri dan bersandar di tiang pavilliunnya. "Aku menyukai seseorang yang akhir-akhir ini aku temui." Jemima mengintip raut wajah Amber melalui sudut matanya.

Amber mengernyit seolah memikir siapa orang yang akhir-akhir ini di temui Jemima. Lalu ia berdeham karena Amber memikirkan satu nama, tapi ia ragu sejak kapan Jemima mengenal Pangeran itu?

"Sudahlah, Amber. Tidak perlu kau pikirkan!" ucap Jemima saat melihat wajah Amber yang seperti berpikir keras.

*****

"Aku ingin pernikahan Dimitri dan Jemima diadakan tepat hari kelahiran Dimitri," ucap Raja Darren melihat Perdana Mentri Louis. "Dan dilangsungkan dengan pengangkatan Dimitri menjadi Raja!"

Louis tersenyum dan melirik Ratu Marlyn yang disebelah Raja, memberitahu dari tatapannya bahwa Ratu Marlyn harus bertindak untuk mematahkan perintah Raja yang menyuruh Dimitri menikahi Jemima. "Apakah Yang Mulia yakin dengan Jemima yang akan menjadi Ratu?" Louis berdeham sebentar dan melanjutkan ucapannya. "Jemima sepertinya belum memikirkan pernikahan, lagipula ia masih suka bermain."

Raja Darren menatap Louis sejenak lalu ia meneguk tehnya sedikit. "Ah, benar juga, tapi ini sudah keputusanku dari dulu. Seluruh kerajaan tahu kalau Jemima adalah kandidat terkuat sebagai Putri Mahkota sekaligus Ratu."

Ratu Marlyn menyentuh punggung tangan Raja Darren. "Benar apa yang dibilang Louis, Yang Mulia."

Raja Darren menggeleng, ia memandang Ratu Marlyn. "Bagaimana dengan Dimitri kalau Jemima tidak jadi menikah dengannya? Kau tahu betul perasaan Dimitri kepada Jemima." Ratu Marlyn termenung sejenak dan memasang senyum canggung.

"Begini saja, Yang Mulia. Kita panggil saja Tuan Zach, suruh ia meramal untuk pernikahan ini," usul Jose, si penasihat kerajaan.

Raja Darren menyetujui usulan penasihatnya dan menyuruh salah satu pengawal untuk memanggil sang peramal. Ratu Marlyn meremas gaunnya, ia merasa gugup setelah melihat tatapan tajam dari Louis. Saat ini Ratu Marlyn mendadak menyesal karena di masa lalu mereka pernah melakukan perjanjian.

Princess Jemima Of Bloomsytch [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang