10. Perahu Pasangan

4.2K 493 25
                                    

Happy Reading.

Ratu Marlyn menatap lama lukisan Ratu Elliza yang berada di kamar Ratu Elliza dulu, ia mendengus pelan dan terduduk lesu di sofa yang berada di kamar itu. Ia merasa pusing akibat Louis yang selalu mendesaknya, melihat sekeliling kamar yang sunyi, tetapi masih tertata rapi karena pelayan tetap membersihkan kamar ini.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya lesu. "Louis selalu mendesakku," sambungnya.

Ratu Marlyn memejamkan matanya dan bersandar di sandaran sofa. "Aku tidak memikirkan ramalan itu, yang aku pikirkan saat ini adalah Dimitri," ucapnya setelah membuka matanya. "Aku tidak bisa membayangkan perasaan Dimitri kalau dia menikah dengan Kylie."

Ratu Marlyn berdiri dan kembali menatap lukisan Ratu Elliza. "Maafkan diriku, aku tidak bisa menepati janjiku kepadamu untuk membuat anakmu bahagia," ujar Ratu Marlyn dengan suara serak. "Kali ini keputusan yang aku buat akan menyakiti perasaan Dimitri."

Ratu Marlyn pergi meninggalkan kamar Ratu Elliza, kamar yang selalu menjadi tempat ia bercerita dikala senang maupun sedih kepada Ratu Elliza. Ratu Elliza yang telah ia anggap sebagai kakaknya sendiri, ia meninggal karena tubuhnya melemah setelah melahirkan Pangeran Draco.

Ratu Marlyn menyesali perjanjian yang ia buat dengan Louis, andai saja ia tidak menyukai Raja Darren, mungkin ini semua tidak akan terjadi sebab Dimitri bisa menikah dengan gadis pujaannya.

Setelah setahun meninggalnya Ratu Elliza, para Mentri langsung mendesak Raja Darren untuk menikah. Raja Darren merasa kesal dan langsung memilih anak dari bangsawan Duke yang cukup dekat dengan Raja Darren, anak Duke itu adalah sahabat dari Ratu Marlyn.

Ratu Marlyn memang menyukai Raja Darren semenjak hari debut Raja Darren sewaktu muda, ia yang hanya anak dari bangsawan Baron merasa enggan untuk mendekati Raja Darren. Tapi, ia juga bisa melihat Raja Darren secara dekat karena Ratu Elliza adalah seniornya sewaktu di akademi, mereka mempunyai pertemanan yang erat.

Pada saat itu Louis hanya masih menjabat sebagai pemimpin kota dan Ratu Marlyn yang akan bertunangan dengan salah satu pemimpin desa, dengan perjanjian kalau Ratu Marlyn bisa menikah dengan Raja Darren, berarti Ratu Marlyn harus membuat Kylie menjadi seorang Ratu.

Namun, sampai saat ini entah bagaimana caranya Louis bisa membuat ia menjadi Ratu. Sampai ia hamil Miranda, ia mendengar kabar kalau mantan calon Ratu itu meninggal karena sakit.

*****

"Kau terlihat tidak bersemangat," sapa Draco kepada Jemima yang duduk di pinggir kolam ikan. Kaki Jemima berayun pelan di tepi kolam itu, membuat ikan-ikan pergi menjauhi ayunan kaki Jemima.

Jemima melihat Draco yang juga duduk di sampingnya. "Hanya memikirkan perkataan Raja yang kemarin, Yang Mulia."

Draco memegang lengan Jemima dan membawanya untuk berdiri, ia menatap Jemima. "Tidak usah kau pikirkan," ucapnya menenangkan Jemima.

"Mari kita keluar istana, aku ingin membawamu jalan-jalan hari ini."

Jemima menggunakan jubah bertudung biru muda miliknya. Tujuan mereka saat ini adalah taman festival yang menjadi tempat festival kembang api kemarin, Jemima memegang lengan Draco erat saat ingin menaiki perahu kecil itu.

Draco tersenyum saat melihat Jemima yang duduk tenang, ia mulai mendayung perahu dengan pelan. "Kau terlihat seperti orang lain jika bersikap diam seperti ini."

Jemima mendengus kesal. "Kenapa? Kau tidak suka aku bersikap seperti ini?" tanyanya sengit.

Draco tertawa dan masih mendayung pelan perahunya. "Ini baru Jemima yangku kenal."

Princess Jemima Of Bloomsytch [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang