17. Pangeran Huxley

3K 353 22
                                    

Happy Reading.

Jemima menangis sambil memeluk Amber erat. Tega sekali si Amber ini, beberapa waktu belakangan ini dirinya disibukkan untuk melihat Draco dan sedikit merawat Draco, sedangkan Amber disibukkan dengan mempersiapkan pernikahannya yang tidak pernah dibahas Amber. Dan sekarang, Amber telah resmi menjadi istri dari seorang bangsawan kaya yang memiliki pertenakan luas.

"Tega sekali dirimu!" bisik Jemima dengan tersedu kecil.

Amber terkekeh pelan, Ia memeluk Jemima dan mengusap rambut Jemima yang digulung dan diberi hiasan bunga oleh Lily. "Maafkan aku," jawab Amber pelan.

Jemima melihat wajah Amber yang dipoles make up tipis, mengusap air matanya menatap Amber dengan tatapan sayu. "Berarti sekarang kau tidak tinggal di istana lagi?"

"Tidak, aku tentu saja mengikuti suamiku." Amber berujar dengan lembut. "Aku akan selalu mengunjungimu atau kau bisa berkunjung ke rumah baruku."

Kepulangan Amber beberapa waktu yang lalu, bukan hanya sekedar menyambut Jenderal Aston pulang, tetapi juga membahas kalau ada seseorang yang meminang Amber. Seorang anak bangsawan yang menyukai Amber sejak dua tahun yang lalu. Pernikahan ini berlangsung di kediaman Amber, ini sebagai permintaan dirinya.

Sejujurnya, ia juga tidak tega meninggalkan Jemima, dan ia juga berusaha untuk memberitahu Jemima. Namun, dirinya masih ragu untuk mengungkapkan dan takut Jemima bersedih. Amber tahu kalau Jemima tidak memiliki teman selain dirinya, sebab itulah ia awalnya ragu untuk menerima lamaran suaminya ini, tetapi berkat nasehat Ayah beserta Ibunya tentang Jemima yang kemungkinan besar menerima keputusan Amber dengan bijak.

Seperti ucapan Nola. Kini dan besok tetap saja akan membuat Tuan Putri Jemima bersedih!

Suami Amber, Roland Julian. Hanya tersenyum kecil melihat interaksi keduanya, dan Draco juga tersenyum melihat Jemima yang menangis. Draco juga turut menghadiri pernikahan itu karena ingin menemani Jemima, dan beruntungnya jika tubuh Draco sudah membaik, juga Draco sudah bisa bergerak bebas walaupun sesekali ia akan merasa lemas, mungkin karena efek racun yang masih bersemayam di tubuhnya.

Jemima menatap Roland dengan sinis. "Jangan sakiti Amber!" Suara serak Jemima terdengar lucu bagi mereka. "Kalau itu sampai terjadi, aku akan menyeret Amber ke kerajaan kembali!"

Amber melotot kaget. Menyeret? Kosa kata Jemima seperti tidak ada yang lebih bagus dari itu saja! Apa Jemima dirinya ini hampir mirip dengan karung?

Roland mengangguk. "Tuan Putri Jemima, aku pasti—"

"Pasti kau menyakitinya?" sembur Jemima menatap garang Roland, ia juga menatap Roland melotot.

Roland seketika panik. "Bu-bukan, maksudku ... aku akan menjaga Amber dan tidak akan menyakitinya," jawab Roland dengan meringis.

Draco berdeham pelan dan memalingkan wajahnya ke arah lain saat Roland menatap dirinya seolah meminta bantuan, sedangkan Amber, Lily dan Nola sudah menahan tawa. Kylie tersenyum anggun dan menggeleng kecil melihat emosi dari sepupunya ini, ia melirik Dimitri yang hanya memasang ekspresi datar.

Jemima kembali memeluk Amber mengabaikan wajah panik Roland. "Aku akan merindukanmu," ucap Jemima pelan. Amber tersenyum dan mengangguk. "Aku juga akan merindukanmu," balasnya pelan sambil menepuk pelan pundak Jemima.

Hari ini Amber menikah dan satu minggu lagi Dimitri yang akan menikah. Jemima tidak akan betah kalau tidak ada Amber, jika bersama Kylie itu sama saja membunuh dirinya dengan perlahan karena Kylie selalu mengajarkan dirinya bagaimana cara bersikap lemah lembut dan ia tidak menyukai itu, apalagi nanti Kylie yang sudah menjabat sebagai Ratu pasti membuat perempuan itu sibuk dan mengabaikan Jemima.

Princess Jemima Of Bloomsytch [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang