Happy Reading.
Seorang gadis cantik yang baru saja turun dari kereta kudanya berdiri di depan gerbang kerajaan Bloomsytch, ia melihat istana yang keseluruhan berwarna putih dan setiap ujung menaranya yang diberi warna biru muda. Gadis cantik yang memiliki bola mata berwarna hitam dan rambutnya berwarna merah kecokelatan.
"Kylie Joe Castro, anakku yang cantik."
Gadis yang bernama Kylie tersenyum lembut melihat Ayahnya yang telah menunggu kedatangannya. Louis mendekati Kylie lalu ia memeluk anaknya sejenak.
"Ayah." Suara yang begitu lembut dan cara berjalan yang begitu anggun, membuat beberapa pengawal menahan napas melihat itu semua. Mereka terpikat dengan keanggunan anak dari Perdana Mentri Louis Joe Castro, dalam hati mereka memuji Louis karena berhasil mendidik anaknya tanpa dibantu oleh seorang istri.
"Kau pasti lelah, mari aku antar kau ke kediamanmu." Louis menarik pelan tangan Kylie dan menaruhnya di lengan kirinya.
"Tidak juga, Ayah." Kylie masih mempertahankan senyum manis yang terpatri di bibirnya. Kylie melihat-lihat sekeliling istana dengan tatapan takjub, bisa dikatakan ini adalah pertama kalinya ia ke sini.
Louis dan Kylie berjalan menuju istana Sunny, Kylie sendiri yang meminta untuk tinggal yang sama dengan Jemima, ia merindukan sepupu cantiknya yang satu itu.
"Apa kabar dengan Putri Jemima, Ayah?" tanya Kylie basa-basi.
"Seperti biasa, selalu buat kekacauan dan Putra Mahkota yang selalu mencemaskannya," jawab Louis dengan nada sedikit tidak suka.
Kylie menatap lembut Ayahnya. "Jangan begitu itu, Ayah. Putri Jemima bersikap seperti itu pasti merasa kesepian," sahutnya, Kylie terkekeh lembut.
Louis melihat pintu masuk istana Sunny yang tertutup. "Masuklah, Ayah hanya bisa mengantarkan sampai di sini." Louis mengelus pelan puncak kepala anaknya.
"Jangan lagi memanggil dia Tuan Putri, sebentar lagi kedudukanmu lebih dari dia!" pungkas Louis dengan nada pelan.
Kylie mengernyit bingung dan menatap polos Ayahnya. "Apa maksud, Ayah? Sungguh aku tidak mengerti."
Ayahnya terkekeh pelan melihat raut wajah anaknya yang terlihat menggemaskan. "Kau akan menjadi seorang Ratu, dan akan menikah dengan Pangeran Dimitri sebentar lagi!" Louis mencubit pelan pipi kemerahan Kylie.
Apa karena ini Ayahnya menyuruh dirinya untuk datang ke istana? pikir Kylie.
Kylie terkejut dan menggeleng pelan. "Itu milik Jemima, bukan diriku, Ayah."
Louis berdecak. "Ini sudah kesepakatan dengan Yang Mulia Ratu, Kylie," tegas Louis dengan tatapan tajam.
Kylie masih tidak percaya dan sesekali menggeleng pelan. "Aku masih tidak percaya ini! Bagaimana dengan Jemima?" Ia meremas gaunnya, pertanda dia gugup. "Aku tidak ingin menyakiti, Jemima."
Louis menatap datar anaknya. "Istirahatlah, nanti aku akan menemuimu lagi."
Kylie melihat kepergian Ayahnya, ia masih memikirkan setiap perkataan Ayahnya tadi. Jika ia benar menjadi Putri Mahkota, berarti ia akan bersaing dengan Jemima?! Kylie berdecak pelan ia terlalu malas jika harus bersaing dengan Jemima.
"Dimana kamarku, Cassie?" tanya Kylie kepada pelayan yang ia bawa dari kediamannya.
"Tadi Perdana Mentri bilang kepadaku di lantai dua, dan pintu yang berwarna putih yang ukirannya warna emas, Nona. Berhadapan dengan kamarnya, Tuan Putri," jawab Cassie dengan sopan.
"Baiklah." Kylie berjalan terlebih dahulu dan diikuti Cassie di belakangnya. Ia menaiki tangga menuju lantai dua, melihat pintu berwarna pink dengan alis kiri yang sedikit naik. Ia tersenyum sinis dan melanjutkan langkahnya menuju kamarnya, tanpa ia sadari Amber melihat senyum sinis itu di balik pilar besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Jemima Of Bloomsytch [END]
FantasyJemima Hildegard anak dari mendiang Perdana Mentri yang meninggal karena melindungi Raja Darren De Voulos dari kerajaan Bloomsytch. Tepat diumur dia yang kesepuluh tahun, ia diberi gelar Tuan Putri dan tinggal di istana, itu semua bentuk penghormata...