21. Mungkinkah?

2.8K 295 9
                                    

Happy Reading.

Zach berkeliling di pasar kota, pria itu berjalan dengan menenteng sebuah kerajinan tangan yang ia beli disalah toko. Langkahnya terhenti dan menatap heran seorang wanita paruh baya yang menghalangi langkahnya. Matanya meneliti wanita itu dengan saksama, mengingat apakah ia mengenal wanita ini.

"Siapa?"

Wanita itu tersenyum lembut. "Maafkan aku. Aku Emma."

"Emma?" Zach menatap wanita itu lagi. Ia tidak mempunyai kenalan dengan nama Emma.

"Kau terlihat seperti anggota kerajaan, maksudku ... kau tinggal di sana?"

Zach mendesah pelan. "Katakan yang intinya saja," ungkap Zach datar, Zach terlalu malas meladeni orang-orang yang berusaha menyampaikan keluh kesahnya kepada Raja.

Bibi Emma tersenyum sendu dan pancaran matanya meredup. "Bagaimana kabar Jemima?" tanyanya pelan. "Sudah lama ia tidak ke sini."

Zach mengerjap pelan dan tersenyum kecil, ia melihat sisi kiri, menyadari kalau wanita ini tidak membicarakan keluh kesahnya sebagai rakyat biasa. "Apa Jemima sering ke toko kue ini?" tunjuknya ke toko itu.

Setiap Zach keluar istana, ia sering mendapat perhatian dari rakyat yang meminta bantuan. Hal itu membuat ia merasa jengah, karena tugasnya bukan sebagai pendengar suara rakyat Bloomsytch.

Bibi Emma mengangguk senang. "Iya, dia sering ke sini. Tapi, setelah ia memberitahui siapa dirinya, semenjak itu ia tidak pernah ke sini lagi. Bahkan aku sudah menyampaikan rinduku kepada Pangeran Draco tetapi Jemima masih juga belum kesini."

Zach tersenyum kecil dan menepuk pelan pundak Bibi Emma. "Dia baik-baik saja," jawabnya menenangkan Bibi Emma. "Aksesnya untuk keluar dari istana memang dijaga ketat saat ini." Maafkan aku, aku tidak tahu. Kenapa gadis itu tidak kabur lagi, batinnya.

Bibi Emma menunduk sedih. "Tunggu di sini sebentar, Tuan." Ia berjalan cepat menuju tokonya. Zach menatap heran yang melihat Bibi Emma yang sepertinya yang mengambil kue dan mengantonginya.

"Berikan ini kepada Jemima." Ia memberikan satu bungkus kue itu. "Dan ini untukmu." Satu bungkus lagi ia memberikan untuk Zach.

"Terimakasih." Zach menerima dengan senang hati. "Aku akan memberikan ini ke Jemima."

Bibi Emma mengerjap pelan. "Bilang juga kalau aku merindukannya."

Setelah itu, Zach kembali melanjutkan langkahnya. Saat ia hendak berbelok ke jalan sebelah kanan, matanya tiba-tiba menangkap seseorang yang sedikit menarik perhatiannya. Matanya menyipit kecil, guna mempertajam penglihatannya.

Ia langsung bersembunyi di dekat kotak besar. "Bukankah itu, Pangeran dari kerajaan Maradever?" bisiknya saat melihat orang itu memasuki salah satu penginapan.

Matanya memperhatikan kedua pengawal yang menjaga pintu masuk penginapan, memperhatikan pengawal itu dan menyadari kalau mereka bukan pengawal kerajaan Bloomsytch.

Ia melotot saat melihat Panglima Perang Bryant yang menjaga perbatasan kerajaan Bloomsytch dan Maradever masuk ke dalam penginapan, dan berbincang sebentar dengan pengawal itu.

"Bryant," desisnya.

Satu orang lagi masuk dengan menggunakan topi yang menutupi separuh wajahnya ke dalam penginapan dengan cepat, takut kalau ada seseorang yang mengenal dirinya.

Princess Jemima Of Bloomsytch [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang