8. Perpustakaan

4.6K 501 29
                                    

Happy Reading.

Jemima membaca sebuah buku tata krama kerajaan Bloomsytch, tidak! Ia tidak membaca hanya menatap datar buku itu. Membolak-balik halaman kehalaman lainnya, ia sengaja datang ke perpustakaan untuk bersembunyi dari Kylie yang mengajarinya sifat lemah lembut dan bersikap sebagaimana sudah tertera di buku tata krama.

Sebenarnya aku ini lembut, tetapi tidak lemah! pikirnya. Ia bangkit dari duduknya, berjalan menuju buku yang tersusun rapi di rak. Jemima ingin membaca buku tentang pengobatan, ia bercita-cita menjadi seorang dokter. Setelah ia berhasil mengambil buku itu, ia berjalan menuju tempat di mana ia duduk tadi, ia membaca tumbuhan apa saja yang bisa digunakan untuk mengobati luka luar.

"Kenapa aku tidak mengerti!" pekiknya kesal. Membuka lembaran buku itu dengan kasar.

"Itu karena kau tidak pintar," sahut suara berat terdengar dekat di telinganya, seketika membuat Jemima merinding.

Jemima menoleh dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah sepasang bola mata abu-abu yang tajam namun terlihat teduh, matanya menurun melihat hidung mancung yang terlihat pas di wajah tampannya, garis rahang yang terlihat tegas dan bibir pink pucat dengan bibir bawah yang berbelah. Menggoda, Jemima tergiur untuk merasakannya.

"Kau ingin mencoba bibirku?"

Jemima mengerjap mencoba untuk mencerna apa yang terjadi, setelah tersadar ia langsung berdiri dan memberi jarak antara dirinya dan Draco. Ia meneguk salivanya kasar, Jemima sangat gugup. "Kau gila?" Bahkan ia melupakan kalau Draco seorang pangeran.

Draco menatap datar dengan tangan yang bersedekap di dada. "Gila? Kata itu lebih pantas untukmu!" pungkas Draco dengan nada geli.

Jemima terbatuk kecil, ia berjalan untuk keluar dari perpustakaan ini, berlama-lama di sini akan membuat dia benaran gila. Draco yang melihat Jemima hendak pergi langsung menarik lengan Jemima, membuat Jemima bersandar di dinding dan kedua tangan Draco yang mengurungnya.

"Mau pergi?" ucap Draco yang tersenyum kecil.

Jemima memandang Draco dengan gugup. "Pangeran Draco, minggirlah!! Nanti ada yang melihat." Ia mencoba mendorong Draco, tubuh Draco saja tidak bergerak sedikitpun. Bahkan Draco memperpendek jarak diantara keduanya.

"Berarti jika tidak ada orang yang melihat, aku boleh melakukan ini?"

Jemima mengalihkan pandangan ke arah lain, berusaha untuk tidak menatap mata tajam Draco. Diam-diam Draco tersenyum tipis, ia menikmati wajah gugup Jemima, kecantikan gadis ini benar membuat Draco terlena.

Draco menatap Jemima dengan lekat, mencoba untuk menyakinkan diri kalau dirinya memang menyukai Jemima.

"Kenapa kau sangat cantik?" bisiknya, ia menggusap pelan pipi kiri Jemima.

Amber, bantu aku!

"Pangeran Draco." Jemima merasakan suaranya sendiri bergetar karena terlalu gugup.

Draco menatap mata Jemima, ia terpukau dengan mata Jemima yang ternyata biru gelap, awalnya ia kira bola mata Jemima berwarna hitam. Draco melepaskan kungkungannya dan mundur tiga langkah untuk memberi ruang kepada Jemima.

"Pangeran Dimitri besok dia pulang, Raja mengundang kau, Amber dan Kylie untuk menyambut Pangeran Dimitri."

Jemima masih meredakan detak jantungnya yang menggila. Ia memandang Draco sebentar. "Iya, besok aku dan yang lain akan ke istana utama."

Draco mengangguk. "Apa kau menyukai Pangeran Dimitri?"

Apa pun jawaban yang diberikan Jemima nanti, Draco harus mempersiapkan diri untuk langkah selanjutnya.

Princess Jemima Of Bloomsytch [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang