Happy Reading.
Draco dan Samuel menikmati pemandangan di atas perahu kecil yang mereka naiki, ia menyilangkan tangannya sedangkan Samuel sibuk mendayung pelan, sesekali ia juga berhenti sebentar. Mereka ikut serta melihat kembang api, sebenarnya ini atas desakkan Samuel, yang mengatakan kalau taman festival saat ini sangat bagus. Terakhir kali Draco datang saat ia berusia sembilan tahun, setelah itu ia tidak datang lagi kerena sibuk berlatih dan langsung pergi ke perbatasan kerajaan Bloomsytch dan kerajaan Aesperatus.
"Pemandangan yang bagus, Samuel."
"Iya, Anda telah melewatkan pemandangan ini bertahun-tahun lamanya, Yang Mulia," jawab Samuel tersenyum kecil.
Draco menghela napas pelan tanpa memperpanjang pembicaraan dengan Samuel. Draco menyipitkan matanya saat melihat seseorang yang akhir-akhir ini melintas di mata dan pikirannya, empat perempuan, dua orang diantaranya memakai baju pelayan dan dua orang lainnya memakai gaun mewah menandakan kalau kedua orang itu bukan orang yang berstatus biasa. Mereka berdiri di atas jembatan kecil yang melengkung, seolah mereka menguasai jembatan kecil itu.
"Haha, lucu sekali, Amber."
Draco tersenyum tipis saat mendengar tawa gadis itu, Draco yang awalnya menghadap depan langsung memutar badannya ke belakang saat perahunya melewati bawah jembatan itu, Samuel menatap heran Draco yang berhadapan dengannya.
Samuel mengangkat alisnya sebelah saat melihat Draco yang menyeringai, tapi mata Draco bukan kepada dirinya. Samuel mengikuti arah pandang Draco, ia terkesiap saat melihat siapa orang yang berdiri di atas jembatan yang baru saja ia lewati.
"Perlambat mendayungnya, Sam!" Samuel mengangguk.
Draco memperhatikan Jemima yang masih belum menyadari keberadaannya, setelah itu ia melihat Jemima yang terkesiap bahkan Jemima sampai menyentuh dada kiri saat merasakan jantungnya berdetak kencang setelah melihat Draco yang menyeringai.
Jemima mengerjap dan bergumam. "kenapa dia terlihat tampan?" Lalu Jemima memukul kepalanya pelan saat tersadar dari apa yang ia pikirkan.
"Kau kenapa, Jemi?" Amber memegang kedua bahu Jemima dan menatap cemas.
"A-ah, bukan apa-apa. Tadi ada nyamuk, ya, nyamuk," ucapnya yang sedikit gugup.
Amber meneliti tubuh Jemima, ia belum menyadari kalau ada Draco dan Samuel yang berada di atas perahu. Perahu pasangan itu cukup banyak dan sedang diminati para muda-mudi rakyat Bloomsytch.
Samuel telah berhenti mendayung dan duduk sambil melihat sebuah perahu yang sebesar telapak tangan yang ditengahnya ada sebuah lilin, perahu itu juga melewati sungai ini. Ia mengambil salah satu perahu itu. Perahu kecil ini kenapa sangat banyak? pikirnya heran.
Ia terkekeh kecil saat melihat ada sebuah nama laki-laki dan perempuan di perahu kecil itu. Oh, jadi ini perahu pasangan? batinnya setengah tidak yakin. Kenapa aku jadi ingin mengukir namamu dan namaku seperti ini, sambungnya. Tiba-tiba Samuel termenung memikirkan seorang gadis yang ia sukai saat ini.
Draco menatap datar Jemima yang terlihat gugup, entah kenapa ia menikmati pemandangan ini. Gadis itu terlihat cantik, tidak! Tetapi sangat cantik saat ia melihat dari sini. Wajah gadis itu terlihat cerah ditambah dengan cahaya bulan yang seolah menerangi gadis itu seorang, Cantik! Ya, Draco memang mengakui kecantikan gadis ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Jemima Of Bloomsytch [END]
FantasyJemima Hildegard anak dari mendiang Perdana Mentri yang meninggal karena melindungi Raja Darren De Voulos dari kerajaan Bloomsytch. Tepat diumur dia yang kesepuluh tahun, ia diberi gelar Tuan Putri dan tinggal di istana, itu semua bentuk penghormata...