Happy Reading.
"Aku kira kau tidak akan bertahan sejauh ini," sengit Peter memegang perutnya, tangan kanannya menyanggah tubuhnya dengan pedang yang menancap di tanah.
Draco mengusap bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah. "Kau kira aku selemah itu?" balasnya sinis.
Kedua Pangeran tampan itu saling menyerang satu sama lain, tidak memikirkan bunga-bunga taman itu yang tidak terbentuk lagi, bahkan pohon kecil juga tumbang karena tebasan pedang Draco yang teramat tajam, pohon kecil itu juga sedikit mengenai Peter.
"Jadi racun waktu itu tidak mempan, ya?" ujar Peter dengan nada main-main, setelah menyingkirkan pohon tadi.
Draco terkekeh sinis. "Tidak!" jawabnya enteng.
Peter berdiri tegap, memindai penampilan Draco yang berantakan. "Padahal aku sangat menantikan kematian dirimu," tuturnya kesal.
Draco juga berdiri tegap, membalas tatapan Peter dengan dingin. "Hentikan ini semua! Tarik semua pasukanmu! SIALAN!" sentak Draco kesal.
Peter tertawa keras, memegang perutnya terasa nyeri. Ia memandang remeh Draco dan menganggap ucapan Draco adalah lelucon, menarik pasukan? Yang benar saja, pikir Peter merasa lucu.
"Kau serius dengan ucapanmu?"
Draco diam, merasa tidak berguna menjawab ucapan remeh Peter. Draco merasa sangat gelisah setelah mendengar ledakan keras dari jauh, ia menerka bunyi itu kemungkinan berasal dari istana, dan ia mencemaskan keadaan keluarganya.
Selama pertarungan mereka, Draco menyimpulkan perbuatan Peter karena ingin mendapat pengakuan dari Ayahnya. Ia yang selalu dibandingkan dengan Huxley, dan membuat diri Peter merasa muak. Lagi pula, sewaktu Kakeknya masih hidup, Kakeknya itu sudah memiliki rencana untuk menaklukkan kerajaan Bloomsytch. Apa salahnya jika ia melanjutkan rencana itu? Dan setelah ini ia akan membuat Huxley turun dari jabatan Putra Mahkota dan ia mengambil alih posisi itu.
"Jangan salahkan aku, jika kau mati saat ini," balas Draco dengan tatapan datar.
Peter tertawa kecil dan melirik sinis Draco. "Yakin?" ujarnya dengan nada jahil. "Apa kau tidak merasakan kalau malaikat kematian berada di dekatmu?" lanjutnya lalu tertawa keras.
"Aku akan membuat malaikat kematian itu berada di dekatmu sekarang!"
Draco berlari sambil mengangkat pedangnya, menyerang Peter dengan kilat mata yang tajam. Peter tersenyum miring dan berlari mendekati Draco, jangan kira Peter merasa takut saat ini, ia akan memusnahkan Draco sekarang juga. Mereka berdua menyerang tanpa takut akan pedang mengenai tubuh keduanya, pancaran mata yang berkabut untuk saling membunuh sangat terlihat di mata keduanya.
Frederick juga melawan pengawal Peter yang juga memiliki kemampuan bela diri yang cukup hebat, jujur Frederick sedikit kewalahan untuk menghadapinya. Tapi, ia tidak akan kalah secepat itu, ia akan melawan musuhnya sampai akhir, tidak peduli jika ia mati dan asalkan musuhnya juga ikutan mati.
Draco dan Peter berdiri di atas jembatan saat Jemima dan Amber berdiri sewaktu melihat festival kembang api, mereka masih mengeluarkan aura permusuhan, tendangan keras dari Peter mengenai tepat di ulu hati Draco dan membuat tubuh Draco limbung. Peter menendang tangan kanan Draco yang masih memegang pedangnya, kekehan sinis keluar dari bibir Peter setelah melihat pedang itu jatuh ke bawah dan masuk ke dalam sungai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Jemima Of Bloomsytch [END]
FantasyJemima Hildegard anak dari mendiang Perdana Mentri yang meninggal karena melindungi Raja Darren De Voulos dari kerajaan Bloomsytch. Tepat diumur dia yang kesepuluh tahun, ia diberi gelar Tuan Putri dan tinggal di istana, itu semua bentuk penghormata...