13. LOSING TO WIN

149 22 2
                                    

Demi keuntungan bersama, ayo tekan bintang di pojok kiri bawah lalu tekan kolom komentar dan ketikan beberapa kata untuk membangun cerita ini.

Terkhusus untuk kalian yang biasanya hate comments Dan yang memberikan kritikan menjatuhkan, aku tegaskan untuk tidak membaca cerita ini.

Dan maaf bila ada kesamaan nama, tokoh, alur, tempat kejadian, ataupun sifat dengan cerita lainnya, karena itu semua hanya ketidaksengajaan yang mungkin tidak aku sadari. Semoga paham.

Terima kasih. 🤗

 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Siksa dia bergiliran di hadapanku!"

Sherly yang mendengar perkataan reyfan pun, langsung berlari menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa.

"Hentikan!" Ucapnya. Lalu di hadang dua bodyguard kepercayaan reyfan.

Sherly terus memberontak tangannya mencoba menggapai tangan via, namun nihil dia cukup sadar ketika melihat tangannya yang terlalu jauh.

Via terus memohon ampun kepada reyfan, mulutnya tak pernah berhenti sedari tadi untuk tidak menyebut kata 'maaf'. Sherly yang melihatnya begitu perihatin dia ingin menolongnya tapi apalah daya dia tak bisa keluar dari kukunggan pria berbadan besar ini.

Sherly menatap via dengan sendu, padahal dirinya dan via baru saja berteman, tapi apa? Belum ada satu jam via sudah di perlakukan seperti itu. Apakah dirinya membawa pengaruh buruk? Jika ia, Sherly akan memohon pada Tuhan untuk dirinya saja, jangan orang lain dia tak tega melihatnya. cukup dirinya saja itu sudah cukup.

"Apa yang kau lakukan? Cepatlah!" Titah reyfan tak sabaran saat melihat para bodyguardnya masih setia berdiri dengan posisi yang sama.

Bruk.

Dua bodyguard itu pun terjatuh, sedangkan via berlari mencoba menyelamatkan diri.

Dor.

Pelatuk pistol itu menembus kulit halus via, via pun terjatuh. Para bodyguard pun langsung menghampiri via dan menahannya. Agar via tak kembali mencoba kabur.

"Ingin bermain, denganku rupanya tikus kecil!" Ucap reyfan lalu mendekat kearah via.

Sherly yang melihat itu mencoba was was Dia tak ingin reyfan berbuat lebih nekat dari itu. Dia tak kehabisan akal dia kembali memberontak lalu menginjak kaki kedua bodyguard itu, dan berhasil.

Ctek.

Pistol itu tepat mengarah ke arah kepala via, "berhenti atau ku.."

Sherly yang mendengar itu pun sontak saja memberhentikan langkahnya, lalu menatap reyfan dengan tatapan sinis.

Lalu melanjutkan langkahnya, dan tertawa tipis. "Atau apa? Kau akan membunuhnya? Lakukan saja." ucap Sherly menatap reyfan sinis.

"Tapi, jangan salahkan ku. Kalau aku akan membencimu!" lanjutnya.

the revenge of a psychopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang