17. SUASANA BARU

114 15 5
                                    

Demi keuntungan bersama, ayo tekan bintang di pojok kiri bawah lalu tekan kolom komentar dan ketikan beberapa kata untuk membangun cerita ini.

Terkhusus untuk kalian yang biasanya hate comments Dan yang memberikan kritikan menjatuhkan, aku tegaskan untuk tidak membaca cerita ini.

Dan maaf bila ada kesamaan nama, tokoh, alur, tempat kejadian, ataupun sifat dengan cerita lainnya, karena itu semua hanya ketidaksengajaan yang mungkin tidak aku sadari. Semoga paham.

Terima kasih. 🤗

Belajar menerima orang yang mencintaimu, lebih baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belajar menerima orang yang mencintaimu, lebih baik. Dari pada
Mengejar orang yang tidak
Menghargai mu.

~Sherly Xylo angellica~


Pagi ini Sherly terbangun dari tidurnya, Sherly melirik jam yang ada di atas nakas sebelah tempat tidurnya. ternyata baru pukul 06.00 pagi.

Sherly menoleh ke arah reyfan yang masih setia meminjamkan kedua matanya dengan salah satu tangan berada di bawah kepala Sherly dan yang satunya lagi berada di atas perut Sherly.

Sherly tersenyum ketika melihat wajah damai milik Reyfan, tampan dan mempesona. jika sedang tertidur Reyfan terkesan imut seperti bayi, namun. Beda lagi jika ia terbangun mata elang itu mampu membuat Sherly ketar ketir.

"Kau memang egois, tetapi saat ini aku sudah mulai nyaman denganmu." gumam Sherly mengelus wajah reyfan.

"Sekarang aku menerima takdirku, sebagai seorang istri. Aku tidak akan memaksa takdir untuk membuat nasib sesuai keinginanku, karena aku sadar. Bahwa takdir yang ku anggap buruk, perlahan membawa kebahagiaan. Dan aku mulai menyadari bahwa aku mencintai suamiku, reyfan. Aku mencintaimu," ucap Sherly.

Jujur sebenarnya Sherly masih ragu, untuk mengucap kata itu. Namun dia masih mengingat pesan mendiang sang bunda yang masih membekas di hatinya.

Flashback on.

"Bunda. Bunda!" Teriak seorang gadis kecil yang cantik nan imut itu yang sedang berlari ke arah sang bunda, siapa lagi kalau bukan Sherly pelakunya.

Sang bunda pun tersenyum lalu merentangkan tangannya, dengan senang hati Sherly langsung menyambut uluran tangan itu dan memeluknya.

"Jangan lari lari sayang.. nanti jatuh gimana? Sherly mau buat bunda sedih, hm." Nasihat bunda.

Sherly yang mendengar pun tak terima,"Shelly gak nakal, ya! Cuma dikit," ucapnya sambil menunjukan dengan jari mungilnya.

Sang bunda pun terkekeh, lalu mengelus kepala sang anak. Dan membawanya ke pangkuannya.

"Iya, anak bunda gak nakal. Tumben kamu nyamperin bunda, kenapa, Kangennya?" Goda bunda lalu mencolek batang hidung Sherly. Membuat sang empu mendengus.

the revenge of a psychopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang