10. MENGUJI KESABARAN

144 27 2
                                    

Demi keuntungan bersama, ayo tekan bintang di pojok kiri bawah lalu tekan kolom komentar dan ketikan beberapa kata untuk membangun cerita ini.

Terkhusus untuk kalian yang biasanya hate comments Dan yang memberikan kritikan menjatuhkan, aku tegaskan untuk tidak membaca cerita ini.

Dan maaf bila ada kesamaan nama, tokoh, alur, tempat kejadian, ataupun sifat dengan cerita lainnya, karena itu semua hanya ketidaksengajaan yang mungkin tidak aku sadari. Semoga paham.

Terima kasih. 🤗

 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pasalnya bodyguard yang berjaga di setiap ruangan memegang senjata api, dia tak mungkin keluar menggunakan pintu itu. Sherly tak ingin mengambil banyak resiko. Dia pun memilih mencari pintu lain.

Beberapa menit dia berjalan mengelilingi mansion ini akhirnya dia menemuka pintu lain yang kebetulan minim penjaga, Sherly berharap kali ini rencananya untuk kabur berhasil Tampa ketahuan dari sebelumnya.

__________________________

Dikit lagi! Setelah berhasil terlepas dari dekapan pria tak manusiawi itu, kini gadis yang memakai dress Berwarna navy selutut itu telah sampai di ruang utama. Pintu coklat Besar menjulang di hadapannya, tak terlupakan dengan bodyguard, yang siap menyapanya dengan letupan senjata mereka.

Fuck. Dia harus mencari jalan lain!

Kaki putih itu berjalan mengendap-endap menghindari sesuatu yang akan membuat suara bising. Sampainya dia di depan pintu samping mansion pria itu, dengan tampang ketakutan gadis itu pun berlari. Tak tau arah, yang hanya dia dipikirkannya saat ini. bagaimana caranya dia bisa keluar dari kungkungan pria sadis itu.

"Akhirnya aku bisa bebas juga." Ucap gadis itu. Mata coklat terang itu membinar menatap ke arah jalanan, hidung mancung gadis itu menghirup oksigen Tampa rasa sesak. Hatinya lega.

Tak kerasa, ada dua orang pria yang menatap gadis itu. Salah satu dari mereka ada yang menarik senyuman devil. Perempuan itu sangat bodoh, rupanya gadis itu belum mengenal dirinya. Batinnya pun tertawa puas melihat kebodohan gadis tersebut.

Dan dia pun mulai berfikir apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Hukuman apa yang cocok untuk gadis nakal itu?

Menggambar?

Ya, ide yang bagus! Mungkin itu yang dia sukai. dengan rintihan sepanjang malam yang indah, perempuan itu ingin di hukum rupanya. Tidak ada salahnya kan? Jika dia menghukum gadis itu. Jiwa devilnya belum sepenuhnya hilang rupanya.

"Bos, apakah kami harus menangkap gadis itu sekarang?" Tanya salah satu bodyguard.

"Panggil dia nona!"

"Baik. Bos, apakah kami harus menangkap nona muda itu sekarang?"

"Tidak perlu. Lepaskan saja Jack dari kandangnya, kurasa dia akan senang bermain dengan mainan barunya."

the revenge of a psychopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang