04. KASAR

272 30 2
                                    

Demi keuntungan bersama, ayo tekan bintang di pojok kiri bawah lalu tekan kolom komentar dan ketikan beberapa kata untuk membangun cerita ini.

Terkhusus untuk kalian yang biasanya hate comments Dan yang memberikan kritikan menjatuhkan, aku tegaskan untuk tidak membaca cerita ini.

Dan maaf bila ada kesamaan nama, tokoh, alur, tempat kejadian, ataupun sifat dengan cerita lainnya, karena itu semua hanya ketidaksengajaan yang mungkin tidak aku sadari. Semoga paham.

Terima kasih. 🤗

Sherly pun mematung ketika mendengar nama itu disebut oleh maid itu, Reyfan? Calzeylions? Kedua nama itu tak asing di pendengarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sherly pun mematung ketika mendengar nama itu disebut oleh maid itu, Reyfan? Calzeylions? Kedua nama itu tak asing di pendengarannya. Sherly pun mengingat-ingat siapa yang mempunyai nama tersebut.

Deg.

Ya, Tuhan cobaan apalagi ini.

__________________

"Kalau boleh tahu, pekerjaan tuanmu itu apa?"

"Tuan, adalah seorang ceo mempunyai beberapa cabang bisnis di Asia. Dan rumor nya katanya tuan adalah seorang mafia." cicit maid itu.

"Jadi? Rumor itu benar? Kalau dia anak dari seorang mafia?"

"Siapa yang kau sebut dia?"

Tunggu, suara itu? Sakmat ternyata badebah itu ada di sini. Semoga saja dia tak mendengar apa yang Sherly ucapkan tadi.

"Tidak ada." Ucap Sherly sambil menahan nafas sejenak.

Reyfan menghela nafas dengan kasar. Lalu ia pun meminta salah satu dari mereka untuk segera keluar. Maid itu pun tersadar dari lamunannya lalu berpamitan.

"Silahkan pergi!"

"B- baik tuan, saya permisi."

"Kenapa kau tidak makan? Apakah makanan itu tidak enak?" Tanya Reyfan sambil melirik kearah nampan yang berisi nasi yang masih utuh.

"Tidak juga." santai Sherly tak menghiraukan ucapan Reyhan.

"Lalu?"

"Aku ingin pulang." ucap Sherly penuh penekanan di ujung kalimat.

"Jika aku tidak mau? Kau mau apa?"

"Aku mau pulang! Tolong antar aku pulang!"

"Makan!!" Ucapnya tak mau di bantah.

Dengan terpaksa Sherly pun memakan makanan itu, dengan tampang setengah niat. Dengan mimik wajah yang menyebalkan. Reyfan yang melihat Sherly memakan makanan itu pun tersenyum tipis.

lalu mengelus kepala Sherly dengan lembut. "Jika seperti ini kan bagus, aku tak perlu memaksamu dan berbuat kasar terlebih dahulu padamu. Sayang."

Sherly yang mendengar pujian itu bukanya, senang malah merasa semakin dongkol. Dia tak ingin terlalu berurusan dengan Reyfan pun tak memperdulikannya.

the revenge of a psychopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang