03. BERTEMU

294 32 4
                                    

Demi keuntungan bersama, ayo tekan bintang di pojok kiri bawah lalu tekan kolom komentar dan ketikan beberapa kata untuk membangun cerita ini.

Terkhusus untuk kalian yang biasanya hate comments Dan yang memberikan kritikan menjatuhkan, aku tegaskan untuk tidak membaca cerita ini.

Dan maaf bila ada kesamaan nama, tokoh, alur, tempat kejadian, ataupun sifat dengan cerita lainnya, karena itu semua hanya ketidaksengajaan yang mungkin tidak aku sadari. Semoga paham.

Terima kasih. 🤗

Namanya juga manusia, kadang suka tidak sadar, sikap yang menurutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya juga manusia, kadang suka tidak sadar, sikap yang menurutnya. biasa saja ternyata bisa menyakiti orang lain.

~Sherly Xylona angellica~

Tepat di belakangnya seorang pria bertudung berjalan mengikutinya lagi mata mereka saling bertemu.

Sherly menaruh kembali bedaknya ke dalam dan siap berlari menyelamatkan diri. Namun dia kalah cepat. Orang itu sudah keburu memukul tekuknya sehingga Sherly tidak sadarkan diri.
________________

"Eugh"

Sherly pun terbangun di sebuah kamar, tunggu kamar? Kamar siapa ini, yang jelas bukan kamarnya. Kamar ini sangat asing bagi Sherly.

Sherly pun mencoba memahami situasi dan keadaan, jika di teliti kamar ini terlihat sangat elegan dan mewah dengan cat yang berwarna abu abu dan sebagian ber dominan berwarna putih.

Sherly pun berjalan mengelilingi kamar tersebut, sesekali ia memegang beberapa lukisan yang ada di kamar itu. Tapi ada satu foto Yang membuatnya tergiur untuk mengambil figuran itu. Di saat ia hendak mengambilnya tiba-tiba pintu kamar pun terbuka.

Ctek.

"Sudah bangun, rupanya."

Sherly yang mendengar suara dari arah pintu spontan membalikkan badannya menghadap ke arah pintu, benar saja ada seorang laki-laki berjas hitam. Tunggu, mukanya seperti tidak asing?

Sialan, kenapa aku harus bertemu dengan nya lagi tuhan.

"Sudah? Mengumpatnya?" Tanyanya sambil berjalan ke arahku.

"Ti- tidak, aku tidak mengumpat."  Ucap Sherly sedikit terbata bata.

Sherly perlahan memundurkan tubuhnya, jika tidak. badan mereka berdua bisa bersentuhan.

"Saya tak percaya, seorang Sherly Xylo angellica. Tidak mengumpat itu hal yang sangat mustahil bagi saya."

Tubuh pria itu semakin lama semakin dekat, sebisa mungkin Sherly menghindar. Dam dia pun terpojok pria itu pun dengan senang hati. Mendekatinya membuat dirinya tidak ada jarak sama sekali.

the revenge of a psychopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang