11. GILA

154 24 0
                                    

Demi keuntungan bersama, ayo tekan bintang di pojok kiri bawah lalu tekan kolom komentar dan ketikan beberapa kata untuk membangun cerita ini.

Terkhusus untuk kalian yang biasanya hate comments Dan yang memberikan kritikan menjatuhkan, aku tegaskan untuk tidak membaca cerita ini.

Dan maaf bila ada kesamaan nama, tokoh, alur, tempat kejadian, ataupun sifat dengan cerita lainnya, karena itu semua hanya ketidaksengajaan yang mungkin tidak aku sadari. Semoga paham.

Terima kasih. 🤗

 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa yang kau lakukan!" Cicit pelan Sherly saat melihat Reyfan menatap ke arah kakinya.

Rasa takutnya pun menguasai Sherly sebisa mungkin dia memberontak, tapi sayang dirinya tak bisa berbuat apa-apa borgol di kedua tangannya ini. Sedangkan Reyfan di tak peduli Mau Sherly memberontak, atau apapun itu yang paling penting adalah hasratnya terpenuhi.

"Kaki ini sangat nakal, membuat gadisku menjadi pembangkang."

________________

"akh- sshh tolong hentikan!"

Dengan tak per manusiawi reyfan mencabut belati itu begitu saja tampa menggunakan aba aba, seolah-olah apa yang dia lakukan tak begitu sakit.

Bau anyir sangat menyengat di Indra penciuman mereka begitu pun dengan Sherly dia sudah lemas tak berdaya, seakan semua tenaganya sudah habis begitu saja.

Darah dimana mana, spray yang berwarna putih itu kini berubah menjadi merah pekat akibat terkena darah Sherly, sedangkan reyfan terlihat sangat santai seolah-olah apa yang dia lakukan itu sangat menyenangkan.

Dan anehnya, dia sama sekali tidak terganggu dengan aroma amis itu. Sherly yang teringat jelas perkataan reyfan pun di buat merinding dan takut apakah reyfan seorang psychopath? Kenapa dia begitu senang saat melihat dirinya tersiksa apalagi saat melihat darah yang begitu banyak yang dia keluarkan betapa senangnya reyfan melihatnya sampai sampai dia tersenyum seperti pscyho.

Reyfan pun bangun dari duduknya dan berdiri lalu seperti mencari sesuatu, setelah mendapatkannya dia pun langsung membuka pintu. Lalu memanggil beberapa maid untuk membereskan kekacauan ini.

Ketika para maid itu masuk ke dalam kamar, Sherly pun digendong kembali oleh Reyfan lalu membawaku ke sebuah kamar tamu lalu menaruh ku dengan hati-hati di atas ranjang.

"Diam, aku akan segera kembali." titahnya padaku dan tentu saja di beri anggukan oleh Sherly.

Reyfan pun pergi meninggalkan Sherly begitu saja, Sherly hanya bisa menatap punggung reyfan yang sudah mulai menjauh. Beberapa menit setelah reyfan pergi masuklah seorang paruh baya yang di duga maid, itu menghampiri Sherly dengan membawa sebuah kotak yang tak lain adalah kotak p3k.

the revenge of a psychopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang