19. PERTEMUAN SINGKAT

83 15 2
                                    

Demi keuntungan bersama, ayo tekan bintang di pojok kiri bawah lalu tekan kolom komentar dan ketikan beberapa kata untuk membangun cerita ini.

Terkhusus untuk kalian yang biasanya hate comments Dan yang memberikan kritikan menjatuhkan, aku tegaskan untuk tidak membaca cerita ini.

Dan maaf bila ada kesamaan nama, tokoh, alur, tempat kejadian, ataupun sifat dengan cerita lainnya, karena itu semua hanya ketidaksengajaan yang mungkin tidak aku sadari. Semoga paham.

Terima kasih. 🤗

Setelah kepergian reyfan, Harry pun membawa Sherly masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kepergian reyfan, Harry pun membawa Sherly masuk. Dan sekarang mereka berada di dalam.

"Bi, tolong buatkan minuman." titah Harry pada sang maid yang bernama bi Tuti.

"Baik den," pamit bi Tuti.

Sherly pun masih menatap sekitar, ternyata masih sama saja sebelum dia pergi. Tak ada yang berubah sama sekali.

"Aku tak akan merubahnya." ucap Harry seakan tau apa yang di pikirkan oleh Sherly.

"Jika kamu merubahnya pun, aku tak akan marah. Itu sudah menjadi hak mu kak,"

"Tap-" sebelum Harry melanjutkan perkataannya sudah terpotong oleh kedatangan bi Tuti.

"Maaf den, ini minumannya." ujar bi Tuti menaruh nampan berisi minuman itu ke atas meja. Lalu pamit.

Sherly pun memandang minuman itu dengan tatapan membinar, Harry yang peka pun langsung menyodorkan minuman itu ke arah Sherly.

"Minum, jangan di liatin." titah Harry, Sherly pun langsung menggambil gelas yang berisi minuman, Yang tak lain adalah jus alpukat.

Lalu Sherly pun meminumnya tak luput dari pandangan Harry, Sherly pun menyudahi acara minumnya lalu berbalik menatap sang kakak.

"Ada yang salah?"

Harry pun menggeleng, lalu tersenyum. "Tidak, kakak hanya rindu momen seperti ini."

"Kak Vicky, kemana kak? Dari tadi aku tidak melihatnya" tanya Sherly.

Harry pun menghela nafas, lalu menjawab. "Dia sudah tidak tinggal disini, semenjak ke jadian kau di culik dia sudah tidak ingin tinggal disini dengan beralasan jika. Ia di tugaskan sang ayah untuk mengelola cabang"

"Apakah ayah tau?" Tanya Sherly dan di beri gelengan oleh Harry.

"Sekarang mungkin iya, tapi gak tau nanti" gumam Harry pelan.

Sherly pun meraih tangan Harry lalu menggenggamnya, "kak, kita jalan jalan yuk? Aku bosan"

"Kemana?"

Sherly pun berfikir sejenak, "bagaimana kalau kita ke mall saja? Aku sudah lama tidak kesana" ajak Sherly.

"Ide yang bagus"

the revenge of a psychopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang