Chapter 1

2.9K 225 1
                                    

"Kamu sangat menyedihkan." Victoria menoleh ke laki-laki di sebelahnya, yang kebetulan kakaknya.

"Bukan urusanmu." Victoria mendengus lalu menyesap minuman kalengnya dan meletakkannya di dasbor mobil,

"Sampai kapan kamu mau begini terus ? sampai dia menjadi kakek-kakek dan tetap tidak menyadari keberadaan kamu?"

"Sttt." Wang Yibo bahkan tidak menoleh ke wajah adiknya yang duduk di sebelahnya, tatapannya lurus ke depan, ke pintu keluar sebuah gerbang kampus.

Tak lama sosok yang dicarinya itu keluar, dengan senyum manis yang sudah di hapalnya, sedang bercanda bersama teman-temannya.

"Dia tersenyum." gumam Wang Yibo lega

"Tentu saja dia tersenyum, dia berhasil lulus dengan predikat Cum Laude", tukas Victoria dengan gusar,
"Dan itu gara-gara siapa coba?"

"Aku tidak mau mau membahas...."

"Gara-gara kamu ! semua gara-gara perjuangan kamu." Victoria tidak mempedulikan peringatan kakaknya dan terus melanjutkan.

"Dan sekarang kamu bahkan tidak bisa memberi selamat kepadanya, malahan mengintip dari jauh seperti ini, benar-benar menyedihkan !"

Wang Yibo terus menatap sosok itu sampai menjauh, menghilang di dalam angkutan umum yang di kendarainya.

"Dia bahkan masih naik angkutan umum, Aku harus mengusahakan kendaraan untuknya, supaya dia tidak perlu capek-capek berpanas-panasan naik angkutan lagi."

Perkataan itu semakin membuat Victoria gusar karena kakaknya itu tidak memperhatikankata-katanya.

"Kamu menyedihkan, sampai kapan kamu menghukum diri sendiri seperti ini ?"

Sepi. Tampaknya Wang Yibo mengganggap pertanyaan Victoria itu tidak perlu dijawab.

Dua kakak beradik itu terdiam di dalam mobil mewah yang sengaja di parkir agak jauh dari kampus, agar tidak mencolok, Wang Yibo sibuk dengan pikirannya sendiri, pikirannya melayang ke masa sepuluh tahun lalu, saat usianya masih 18 tahun, kaya, tampan, punya kuasa dan
tidak tahu tentang rasa tanggung jawab.

=================================================

10 tahun yang lalu

"Ini mobil hadiah ulang tahunku, baru ada dua di negara ini." gumam Wang Yibo bangga pada teman-temannya waktu itu. Semua temannya mengagumi mobil sport warna merah yang diparkir Wang Yibo di lapangan itu.

"Gila Bo ini mobil enak sekali dibawa ngebut!" seru salah satu temannya.

"Tentu dong, namanya juga mobil sport."

"C'mon Lets try " seru salah seorang temannya yang lain , Wang Yibo tertawa bangga dengan kesombongan mudanya waktu itu.

Malam itu mereka mabuk-mabukkan, berpesta pora. Dan malam itu pula Wang Yibo belajar bahwa kesenangan sesaat kadangkala bisa merenggut nyawa orang yang tidak bersalah. Mobil yang dia kendarai dalam keadaan mabuk, menabrak sebuah taxi yang berjalan pelan di jalur berlawanan.

Pengemudi Taxi itu, lelaki tua yang tidak tahu apa-apa, tewas seketika.
Tentu saja semua permasalahan dapat dibereskan dengan cepat. Ayah Wang Yibo adalah pengusaha yang sangat berpengaruh karena harta dan kekuasaannya yang melimpah.

Tidak ada yang mempermasalahkan kenapa Wang Yibo mengendarai kendaraannya dalam kondisi mabuk berat, uang jaminan sudah disiapkan. Wang Yibo sendiri waktu itu lebih mencemaskan keadaannya daripada memikirkan supir taxi tua yang tewas itu. Toh Supir taxi itu lebih beruntung langsung tewas, tidak merasakan sakit seperti dirinya.

Unforgiven HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang