*seperti biasa, malas untuk baca ulang dan revisi. Wkwkw😂
***
Wang Yibo sudah mencari kemana-mana tanpa tujuan dan dia bingung. Rasanya dia hampir gila karena tidak tahu Xiao Zhan ada dimana, sedang apa, dan bagaimana kondisinya.
Isterinya itu sedang hamil, demi Tuhan! Sedang mengandung anaknya, dan sekarang dia ada diluar sana entah dimana. Dengan marah dibantingkannya tangannya di setir mobilnya.
Sebegitu bencikah Xiao Zha kepada dirinya? Kenapa Xiao Zhan tidak mau mengerti? Yibo tahu dia bersalah dan penuh dosa kepada Xiao Zhan. Dia memang tak termaafkan. Tetapi apakah dia tidak berhak mencintai? Tidak bolehkah dia mencintai Xiao Zhan ?
***
“Aku sudah menengok kak Yibo, kondisinya buruk. Dia sudah tidak datang ke kantor lagi sejak dua minggu yang lalu, yang dia lakukan setiap hari hanya berputar-putar mencari Xiao Zhan. Dan ketika aku menengok ke rumahnya, dia tampak mengenaskan kalau sedang di rumah, dia tidak bercukur, dan hanya diam di kamar seperti orang gila. Mengutuk dirinya sendiri.” Victoria duduk di depan sang Mama dengan prihatin.
“Kita harus menemukan Xiao Zhan untuknya, kalau tidak aku cemas dia akan benar-benar jadi gila.”
“Kata supir pribadinya, dia juga selalu berkeliling setiap malam, tidak pulang, mengitari seluruh penjuru kota, mencari Xiao Zhan.” Sang mama memijit kepalanya yang berdenyut.
“Mama juga mencemaskan Yibo. Apakah kau sudah mencari informasi? Bagaimana dengan para pegawai yang mengenal Xiao Zhan di kantor dulu?”
“Aku menanyai mereka semua. Tetapi tidak ada yang tahu di mana Xiao Zhan.”
“Bagaimana dengan Donita, Xiao Zhan menggantikan tugasnya bukan? Dan aku dengar mereka cukup akrab.”
“Donita adalah orang pertama yang didatangi Yibo.” Victoria mengingat Yibo pernah bercerita kepadanya. “Tetapi kata Donita, Xiao Zhan tidak datang kesana.”
Kedua wanita itu bertatapan. Bingung. Mereka tidak bisa melakukan apapun untuk menolong Yibo. Yang dibutuhkan Yibo adalah kehadiran Xiao Zhan. Hanya itu.
Ah, Zhan. Dimanakah kau? Tidak kasihankah kau kepada Yibo?
***
Pagi itu seperti biasanya Xiao Zhan membantu Donita memandikan si kecil. Sudah satu minggu Xiao Zhan tinggal di rumah Donita. Sahabatnya itu melarangnya pergi dulu. Dan Xiao Zhan menerima tawarannya itu. Mengingat kondisinya tidak memungkinkan. Dia selalu merasa mual, dan ingin muntah setiap saat. Kepalanya kadang terasa pening sehingga berdentam-dentam.
Dan kondisinya itu bahkan belum membaik selama seminggu tinggal bersama Donita.
Si Kecil sudah dimandikan, dan Donita memberinya asi. Sementara Xiao Zhan merapikan kembali perlengkapan mandi bayi. Ketika dia membungkuk untuk meletakkan handuk ke keranjang cucian, tiba-tiba ada rasa sakit yang menjalar di perut bagian bawahnya. Nyeri luar biasa yang membuatnya mengerang sambil berpegangan ke rak handuk di sampingnya.
“Zhan?”
“Sakit sekali.” Xiao Zhan memegang perutnya yang serasa di remas-remas. Nyerinya luar biasa.
Donita meletakkan bayinya yang sudah tertidur dan kenyang di buaian, dia melangkah mendekati Xiao Zhan.
“Ayo Zhan, mungkin kau terlalu tegang dan kelelahan. Berbaringlah dulu..... Oh Astaga!” Donita memekik, “Zhan... kau berdarah!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero
FanfictionLatar belakang di cerita ini dibuat di Negara Bagian barat. Khususnya Amerika. Jadi, biar tidak di China-Korea mulu. Wkwk😂. Terus namanya juga aku buat agak kebarat-baratan, tapi masih ada beberapa tokoh dari china. 🙏 Kalau ada yang mau baca nove...