Malam pesta itu, Johnny menjemputnya meskipun agak terlambat. Lelaki itu tampak rapi dan elegan dengan kemeja dan jas santai warna biru tuanya.
“Maafkan aku terlambat.” Johnny menatap Xiao Zhan menyesal setelah dia menjalankan mobilnya.
“Tadi ban mobilku kempes di jalan.”
Xiao Zhan menganggukkan kepalanya dan tersenyum, “Tidak apa-apa, Johnny.”
Johnny menatap Xiao Zhan lama dengan pandangan penuh arti, membuat Xiao Zhan bingung.
“Kenapa kau menatapku seperti itu?”
“Tidak kenapa-kenapa.” Lelaki itu mengalihkan pandangannya dengan senyum dikulum.
“Hanya saja kau sangat berbeda dengan lelaki maupun perempuan lain yang pernah dekat denganku. Mereka pasti akan merajuk dan marah-marah jika aku telat menjemput, meski dengan alasan apapun. Tetapi kau berbeda, kau menerima alasanku dengan penuh pengertian.”
Xiao Zhan hanya tersenyum menanggapi pernyataan Johnny, tetapi kemudian Johnny menggenggam sebelah tangannya dengan lembut.
“Perasaanku kepadamu juga berbeda Zhan. Kuharap kau merasakan hal yang sama.”
Apakah itu pernyataan cinta? Xiao Zhan bertanya-tanya dalam hati, menatap Johnny, mencari jawaban.
“Maukah kau menjadi kekasihku Zhan? Aku mencintaimu, dan aku berjanji akan menjadi kekasih yang baik.”
Xiao Zhan menatap Johnny dalam senyum, lalu terkekeh.
“Jawabannya nanti saja yah setelah pesta.”
Johnny membalas senyum Xiao Zhan, lalu terkekeh geli.
“Dasar, kau sengaja ya, mau menyiksaku sepanjang pesta, harap-harap cemas akan jawabanmu?”
Mereka lalu tertawa bersama.
***
Benar kata Donita kemarin, Mr. Lan Zhan benar-benar tidak pelit kepada para karyawannya.
Pesta yang diadakannya di rumahnya sangat elegan dengan menu makanan yang mewah dan luar biasa. Para pelayan berdiri hilir mudik menawarkan makanan kecil dan minuman di nampan. Sementara di meja prasmanan, makanan tampak tidak ada habis-habisnya.
“Ramai sekali di sini.” Johnny menggenggam lengan Xiao Zhan dengan lembut, “Mungkin kita harus minggir supaya tidak tertabrak.”
Mereka terlambat datang ke pesta itu. Karena Johnnya terlambat menjemputnya tadi, jadi mereka ketinggalan acara pembuka, sambutan oleh Mr. Lan Zhan sebelum acara makan-makan dimulai. Sekarang semua tamu sudah membaur saling bercakap-cakap satu sama lain, menikmati hidangan.
Pesta ini diadakan di kebun di halaman belakang rumah Mr. Lan Zhan yang sangat indah. Rumah itu bergaya western dengan cat putih mendominasi keseluruhan bangunannya. Dan warna lain yang dominan adalah hijau. Warna itu memenuhi hamparan rumput luas yang tertata rapi, dengan lampu-lampu kuning yang temaram, menambah keeksotisan suasana pesta.
Sementara itu, meja prasmanan dihidangkan di gazebo luas, di tepi kolam renang.
Pemilik pesta itu, Mr. Lan Zhan tampaknya tidak ada. Xiao Zhan membatin, matanya sudah mencari kemana-mana, tetapi dia tidak bisa menemukan sosok itu.
“Aku akan mengambilkanmu minum.” Johnny bergumam lembut.
“Tunggu di sini ya.”
Xiao Zhan menganggukkan kepalanya dan tersenyum, lalu membiarkan Johnny menembus kerumunan orang yang lalu lalang, mencari minuman. Dia berusaha mencari-cari orang yang dikenalnya, tetapi tidak menemukannya, Donita bilang dia tidak mungkin datang dengan kandungannya yang sudah sebesar itu, meskipun sebenarnya dia sangat ingin.
Xiao Zhan berdiri di tempat itu beberapa saat, melayani beberapa teman yang menyapanya. Tetapi lama kemudian dia mengernyit karena Johnny tak kunjung datang.
“Kau datang sendirian di sini?”
Suara itu sangat familiar, membuat Xiao Zhan menoleh dengan tegang. Dan benar juga, Mr. Lan Zhan yang berdiri di sana, dengan segelas minuman di tangannya, menatapnya dengan pandangan yang tidak terbaca.
“Eh tidak.” Xiao Zhan menoleh ke belakang, mencari sosok Johnny yang tak kunjung datang
“Saya datang bersama Johnny.”
“Lalu di mana dia?” Mr. Lan Zhan mengernyitkan keningnya, tampak tidak suka.
“Dia…. Katanya dia sedang mengambilkan minuman.”
“Oh.” Wang Yibo menatap ke arah pandangan Xiao Zhan.
“Dia bodoh membiarkan pasangannya sendirian di sini, bisa-bisa pasangannya dicuri orang.” Matanya yang tajam melembut dan Xiao Zhan bisa melihatnya, ternyata Mr. Lan Zhan menyimpan kelembutan di dalam dirinya, dibalik sikap dingin yang selalu ditampilkannya.
“Kau mau kutemani masuk dan mencari kekasihmu? Mungkin dia tersesat di dalam sana.”
Wang Yibo mengedikkan bahunya ke arah bagian dalam rumah.
“Eh, tidak… mungkin saya akan menunggu di sini.”
“Kita akan mencarinya, lagipula aku butuh Johnny, ada beberapa hal tentang pekerjaan yang ingin kubicarakan dengannya.”
Dengan lembut Wang Yibo menghela Xiao Zhan supaya melangkah bersamanya, memasuki pintu kaca besar yang menjadi pembatas antara taman kolam renang dengan bagian dalam rumah.
Beberapa orang tampak duduk di bagian dalam rumah, asyik bercakap-cakap di semua sudut. Xiao Zhan memandang ke sekeliling, juga ke bar yang menyediakan minuman, tetapi Johnny tidak ada di sana.
“Mungkin dia ada di atas.” Wang Yibo mengedikkan bahunya ke arah tangga menuju lantai dua yang tampak temaram.
“Apakah lantai atas juga dibuka untuk pesta?” Xiao Zhan menatap Mr. Lan Zhan dengan ingin tahu.
Lelaki itu tersenyum miring menanggapi.
“Tidak. Tapi di sana ada kamar mandi. Mungkin Johnny memutuskan memakai kamar mandi di lantai atas. Ayo.” Sekali lagi Wang Yibo menghela Xiao Zhan mengajaknya menaiki tangga.
Sepertinya tidak ada tamu yang naik ke lantai dua, mungkin sudah menjadi peraturan umum bahwa lantai dua adalah area pribadi pemilik rumah dan bukan area pesta. Mr. Lan Zhan mungkin salah, Xiao Zhan melirik ragu kepada laki-laki yang sedang berjalan di sebelahnya, Johnny tidak mungkin berani naik ke lantai dua rumah Mr. Lan Zhan tanpa izin.
“Kamar mandi di lantai dua ada di ujung lorong.” Wang Yibo menunjuk.
“Biasanya ada beberapa tamu yang ingin tahu yang tersesat di sini.”
Mereka terus berjalan menuju ke area kamar mandi di ujung lorong, sampai sebuah suara mengalihkan perhatian mereka.
Suara itu sudah pasti adalah desahan seorang perempuan, sebuah desahan yang menyiratkan arti yang tak terbantahkan. Pipi Xiao Zhan memerah, itu suara perempuan yang sedang bercinta. Meskipun tidak berpengalaman setidaknya Xiao Zhan bisa membedakan suara desahan seperti itu. Diliriknya Mr. Lan Zhan yang berdiri di sebelahnya, apa yang akan dilakukan Mr. Lan Zhan mengetahui ada orang yang bercinta di salah satu kamar di rumahnya? Apakah yang sedang bercinta itu tamu rumah ini?
Wang Yibo hanya melirik ke arah Xiao Zhan dan mengangkat bahu sambil tersenyum miris.
“Rupanya ada yang sedikit lupa diri di pestaku ini. Tunggu sebentar, aku akan mengingatkan mereka agar mencari kamar di motel terdekat dan tidak mencemari salah satu kamar tamuku.”
Masih sambil tersenyum, Wang Yibo membuka pintu kamar itu lebar-lebar. Xiao Zhan menatap dan langsung mundur selangkah dengan kaget. Pemandangan di depannya membuat jantungnya serasa mau lepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero
FanfictionLatar belakang di cerita ini dibuat di Negara Bagian barat. Khususnya Amerika. Jadi, biar tidak di China-Korea mulu. Wkwk😂. Terus namanya juga aku buat agak kebarat-baratan, tapi masih ada beberapa tokoh dari china. 🙏 Kalau ada yang mau baca nove...