Chapter 15

774 119 2
                                    

*Malas baca ulang🥺. Maaf kalau ada typo dan nama yg belum di edit* 😂

***


Perputaran dunia sungguh tidak dapat diduga. Begitupun perjalanan hidup manusia. Xiao Zhan melirik cincin berlian elegan yang berkilau di jari manisnya. Dia datang ke perusahaan ini karena sebuah panggilan keberuntungan yang datang tak diduga, dan hanya karena satu kejadian di malam pesta itu, tiba-tiba dia menjadi tunangan pemilik perusahaan ini. Siapa yang bisa mengira? Bahkan di dalam imaginasinya yang paling liarpun dia tidak pernah menduganya. Semua ini terjadi terlalu cepat, terlalu tiba-tiba. Dia bahkan tidak mengenal jauh Mr. Lan Zhan.

Xiao Zhan membatin dalam hati, dan tanpa sadar mengernyitkan dahinya. Yang dia ketahui tentang Mr. Lan Zhan hanyalah info dari majalah bisnis yang dibacanya ketika mencari tahu tentang perusahaan yang memanggilnya untuk interview itu, dan beberapa info dari Donita, yang sekarang sudah mengambil cuti hamilnya. Donita akan sangat terkejut kalau saja dia ada dikantor untuk menyaksikan semua drama ini. Xiao Zhan tahu bahwa Mr. Lan Zhan adalah si jenius pendiri perusahaan, berdarah Spanyol dari ibunya, dan mempunyai adik perempuan dengan masa lalu yang sungguh menimbulkan empati, meskipun sekarang Victoria sudah menjadi wanita yang tegar.

Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu alasan utama Xiao Zhan menerima pertunangan ini adalah karena empatinya kepada Victoria, dan kekagumannya akan rasa bertanggung jawab Mr. Lan Zhan karena begitu memikirkan kesedihan yang pernah dialami Victoria. Mr. Lan Zhan pasti sangat menyayangi adiknya. Xiao Zhan tidak pernah punya saudara kandung, dia anak tunggal, yang pada akhirnya harus berakhir sebatang kara. Karena tragedi itu. Tragedi yang sudah dilupakannya dan dikuburkannya dalam-dalam. Karena setiap dia mengingatnya akan muncul rasa marah terpendam, membuatnya ingin berteriak atas ketidakadilan kehidupan. Ingatan tentang kemarahan itu menjadi samar-samar seiring berjalannya waktu.

Xiao Zhan belajar menyimpan jauh-jauh. Tidak sepenuhnya melupakan. Tidak sepenuhnya memaafkan.

Xiao Zhan mengerjapkan mata ketika mobil hitam yang elegan itu meluncur dengan mulus dan berhenti tepat di depannya. Mr. Lan Zhan sendiri yang menyetir mobilnya, dengan sopan, dia turun dari mobil dan membukakan pintu penumpang di sebelahnya untuk Xiao Zhan.

“Maafkan aku, sedikit tertahan di loby tadi. Aku harap kau tidak menunggu lama.”

“Tidak. Aku baru beberapa menit di sini.” Xiao Zhan melangkah masuk ke mobil dan lelaki itu menutupnya, lalu kembali ke balik kemudi dan menjalankan mobilnya.

Tiba-tiba sebuah pemikiran melintas di benak Xiao Zhan, bahwa dia bahkan tidak tahu nama lengkap lelaki ini.

“Bagaimana mungkin kita melanjutkan semua ini, kalau kita bahkan tidak saling mengenal sama sekali?” tanpa sadar Xiao Zhan menyuarakan pemikirannya.

Wang Yibo melirik sedikit ke arah Xiao Zhan dan tersenyum.

“Masih banyak waktu, dan dengan senang hati aku akan membuka diri sehingga kau bisa lebih dalam mengenalku.” Suaranya merendah lembut.

“Dan aku harap kau juga membiarkanku mengenalmu lebih dalam.”

Xiao Zhan menghela napas. Kenapa kata-kata Mr. Lan Zhan yang biasa saja bisa terdengar begitu sensual di telinganya? Apakah itu memang nyata atau dia selalu berkonotasi mesum sejak kejadian malam itu? Dengan tak kentara Xiao Zhan menggelengkan kepalanya, mencoba berkonsentrasi kepada sesuatu yang logis.

“Siapa nama lengkapmu?”

Wang Yibo mengerem dengan mendadak. Hampir membuat ban mobil berdecit dan tubuh Xiao Zhan terdorong ke depan, untunglah mereka sedang berada di jalanan yang sepi. Xiao Zhan menoleh ke arah Mr. Lan Zhan dan menatap bingung. Lelaki itu tampak kaget karena pertanyaannya, ataukah karena sesuatu di jalan?

Tetapi Wang Yibo dengan cepat menguasai diri, dia menatap Xiao Zhan dan meminta maaf.

“Maafkan aku, ada kucing menyeberang.” Gumamnya cepat sambil mengalihkan pandangan kembali ke arah jalan.

Apakah hanya perasaannya saja atau Mr. Lan Zhan sedang mencengkeram kemudinya erat-erat?

Xiao Zhan mengalihkan pandangannya ke jalan dan akhirnya tersenyum.

“Kucing memang sering menyeberang tiba-tiba, kadang kita baru melihat ketika mereka sudah di seberang mata, membuat kita kaget setengah mati.”

“Yah. Dan aku memang kaget setengah mati.”

Lelaki itu melirik Xiao Zhan“ Tadi kau bertanya apa?”

“Nama lengkapmu?”

“Oh...Kau tidak tahu ya, padahal kau sudah beberapa lama bekerja sebagai bawahanmu. Keterlaluan.” Wang Yibo pura-pura mencela, padahal jauh di dalam hatinya dia tahu. Dialah yang mengusahakan agar Xiao Zhan tidak tahu nama lengkapnya. Bahkan semua surat dan dokumen resmi diperusahaan itu selalu atas nama Lan  Zhan. Mungkin ini adalah saatnya mengambil resiko. Kalau Xiao Zhan tidak bereaksi apapun atas nama lengkapnya, berarti Wang Yibo bisa melangkah ke rencana ke depannya dengan aman. Karena bagaimanapun, kalau mereka menikah nanti, Xiao Zhan harus tahu nama lengkapnya, nama aslinya. Dia menghela napas sekali lagi, seakan hendak melepas sumbu granat.

“Nama lengkapku tidak istimewa, Wang Yibo. Lan Zhan hanya panggilan yang ku suka.”

Wang Yibo mencoba tenang meskipun jauh di dalam hatinya dia ketakutan setengah mati.

Selama ini dia menganggap nama itu tabu, karena takut akan membuat Xiao Zhan langsung teringat kepada siapa dia sebenarnya. Dan sekarang setelah melepaskan nama itu.

Rasanya seperti menanti sesuatu yang akan meledak, membuatnya berdebar.

Tetapi apa yang ditakutkannya tidak terjadi. Xiao Zhan memang sedikit mengernyitkan dahi, lalu lelaki itu mengangkat bahu nya.

“Nama Lengkap ku Sean Xiao Zhan.”

“Nama yang keren, cantik. Cantik dan tampan seperti orangnya.” Rafael mencoba bercanda, menutupi rasa lega luar biasanya ketika menyadari Xiao Zhan tidak menghubungkannya dengan pemuda yang telah membunuh ayahnya bertahun lalu. Tentu saja penampilan Wang Yibo yang dulu dan sekarang berbeda, Wang Yibo yang dulu kurus karena memakai obat dan minuman keras, perokok berat, ugal-ugalan dengan tindik telinga dan rambut yang di cat kuning menyala. Secara fisik sangat sulit menghubungkan dirinya yang sekarang dengan pemuda tak bertanggung jawab di masa lalu itu, tetapi Wang Yibo memutuskan mengambil resiko sekali lagi, untuk melihat reaksi Xiao Zhan, dengan hati-hati dia berucap.

“Kau bisa memanggilku Yibo kalau kau mau, keluargaku memanggilku begitu.”

“Tidak.” Jawaban Xiao Zhan begitu cepat, hanya sepersekian detik dari Wang Yibo.

“Aku tidak mau. Aku akan memanggilmu dengan ‘Lan Zhan’ saja jika kau tidak keberatan.”

Tubuh Xiao Zhan begitu tegang. Wang Yibo membatin, lalu menarik napas dengan pedih, Xiao Zhan masih mengingat jelas nama lelaki yang membunuh ayahnya. Dan menilik dari sikapnya yang menolak memanggil siapapun dengan nama ‘Wang Yibo’, lelaki itu jelas masih menyimpan kebencian kepada lelaki yang membunuh ayahnya. Wang Yibo harus bisa membuat Xiao Zhan melupakan “Yibo pembunuh ayahnya’ dan terbiasa mengasosiasikan nama ‘Yibo’ dengan lelaki baik yang akan menjadi suaminya.

“Aku keberatan.” Wang Yibo tersenyum lembut, dan mengarahkan pandangannya kembali ke jalan. Xiao Zhan harus belajar memanggilnya dengan nama ‘Yibo’ dengan begitu, mungkin saja dia bisa melunturkan kebenciannya kepada ‘Yibo’ di masa lalunya.

“Sudah kubilang, keluargaku selalu memanggilku dengan nama ‘Yibo’ dan kau akan menjadi keluargaku yang terdekat.”

“Tapi aku....”

“Cobalah Zhan.” Panggil namaku. Wang Yibo menahan erangan dalam hati. Ah, betapa inginnya dia mendengarnya, betapa inginnya dia mendengar namanya diucapkan oleh suara merdu dari bibir Xiao Zhan.

Xiao Zhan menghela napas, dan sejenak Yibo merasakan bahwa Xiao Zhan ingin membantah. Tetapi kemudian lelaki itu memutuskan untuk tidak melakukannya.

“Yibo.”

Nama itu akhirnya terucapkan dari bibir Xiao Zhan, dengan enggan, pendek dan sederhana.

Tetapi terdengar luar biasa di telinga Yibo, bagaikan alunan merdu menghembus telinganya. Mimpinya. Mimpinya selama ini telah terwujud. Wang Yibo memejamkan matanya sekejap, berusaha menahan senyum lebarnya.

Unforgiven HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang