Chapter 42

1.7K 122 8
                                    

Mereka berbaring berpelukan dalam kepuasan yang dalam, seperti saat-saat bercinta mereka dulu.

“Aku tidak pernah lupa rasanya, rasanya bahkan lebih nikmat dari yang kubayangkan.”

Wang Yibo mengelus paha isterinya dengan menggoda, lalu menyentuh kejantanannya, lalu ke intinya. “Di sini bahkan terasa begitu rapat, mencengkeramku hingga aku tidak bisa menahan diri.”

Xiao Zhan mengerang karena gerakan-gerakan Yibo yang intim itu. Pahanya membuka, membiarkan suaminya mencumbunya dengan jemarinya. Kejantanan Wang Yibo mengeras lagi, padahal baru beberapa menit setelah mereka meledak dalam kenikmatan bersama. Xiao Zhan mendongak dan mendapati Yibo menatapnya dengan intens dan bergairah, bibirnya membuka. Membuat Yibo tidak bisa menahan diri untuk melumatnya. Mereka berciuman dengan jemari Yibo masih bermain di pusat Xiao Zhan, memainkan titik sensitif di sana dengan begitu ahli, sehingga Xiao Zhan terengah dalam kenikmatan, dalam lumayan bibirnya dengan Yibo.

Permainan jemari Yibo sungguh membuat Xiao Zhan menggila. Semakin lama semakin cepat, dengan gesekan memutar yang menggoda, menyentuh dan menstimulasi setiap titik dengan elusan dan sentuhan yang tepat. Xiao Zhan mengerang karena bibirnya masih dilumat oleh Yibo. Kenikmatan itu membakarnya, mengalir bagai aliran listrik dari pusat ke seluruh tubuhnya. Gerakan jemari Yibo makin cepat dan bergairah menstimulasi tubuhnya, hingga Xiao Zhan hampir mencapai puncaknya, hampir sampai....

Dan di titik yang tepat, Wang Yibo melepaskan jemarinya, membuat Xiao Zhan mengerang karena protes, dihentikan ketika dia sudah hampir mencapai puncak orgasmenya.

Wang Yibo tersenyum lembut dan menatap Xiao Zhan yang larut di dalam gairahnya, dia mendesakkan kejantanannya ke pusat Xiao Zhan yang sudah basah oleh cairan cinta tadi dan siap,

“Kau bisa menggunakan ini untuk membuatmu mencapai puncak. Ini milikmu Zhan, gunakanlah untuk memuaskanmu.” Wang Yibo menggeram penuh gairah sebelum menekankan dirinya dalam-dalam ke tubuh Xiao Zhan, membuatnya memekik karena rasa nikmat yang melandanya.

Wang Yibo menggerakkan tubuhnya lagi, tidak menahan-nahan diri. Memuaskan dirinya dan isterinya. Napas keduanya terengah dalam pencapaian orgasmenya. Mereka berdua bergerak lama, dalam ritme yang bergairah, berusaha memuaskan dahaga mereka akan tubuh satu sama lainnya.

“Oh Ya ampun, Zhan, lelakiku, Isteriku, kau nikmat sekali... kau nikmat sekali...” Yibo mengerang parau sebelum menekankan tubuhnya dalam-dalam dan untuk kesekian kalinya meledakkan kenikmatannya di dalam tubuh Isterinya. Membawa Xiao Zhan ke dalam ledakan kenikmatan yang sama.

***

Ketika Victoria berkunjung keesokan harinya, dia melihat binar kebahagiaan di wajah Xiao Zhan dan Wang Yibo. Dan dia bersyukur dalam hatinya. Kedua orang ini benar-benar telah berbahagia.

Xiao Zhan sedang mengeluarkan kue dari oven dan meletakkannya di meja dapur untuk mendinginkannya sebelum diiris, bau harum kue strawberry dan kelapa memenuhi penjuru ruangan. Xiao Zhan mendapatkan resep kue itu dari Alfred waktu mereka ada di pulau itu dan baru sempat mempraktekkannya sekarang.

“Sepertinya kau berhasil. Aku pernah mencoba resep dari Alfred dan hasilnya berantakan, bagian dalamnya masih mentah.” Victoria memandang penuh nikmat ke arah kue itu dan menghirupnya, “Hmmmm dan baunya sangat harum.

Xiao Zhan tertawa melihat Victoria tampak sudah ingin mencicipi kue itu.

“Harus dibiarkan dingin dulu, kalau tidak lidahmu akan terbakar.”

“Aku akan mengambil resiko.” Victoria tidak peduli, dia mengiris kue itu dan mendorongnya ke piring, lalu membawa piring itu sambil meniup-niupnya.

Wang Yibo yang menggendong sedang menggoda anak itu dengan boneka karet bebek yang bisa berbunyi kalau ditekan, anak itu selalu tersenyum lebar kalau mainan itu berbunyi.

Unforgiven HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang