*Malas baca ulang🥺. Maaf kalau ada typo dan nama yg belum di refisi* 😂
***
“Kau harus makan Zhan .” Ibu Rahma meletakkan sepiring makanan yang masih panas di depan Xiao Zhan.
“Ayo cobalah meskipun Cuma beberapa suap saja.”
Xiao Zhan melirik makanan di piring itu. Makanan itu enak, dan kalau dia tidak sedang pusing. Aromanya yang wangi pasti akan bisa menerbitkan air liurnya. Tetapi saat itu Xiao Zhan merasa pusing, dan tidak ingin makan. Tetapi dilihatnya ibu Rahma menatapnya penuh harap, wanita yang sudah seperti ibunya ini tentunya sudah repot-repot memasakkan makanan ini untuknya. Xiao Zha tidak mau mengecewakannya.
Hanya demi menyenangkan ibu Rahma, dia mengambik piring itu dan menyuap makanannya. Perutnya yang sudah seharian tidak diisini menyambutnya dengan rasa mual yang luar biasa. Tetapi Xiao Zhan menahannya. Dia tetap menyantap makanan itu hingga empat suap, kemudian menyerah, menatap ibu Rahma dengan tatapan menyesal,
“Maafkan saya, ibu.”
Ibu Rahma tersenyum dan mengangguk penuh pengertian, “Tidak apa-apa, yang penting perutmu terisi.” Ibu Rahma menatap Xiao Zhan dan menarik kesimpulan, menilik dari sikap Xiao Zhan dan pada kenyataannya Xiao Zhan melarikan diri ke asrama ini, sepertinya Xiao Zhan masih tidak tahu bahwa Ibu Rahma ada hubungannya dengan Yibo. Bahwa semuanya sudah diatur oleh Yibo. Ibu Rahma sebenarnya sudah menimbang-nimbang untuk berterus terang kepada Xiao Zha , tetapi kemudian mengurungkan niatnya, sekarang ini permasalahan antara Yibo dan Xiao Zhan sudah rumit, dia tidak mau menambahkan permasalahan baru di antara mereka. Lagipula mengenai hal ini, mungkin nanti Yibo sendiri yang akan menjelaskannya kepada Xiao Zhan.
“Bagaimana perasaanmu?”
Xiao Zha menghela napas panjang, “Saya baik-baik saja ibu.”
“Tamumu tadi, dia ibu Yibo kan?”
Xiao Zhan menganggukkan kepalanya. Ekspresinya tetap datar hingga ibu Rahma harus bertanya lagi.
“Apakah dia berhasil mengubah pandanganmu?”
Xiao Zhan merenung. Apakah Mamanya Yibo berhasil merubah pandangannya? Mungkin.
Mama Yibo memberitahukan hal baru, bahwa Yibo hidup dengan rasa bersalah. Perempuan itu juga berusaha meyakinkan bahwa Yibo benar-benar mencintai Xiao Zhan.
Tetapi benarkah itu semua? Jauh di dalam hatinya, Xiao Zhan menyadari masih ada perasaan hangat itu ketika mengingat Yibo. Tetapi ada juga kebencian yang muncul ketika mengingat bahwa laki-laki itulah yang telah menyebabkan kematian Ayahnya. Hal itu membuat Xiao Zhan bingung dan tak tahu harus bagaimana.
***
Dini hari Xiao Zhan terbangun dengan rasa mual yang amat sangat. Dia berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya. Perutnya terasa sakit dan kepalanya pening.
Dengan napas terengah dia mencuci mukanya dan melangkah gontai ke kamar, lalu membaringkan dirinya di ranjang. Xiao Zhan mematung. Pusing dan mual-mual itu... apakah dia hamil?
Oh... Astaga. Xiao Zhan mengusap perutnya dengan gugup. Bagaimana kalau dia benar-benar hamil? Mengandung anak Yibo? Apa yang harus dia lakukan? Kalau dia memang benar- benar ingin kabur dan pergi menjauh, dia harus merubah semua rencananya. Kehamilan ini merupakan pertimbangan yang sangat penting. Xiao Zhan akan susah mencari pekerjaan kalau perutnya membesar. Dan siapa yang akan menjaganya ketika kandungannya sudah terlalu besar? Xiao Zhan lelaki, dan apa kata orang-orang nanti? Dan Xiao Zhan sekarang takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero
FanfictionLatar belakang di cerita ini dibuat di Negara Bagian barat. Khususnya Amerika. Jadi, biar tidak di China-Korea mulu. Wkwk😂. Terus namanya juga aku buat agak kebarat-baratan, tapi masih ada beberapa tokoh dari china. 🙏 Kalau ada yang mau baca nove...