Chapter 8

748 132 1
                                    

Xiao Zhan merapikan berkas-berkasnya sambil melirik jam dinding, sudah jam delapan malam.

Besok hari yang sibuk untuk Mr. Lan Zhan dan syukurlah akhirnya Xiao Zhan sudah selesai menyiapkan semuanya, meskipun akhirnya dia harus ketinggalan bis karyawan.

Suara di pintu membuat Xiao Zhan mendongakkan wajahnya dengan waspada. Mr. Lan Zhan berdiri di sana, sepertinya baru pulang dari pertemuan bisnisnya di luar.

Lelaki itu mengerutkan mata melihatnya.

"Kenapa kau masih ada di sini?"

Mata itu sungguh tajam. Xiao Zhan membatin.

“Eh, saya menyelesaikan berkas-berkas ini dulu, untuk besok."

Wang Yibo menatap tidak suka.

"Lain kali tinggalkan saja pekerjaan itu dan lanjutkan besok."

Dia melirik jam tangannya.

"Ini sudah terlalu malam untuk bekerja, seharusnya kau sudah di rumah dan beristirahat. Aku akan menyuruh supir mengantarmu pulang."

Elena menggelengkan kepalanya panik, "Tidak perlu, saya bisa naik angkot.."

"Ikuti perintah atasanmu.” Wang Yibo menatap tajam membuat Xiao Zhan menelan ludahnya.

"Sebelum itu, aku ingin bicara di ruanganku. Kau tidak keberatan membuatkan kopi untuk kita berdua?"

***

Kopi itu mengepul panas dan menguarkan aroma nikmat ke seluruh penjuru ruangan. Xiao Zhan meletakkan di meja di depan sofa tempat Mr. Lan Zhan duduk dan menunggunya, lalu dengan gugup dia duduk di depan bosnya, menunggu.

Lelaki itu tercenung, seolah bingung mau bicara apa. Tetapi itu tidak mungkin bukan? Orang sekelas Mr. Lan Zhan tidak mungkin bingung harus bicara apa.

"Kau sudah tiga bulan di sini.” Yibo memulai.

"Bagaimana perasaanmu?"

Xiao Zhan tersenyum.

"Saya senang. Banyak hal yang bisa saya pelajari."

"Apakah rekan-rekan kerja menciptakan suasana yang kondusif untukmu?"

Xiao Zhan mengangguk.

"Mereka sangat baik dan membantu."

Kali ini kening Yibo berkerut.

"Kudengar kau dekat dengan IT Managerku?"

Pipi Xiao Zhan memerah. Astaga. Darimana Mr. Lan Zhan bisa mendapat informasi macam itu? Dan kenapa pula bosnya harus peduli dengan gosip percintaan karyawannya?

Johnny. Nama itu menguar di benak Xiao Zhan. Ya. Mereka dekat. Itu karena Johnny sangat gigih mendekatinya. Dia mengajak makan siang bersama, kadangkala dia menghampiri Xiao Zhan dan mengajak mengobrol tentang berbagai hal. Ya. Xiao Zhan nyaman bersama Johnny, cukup nyaman sampai membiarkan Johnny mengantarnya pulang ke asrama beberapa hari lalu.

Lelaki itu berkenalan juga dengan ibu asrama. Tetapi, entah kenapa ibu asrama tampak tidak suka dengannya, padahal Johnny begitu baik.

"Zhan?" Rafael bertanya lagi, mengembalikan Xiao Zham ke dunia nyata. Xiao Zhan mengerjapkan matanya, menatap Mr. Lan Zhan dan sadar bahwa dia belum menjawab pertanyaan lelaki itu.

"Ya.. Kami cukup dekat, hubungan kami cukup baik."

"Begitu." Mr. Lan Zhan tercenung.

"Aku cenderung tidak menyetujui hubungan dekat dengan rekan sekerja. Karena berdasarkan pengalaman, ketika hubungan itu memburuk, performa di tempat kerja ikut memburuk."

Xiao Zhan menghela napas.

"Hubungan kami belum sejauh itu untuk..."

"Ya. Aku mengerti. Kalian dekat, tetapi belum menyentuh konteks asmara. Tetapi tidak menutup kemungkinan itu akan terjadi bukan?" Yibo menatap Xiao Zhan tajam, seolah menembus hatinya.

Xiao Zhan menganggukkan kepalanya.

“Saya tidak bisa membantah kemungkinan itu, meskipun saya tidak bisa memastikan. Tetapi kalaupun itu terjadi, saya berjanji akan berusaha untuk tidak mencampurkannya dengan profesionalisme pekerjaan saya.”

Wang Yibo terdiam dan Xiao Zhan menanti. Hening lagi, kali ini lama, dan entah mengapa terasa menegangkan bagi Xiao Zhan, lalu Yibo tersenyum samar.

"Oke. Kita lihat saja nanti." Tatapan mata lelaki itu begitu tajam dan misterius.

"Pulanglah. Aku sudah menyuruh supirku menunggumu di depan. Dia akan mengantarmu pulang."

Ketika Xiao Zhan pergi, Wang Yibo masih tercenung di ruangan kerjanya. Johnny dan Xiao Zhan hampir menjadi sepasang kekasih, itu yang dilaporkan oleh Ibu Grace kepadanya. Yibo memang memintanya mengawasi Xiao Zhan di tempat kerjanya. seminggu yang lalu ibu Rahma juga meneleponnya dari asrama, memberitahunya bahwa Xiao Zhan membiarkan Johnny mengantarkannya pulang ke Asrama. Dan beberapa hari kemudian Johnny mulai rutin datang, bahkan di hari minggu.

Wang Yibo tidak pernah memikirkan kemungkinan ini sebelumnya. Tidak pernah menyangka bahwa mungkin Xiao Zhan bertemu perempuan atau lelaki yg dia sukai di tempat kerjanya. Seharusnya dia tahu, Wang Yibo mendesah, Xiao Zhan terlalu cantik untuk ukuran paras lelaki Seharusnya dia memperkirakan bahwa akan ada beberapa orang yang tertarik untuk mendekatinya.
Dan itu mengganggu Wang Yibo, dia harus menghentikan ini semua sebelum terlalu jauh.

Mata Wang Yibo terpaku pada cangkir kopi Xiao Zhan. Bekas bibir Xiao Zhan. Lalu, karena didorong oleh luapan gairah dan perasaannya, Wang Yibo mengambil cangkir itu, lalu mengecup lembut bekas bibir Xiao Zhan di sana.

“Kau akan menjadi milikku Zhan, seperti yang seharusnya terjadi, karena hanya akulah yang berhak menjagamu.” Gumamnya penuh tekad.

Unforgiven HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang