Rasanya pengen hilang saat semua masalah datang datang secara bersamaan._____________________
Happy Reading 🍫
”Ada apa ini?!”
Zaina dan Abyaz terdiam mendengar nada dingin pria di hadapannya, Ilvan dan keempat teman Abyaz memilih memperhatikan sesekali menelan saliva kuat-kuat.
Zaina sulit mengatur pernapasan nya, ia beberapa kali menghembuskan napas namun tetap saja melihat pria itu dia jadi sedikit takut.
”Kenapa kalian ribut-ribut di cafe saya?” Abyaz menatap pria di hadapan nya kemudian tersenyum.
”Maaf, Pak. Tapi bukan saya yang mulai,” cowok itu beralih menatap Zaina.”Dia, Pak.” Abyaz menujuk gadis itu.
Zaina melotot saat di tuduh oleh Abyaz.”Kok lo nyalahin gue sih?!”
”Emang lo yang salah, kan!” bisik Abyaz di telinga kanan Zaina.
”Lo tu—” ucapan Zaina menggantung.
”Sudah! Kenapa malah berbisik?” pria itu terlihat menghembuskan napas kemudian menatap beberapa pengunjung cafenya."Mohon maaf untuk ketidaknyamanan disini, silahkan kembali menikmati. Dan kalian.”
Zaina dan Abyaz yang sibuk beradu tatapan tajam kembali menoleh pada pemilik cafe itu.
”Ikut saya!” instruksi pria itu dan langsung melenggang lebih dulu, Zaina mengerucutkan bibirnya.
Ilvan sedikit mendekat pada gadis itu.”Kamu nggak apa-apa, Za?” tanya nya, Zaina mengangguk. Abyaz menghembuskan napas lewat mulutnya.
”Udah nanti aja pacaran nya, kita kesana sekarang sebelum dapat masalah lagi!” Abyaz menatap bergilir keempat teman nya kemudian pergi mengikuti pria pemilik cafe yang entah akan membawa dia kemana.
Zaina memanyunkan bibir kemudian menyusul Abyaz dengan wajah kesal.
Ilvan dan keempat cowok yang tak lain teman Abyaz terus memperthatikan kedua nya yang mulai menjauh. Dalam hati Ilvan berdoa semoga Zaina tidak mendapat masalah yang berat.
***
”Duduk,” pinta pria pemilik cafe kemudian duduk di kursi kebesaran miliknya. Zaina mengikuti nya, sementara Abyaz? Cowok itu sendiri bingung harus duduk di mana karena kursi yang ada di ruangan ini hanya dua.
Zaina melirik papan nama yang tersemat rapi di meja pria itu. Rudi, gadis itu sedikit takut melihat nama nya. Pasti galak. Pikir nya.
”Kamu?” Rudi menatap Abyaz.”Duduk di sofa sana.” Pria itu menunjuk sofa panjang yang luput dari penglihatan Abyaz.
Tanpa menunggu lagi, cowok itu kemudian melenggang dan duduk di sana. Zaina hanya memperhatikan gerak-gerik nya tanpa mau berkomentar.
”Kenapa kalian buat keributan dicafe saya tadi? Kalian sadar tidak, jika ulah kalian membuat beberapa pengunjung saya terganggu,” ucap Rudi, Zaina dan Abyaz menatap nya.
”Pak, saya akuin deh kalau ada yang terganggu, tapi masa cuma gara-gara masalah ini kita sampai di introgasi ke ruangan gini?” protes Zaina, ia berpikir bahwa dia dan Abyaz kan hanya adu mulut, kenapa sampai harus di sidang lebih seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan Cinta yang Tertunda (Selesai)
Spiritual⚠ Warning! || Awas Baper ~ Memang, jika berbicara tentang takdir mustahil manusia dapat mengetahuinya. Karena, takdir baik dan buruk itu bisa datang kapan saja... Namun, apa mungkin takdir yang buruk adalah akhir dari segala kemanisan dalam hidup? I...