*Quotesnya sering gak ada, lagi keliling cari takjil kayaknya :(🙏
_____________________
Happy Reading 💙
Tin... Tin
Sebuah motor terpaksa berhenti di depan sebuah rumah mewah di gang perumahan elit. Cowok yang tadi mendendarai motor itu turun.
Ia menyipitkan mata kala melihat gerak-gerik mencurigakan dari seseorang yang berdiri di tepat di depan rumah mewah itu.
Dengan perlahan kakinya mendekat dan langsung menepuk pelan bahu orang yang tadi dia lihat.
”Heh!” sentak Dani menatap Ilvan dengan raut wajah kebingungan.
”Shit!” umpat Ilvan pelan, namun masih mampu di dengar oleh Dani.
”Kok lo keliatan takut gitu? Mau ngapain lo di rumah Zaina?!” Dani memperhatikan penampilan Ilvan dari atas sampai bawah.”Bukannya lo cowok yang waktu itu sama Zaina di cafe, ya?”
Ilvan menghembuskan napas pelan, cowok itu merunduk dan menggaruk ke dua alisnya.”Iya. Kenapa lo ada di sini?” ia mendongak menatap Dani.
”Gue kebetulan lewat aja,” jawab Dani. Ilvan tersenyum miring.
”Oh ya?” ia melipat tangan di depan dada.”Kebetulan apa sengaja karena ingin lihat cewek yang lo suka?”
Mata Dani membulat.”Apa maksud lo?!”
”Masih pura-pura ternyata.” Ilvan berjalan kebekang Dani.”Lo suka Zaina, kan?”
Deg!
Dani membatu di tempat, beberapa saat ia menggeleng dan berbalik menatap Ilvan.
”Lo salah makan, ya?”
”Cih! Lo gak usah bohong! Gue tau semuanya. Dan, gimana kalau Abyaz juga tau?”
Tangan Dani terkepal.”Mau apa lo?!”
Lagi dan lagi Ilvan tersenyum miring, ia membalikkan badan untuk menatap wajah Dani.
”Gak mau apa-apa, gue cuma mau minta sedikit tenaga lo, bisa?”
”Maksud lo?”
”Bantuin gue buat pisahin Abyaz dan Zaina, buat kerjaan gue jadi sedikit ringan. Lo tau, kan? Zaina itu juga sebenarnya gak mau nikah sama Abyaz, dia kepaksa!”
Dani melotot.”Lo gila, ya?!”
”Oh lo gak mau? Oke, gakpapa. Tapi, jangan harap persahabatan lo sama Abyaz bakal baik-baik aja!” jeda sekian detik, Ilvan mendekatkan sedikit wajahnya ke Dani.”Pun gue juga gak bakal nyerah buat pisahin Abyaz dan Zaina!”
”Brengsek lo!”
Dani langsung mengarahkan kepalan tangannya ke arah wajah Ilvan. Namun, cowok itu menangkisnya dan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan Cinta yang Tertunda (Selesai)
Espiritual⚠ Warning! || Awas Baper ~ Memang, jika berbicara tentang takdir mustahil manusia dapat mengetahuinya. Karena, takdir baik dan buruk itu bisa datang kapan saja... Namun, apa mungkin takdir yang buruk adalah akhir dari segala kemanisan dalam hidup? I...