Takdir apapun itu, jika Dia tak mengizinkan nya untuk terjadi, ya pasti tidak terjadi. Begitu pun sebaliknya.
____________________
Happy Reading 🍫
”Caranya bikin ini batal tanpa harus bilang ke Bunda dan Ayah gimana, ya?” monolog Zaina pada dirinya sendiri. Semenjak tiba di rumah, otaknya hanya sibuk memikirkan bagaimana cara agar dia dan Abyaz tak jadi menikah.
Ia benci cowok itu, karena dia telah membuat Zaina terjebak dalam masalah ini. Dia tidak tahu saja, sekarang Zaina sangat malas untuk mengenal cinta lagi setelah patah hatinya terhadap Ilvan.
Membicarakan Ilvan, Zaina pun seketika mengingat. Apa kabar dengan dia? Apa dia sudah tahu perihal ini?
Zaina menggeleng kan kepala, apa gunanya dia memikirkan Ilvan. Toh, cowok itu pasti tidak peduli sama sekali.
Gadis itu bangkit dan turun dari atas kasur, ia berjalan ke arah jendela kamar dan memandang berbagai jenis bunga di samping kamar yang sengaja ia tanam.
Zaina menghirup udara mencoba nenikmati suasana saat ini. Namun, tiba-tiba ponsel yang bergertar dari dalam saku roknya membuyarkan lamunan Zaina. Sesegera mungkin ia nencomot benda canggih itu.
Mata Zaina membulat saat melihat notifikasi pesan dari Abyaz, ia memutar bola mata jengah. Tak ada niatan sedikit pun dalam dirinya untuk membalas.
Namun, baru beberapa saat, ponselnya kembali bergetar tapi bukan pesan, melainkan panggilan masuk.
”Ini orang maunya apa sih?!” Zaina mendumel sendiri, ia menggeser panel hijau dan mendekatkan benda pipih itu di telinga kanan nya.
”Apa?!”
Kenapa gak di balas sihh?
Zaina menghela.”Mau lo apa? Langsung keintinya aja!”
Oke, nanti malam lo siap-siap ya, gue jemput lo. Di suruh Papa
”Mau kemana? Kok baru bilang?”
Udah, intinya malam ini gue jemput. Siap-siap ya
”Ta—” sambungan telpon langsung terputus sepihak membuat Zaina mencengkram ponselnya sekuat mungkin. Ia benar-benar kesal.
***
Tok! Tok! Tok!
Zaina berjalan ke arah pintu guna memastikan siapa yang datang ke kamarnya malam-malam begini.
Setelah sepenuhnya terbuka, ia melihat Ariz dan Saida di sana.”Bunda, Ayah. Kenapa?” tanya nya.
”Kok belum siap-siap sih, Za?”
”Siap-siap?” monolog Zaina.”Kemana, Bunda?”
”Loh, kan malam ini ada janji sama Nak Abyaz. Udah sana cepat, keburu datang dia nanti.” Saida menatap heran pada putrinya.
Zaina menghela, ternyata keluarganya juga sudah tahu? Berarti tidak akan ada alasan baginya untuk tidak pergi. Benar-benar mengesalkan.
”Iya, Bunda. Zaina siap-siap sekarang juga,” tandas Zaina dan kembali menutup pintu kamar nya, Saida dan Ariz hanya mampu geleng kepala.
Beberapa saat kemudian, Zaina keluar kamar dan sudah cantik dengan gamis santai berwarna toska serta pashmina abu-abu.
Ia berjalan kebawah dan menemukan Abyaz yang juga telah rapi dengan stelan celana jeans hitam dan kaos putih polos berkimbinasi jaket bomber yang juga berbahan jeans. Ganteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan Cinta yang Tertunda (Selesai)
Spiritual⚠ Warning! || Awas Baper ~ Memang, jika berbicara tentang takdir mustahil manusia dapat mengetahuinya. Karena, takdir baik dan buruk itu bisa datang kapan saja... Namun, apa mungkin takdir yang buruk adalah akhir dari segala kemanisan dalam hidup? I...