Mereka berdelapan telah duduk rapi di meja makan. Tawa canda memenuhi ruangan yang cukup besar. 'Rame...' Ucap Jaemin dalam hati. Ia merasakan kehangatan di ruangan itu. Keramaian yang menenangkan bagi Jaemin. "Jaemin, kamu dipelet apa sama om satu itu? Kok bisa kecantol?" Tanya Johnny penasaran. "Ehm... Aku kurang tahu hehe~ Tapi kayaknya justru aku duluan yang punya perasaan." Jawab Jaemin malu-malu. Bayangkan saja, ia menjawab pertanyaan tersebut di sebelah orangnya langsung. "Hmm... Memang sudah ada bibit-bibitnya dari pertama kerja?" Bisik Jaehyun di telinga Jaemin, membuat Jaemin semakin memerah.
"Okay-okay~ Sekarang saatnya dessert~" Seru Ten sambil membawa beberapa botol beralkohol. "Dessert pala lu Ten. Apa-apaan dessert dikasih vodka?" Seru Winwin dengan kesal pada Ten. "Ih, kan jarang-jarang~" Rengek Ten yang ditatap jijik oleh Winwin dan Yuta. "Babe, you can't drink these..." Johnny langsung mengambil alih botol yang berada di tangan Ten. "Ya udah, kamu kasihin ke yang lain aja." Johnny hanya mengangguk dan menuangkan minuman itu ke dalam beberapa gelas. Jaehyun dan Jaemin sedari tadi sibuk membicarakan masalah perumah tanggaan dengan Mark dan Haechan tidak mengetahui bahwa di belakang sana sedang menuangkan vodka untuk mereka semua.
"Nih buat kalian." Winwin memberikan 4 gelas berisikan air berwarna bening di dalamnya. Setelah Winwin menaruhnya, Winwin bertatapan dengan Jaemin dan mengedipkan matanya. Jaemin tidak mengerti maksud dari Winwin, ia hanya mengambil dan meneguk semua minuman yang diberikan itu. Sedari tadi Jaemin memang haus, namun tak enak untuk meminta minum. Melihat Jaemin minum dengan begitu cepat, Jaehyun langsung mengelus punggungnya dan mengambil gelasnya juga. "Slowly sayang, nanti kesedek." Namun saat Jaehyun meneguk minumannya, dirinya langsung reflek mengeluarkan isi minuman itu dari mulutnya. "Na, are you okay? Ini vodka sayang, kamu ga papa kan?" Mark dan Haechan juga langsung khawatir kepada Jaemin. Mereka baru saja diberitahu bahwa Jaemin tidak pernah minum sebelumnya. "Jaemin-a?" Haechan menggoyangkan bahu Jaemin.
"Hyunghh~" Muka Jaehyun langsung memerah. Bagaimana mungkin Jaemin mendesah di depan anak dan calon menantunya. "Daddy pulang dulu ya, kalian bisa pulang sendiri kan? Nanti Daddy minta Mr.Yoon jemput kalian aja ya" Mark langsung menggeleng, "Ga usah Dad, kita bisa pulang sendiri. Kasian nanti Mr. Yoon. Udah Daddy pulang aja tuh anaknya udah mulai gerah tuh." Jaehyun langsung menggendong Jaemin dan mendatangi yang lain untuk pamit pulang. "Eh, gw pulang duluan ya. Kalian ngasih vodka ga bilang-bilang. Jaemin tuh ga bisa minum alkohol sama sekali." Oceh Jaehyun pada mereka. "Anghh Dad, panas..." Jaehyun langsung mengeratkan genggamannya pada badan Jaemin dan pergi keluar. "Win, lu kasih dia apaan?" Ten langsung menatap tajam wajah sahabatnya itu. "Ehm... Sedikit... perangsang?" Ten langsung tersenyum lebar, "Gw suka gaya lu." Kedua dominan di sana hanya bisa menggelengkan kepala mereka.
"Hyung panash~ Ahhhhh~" Jaehyun dibuat pusing oleh Jaemin yang terus bergerak di sampingnya. Ia tak bisa fokus menyetir karena aksi Jaemin yang tak terkendali. "Baby, sabarlah sebentar... Hyung ga bisa bantu kamu sekarang, sayang." Namun Jaemin tak bisa menahan nafsunya dan mulai membuka kancing kemejanya satu persatu. "Panash hyung... Tolong~" "Shit, Na." Jaehyun langsung memberhentikan mobilnya di pinggir jalanan yang sepi dan mencium bibir merah Jaemin. "Ahhh~ Hyung, celana Nana sempit~" Jiwa binal Jaemin mulai keluar, membuat Jaehyun semakin tak bisa mengontrol dirinya. Jaehyun membantu Jaemin membuka celananya hingga meninggalkan Jaemin hanya dengan kemejanya yang tak terkancing. Mereka bertatap cukup lama sebelum Jaemin menarik Jaehyun dan melumat bibir sang dominan dengan penuh gairah.
"Hhhhh, Na... You sure?" Jaehyun melepaskan ciuman mereka dan mengusap lembut pipi merona sang submisif. Tanpa menjawab pertanyaan Jaehyun, Jaemin langsung bangun dari tempatnya dan naik ke pangkuan Jaehyun dan menghisap leher Jaehyun hingga sang empu mengeluarkan suara-suara ajaibnya. "Ahhhh, Jaemin..." Jaemin berhenti menghisap dan menatap wajah tampan Jaehyun. "I'm yours, Daddy~" Kalimat tersebut adalah kalimat terakhir yang keluar dari mulut Jaemin sebelum ia sibuk mendesah.
"Angghh~ Daddy~ There- faster!"
"Say what baby?"
"Daddy~ Fuck me hard please... I want your dick fill me, Daddy~ I want to feel your warm cum- Ahhh~" Jaehyun langsung menghentak-hentakan miliknya ke dalam lubang Jaemin dengan kasar. Jaemin pun membantunya dengan menaik-turunkan badannya supaya penis itu masuk lebih dalam lagi. "Ahhh Yeah Dadh~"
Gerakan mereka sangat brutal hingga mobil itu bergoyang dengan sangat. Bahkan orang yang lewat bisa tahu apa yang sedang mereka lakukan di dalam sana.
"Argh! Na, I'm close." Jaehyun menggerakan penisnya lebih cepat, mengejar titik klimaksnya yang sebentar lagi tercapai. Di sisi lain Jaemin hanya bisa mendesahkan nama Jaehyun dan mendongak ke atas sembari memegang erat pundak Jaehyun.
"Erghm!"
"CROOT CROOT!!" Mata Jaemin terpejam saat merasakan klimaksnya sampai dan hangatnya sperma Jaehyun di dalam tubuhnya.
"Hyung, let's stay like this until we arrived." Jaehyun mengangguk dengan senang hati. Ia pun menyalakan kembali mesin mobilnya dan mulai melanjutkan perjalanannya, tanpa melepaskan penyatuan mereka.
Sorry guys, kayaknya hari ini cmn bisa 2 chapter, 2 chapter selanjutnya besok yass~ Ini wifi ngajak ribut sih ToT Jangan lupa vote & comment!
![](https://img.wattpad.com/cover/298031375-288-k971153.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Type of Sugar [2Jae]
FanfictionA Fanfiction of NCT's Jung Jaehyun x Na Jaemin 🛑Mature🔞 🛑BxB 🛑Harsh Words 🛑21+ Scene/s 🛑Boys pregnant start: 12/01/2022 end: 12/02/2022 Written by: atingsee