6

7.3K 311 8
                                        

"Ha? Ehm... Aku kurang tahu hyung... Dibilang suka si... Kayaknya iya." Winwin langsung memegang tangan Jaemin. Mendekatkan dirinya dan menatap Jaemin dengan mata berkilau. "Hati kamu berdegup kencang? Kamu ada fantasi-fantasi aneh tentang dia? Apa kalian ada adegan-adegan mesra berdua??? OH! Apa kalian udah pernah kissing?" Jaemin merasa tertekan. Jujur saja. Tapi dia merasa Winwin adalah orang yang seru. "Iya... lebih tepatnya pas aku dan dia bertatapan... Aku langsung blushing... Tapi ga pernah kissing kok!" Jawab Jaemin dengan pipi yang merah. "Berarti pernah mesra-mesraan??? Apa kalian pelukan di ranjang? Bangun-bangun masih dipeluk? Awww! Iri!"

"Ini minumannya." Seorang pelayan wanita datang dengan minuman yang telah Winwin pesan. Namun saat Winwin bertatapan dengan wanita itu, bisa dilihat muka kesal Winwin. "Kenapa hyung?" "Tck! Kamu jangan deket-deket sama dia ya. Dia licik. Percaya sama hyung. Ini semua demi kamu. DAN! Jangan tinggalin Jaehyun sendirian. Jaemin-a, hyung tahu kamu udah jatuh cinta sama Jaehyun. Hyung sangat support kamu bestie! Kalo ada apa-apa langsung kasih tahu hyung ya! Ini nomor hyung." Jaemin melihat ke arah kertas nama yang diberikan oleh Winwin. "Makasih hyung..."

"Winwin, ayo balik. Gw udah ngantuk." Yuta menghampiri Jaemin dan Winwin yang tengah sedang mengobrol. Dengan senyuman Winwin mengangguk dan berdiri, mengambil barang-barang bawaan bosnya. "Jaemin-a, hyung balik dulu ya..." Winwin melambaikan tangannya dan berjalan lebih dahulu. Yuta menghampiri Jaemin dan berbisik padanya. "Cepet datengin bos lu, sebelum ada uler yang dateng." Jaemin bingung, namun ia tetap menuruti apa kata Yuta.

"Pak-" Suasana mencekam, lebih ke... menyakiti hati. Jaemin melihat seorang wanita berada di pangkuan Jaehyun. "Jaehyun hyung!" Kalau kalian pikir Jaemin akan pergi dan menangis, oh tentu tidak! Jaemin tahu dan mengingat apa yang dikatakan Yuta dan Winwin kepadanya. "J-Jaemin? Ini bukan-" Jaehyun langsung mendorong wanita itu hingga terjungkir balik ke lantai. Namun saat Jaehyun berjalan mendekati Jaemin, Jaehyun merasa pusing. "Hyung! Hyung ga papa?" "Jaemin, bukan, hyung ngga-" "Hyung, ayo balik." Jaemin langsung mengambil semua barang Jaehyun dan memapah Jaehyun keluar dari ruangan itu, meninggalkan wanita ular itu sendirian. "Sial! Siapa lagi tu anak."

"Jaeminhhh~ Panas..." Jaehyun terus merintih kepanasan. Namun Jaemin tak bisa melakukan apapun. Setidaknya mereka harus menunggu hingga mereka sampai rumah. "Hyung, tunggu bentar lagi ya... Kita udah mau sampe kok! Nanti Nana bantuin hyung ngadem ya..." Jaemin terlalu polos. Ia pikir alkohol itu membuat diri Jaehyun kepanasan. Padahal yang Jaehyun terima bukanlah alkohol, melainkan campuran air dan tadalafil. "Hyung... Jangan nempel-nempel gini... Aku juga jadi ikut kepanasan..." Namun Jaehyun tak mendengarkannya dan mendekatkan mulutnya ke leher si manis. "Enggghhm- Hyung!" Nyeri dirasakan oleh Jaemin. Jaehyun baru saja menggigit dan melumat lehernya. Jaemin tak mengerti apa yang terjadi pada bosnya ini.

Setelah sampai di rumah, Jaemin langsung membawa Jaehyun ke kamar dan merebahkan tubuh Jaehyun di ranjangnya. Namun tak lama kemudian Jaehyun bangkit berdiri dan mendorong tubuh Jaemin ke kasur tersebut. "Jaemin... Nana... I love you..." Tidak tahu apa yang terjadi, Jaemin hanya terdiam kaku saat bibir halusnya dicium oleh Jaehyun. 'Apani? APANI?!' Batin Jaemin.

"Mmmhhchpmh~ Hyu- Mmmm..." Jaemin kewalahan dengan ciuman Jaehyun. Dirinya mulai sesak. Namun bukannya berhenti, Jaehyun malah memasukan lidahnya dan memainkannya dengan lidah Jaemin. Membuat air liur entah milik siapa jatuh menghiasi pipi dan leher Jaemin.

"Ahhhh~ Hyung kenapa si- Ngghh!" Tangan Jaehyun turun ke arah celana Jaemin. Ia meremas pelan adik kecil Jaemin sambil menghisap kasar leher si manis. "Hyungggghh~" Jaemin pun mulai bergairah. Tangan Jaehyun terus aktif mengusap cepat gundukan kecil Jaemin. Setelah merasa puas dengan leher Jaemin, Jaehyun menarik kemeja Jaemin, membuat semua kancing kemejanya terpental ke segala sisi ruangan. Setelahnya ia mengulum puting manis Jaemin, menggigit dan menghisapnya hingga bengkak.

"Angghhh~ Ah ah ahhh~ Hyung jangan di- gigithh" Jaemin mencengkram kuat sprei ranjang dan rambut Jaehyun, menyalurkan kenikmatan yang ia terima. Tangan Jaehyun pun turun dan membuka kancing celana Jaemin. Menarik seluruh celana bahan dan dalaman Jaemin dalam 1 tarikan.

Jaemin sekarang terlihat kacau. Dirinya tak memakai sehelai kain pun, sedangkan Jaehyun masih tersisakan celana kerjanya. "Jaemin... Help me." Tanpa menunggu lama, Jaemin mengangkat tangannya dan membuka kancing celana Jaehyun. Ia meneguk kasar ludahnya. Demi apapun, ini kali pertama bagi Jaemin. "Buka, Jaemin." Jaemin pun membuka resleting Jaehyun dan menarik pelan celananya hingga menyisakan dalaman hitam Jaehyun. Bisa dilihat betapa tegangnya milik Jaehyun. Celana itu menonjol sangat besar di depan mata Jaemin.

"Buka Jaemin-a, hisap." Suara bariton Jaehyun membuat Jaemin kehilangan akal sehatnya. Jaemin membuka boxer Jaehyun dan melihat pisang besar milik atasannya yang begitu tegak. "H-Hyung-" "From now on, I'm your Daddy, Jaemin-a" Jaehyun mengusap rambut berantakan Jaemin, menunggu Jaemin berbicara kepadanya. "D-Daddy~" Jaehyun langsung melupakan acara blowjob-nya dan kembali menerjam Jaemin. Ia memasukan satu jarinya pada lubang sempit Jaemin tanpa aba-aba, membuat sang empu meringis kesakitan. "Argh! Hy- Daddy, sakit..." Namun Jaehyun menulikan pendengarannya dan menambahkan satu jari lagi ke dalam lubang itu. "You're so tight baby~" Kedua jari Jaehyun seakan menari-nari dalam lubang Jaemin. Membuat Jaemin merasakan sakit dan nikmat dalam waktu yang bersamaan.

"Angh! Daddy jangan di situ!"

"Hmmm~ Jadi itu titiknya..." Jaehyun terus menghentakan jarinya ke titik prostat Jaemin, membuat Jaemin semakin mendesah kacau.

"Dad- Dad No! Ahhh~ Anngghhh! Ah!" Cairan putih keluar dari penis kecil Jaemin. Jaehyun yang melihat hal tersebut menyeringai.

"Siapa bilang kamu boleh cum baby?"

"Dad?"

" Siap-siap..."

"JLEB!"

"ARGH! DADDY!" Jaehyun memasukan penis besarnya ke dalam lubang surgawi Jaemin. "Enghhh baby~ You're so tight! Keep moaning my name."

"Ah Daddy~ Stop~ Angghhh! Sakit~" Lubang Jaemin terasa sangat perih. Darah bercucuran mengenai sprei kasurnya, membuktikan bahwa lubang Jaemin telah robek akibat penis besar Jaehyun. Namun tak butuh waktu lama bagi Jaehyun untuk menemukan titik manis Jaemin.

"Ahhh~ Daddy faster! Ahhhh Ngghhh~ Da- Daaad" Jaehyun menuruti keinginan Jaemin dan menggenjot Jaemin lebih cepat, bahkan terlalu cepat. Membuat tubuh Jaemin seakan terbang di setiap hentakan Jaehyun.

"Dad! Cum-"

"Wait, Daddy juga mau baby~" Jaehyun terus menghentakan penisnya hingga...

"CROOT!!"

"CROOT!!!"

Setelah mereka berdua keluar di saat yang bersamaan, Jaemin langsung tertidur sedangkan Jaehyun sibuk memperhatikan muka cantik Jaemin yang baru saja ia ajak bercinta. "I love you, Na Jaemin."




Sekian~ Gila ga sih, saya merasa seperti byuntae... Kalian tahu byuntae??? Adalah pervert wkwkwkwk. BTW sekalian nanya aja, di sini ada yg nyari album only ato unsealed universe ga? Aku ada beli kelebihan 2 album dong ToT mo jual nihh harga 220rb. Dari mecima, belom dateng sii... Kalo ada yg mau bisa message ato comment aj, nanti ak yg DM kalian di WP.


Jangan lupa vote & comment!

My Type of Sugar [2Jae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang