"Mom, kamu jangan banyak kerja lagi dong... Nanti baby-nya kecapekan gimana?" Usia kandungan Jaemin sudah memasuki bulan ke-9. Jaehyun bahkan memutuskan untuk cuti dari pekerjaannya supaya bisa fokus mengurus Jaemin. "Dad, tenang aja aku cuman beresin dapur bentar..." Jaehyun memeluk Jaemin dan menghirup aroma leher si manis. "Ga usah, aku aja yang bersihin. Kamu istirahat aja ya? Takut tiba-tiba baby keluar, sayang..." Akhirnya Jaemin mengalah dan membiarkan Jaehyun melakukan sisa pekerjaannya.
Setelah beberapa saat bersantai, Jaemin memutuskan untuk menghampiri Jaehyun. Namun saat ia bergerak, ia merasakan sakit dibagian bawahnya. "Dad..." Ucap Jaemin lemah, sayangnya Jaehyun tak dapat mendengar panggilannya. "Dad..." Untungnya Jaemin masih bisa memakai otaknya. Ia mencoba untuk menghubungi Jaehyun dengan telponnya. "Kamu kenapa, sayang?" "Erghm... Dad, sakit..." Bisa terdengar suara derap kaki Jaehyun yang terburu-buru. "Sayang, baby, sakit dimana?" Jaemin mengenggam erat lengan Jaehyun, menyalurkan rasa nyeri yang ia dapatkan. "Baby-nya mau keluar, Dad..." Jaehyun langsung menghubungi Mark untuk meminta bantuan.
"Mark, Jaemin! Jaemin, bayinya mau keluar. Help me!"
"Calm down! Aku nanti langsung kirimin dokternya ke sana. Daddy tunggu aja, suruh Jaemin napas yang bener. Bye."
Jaehyun membuang handphone-nya dan mengelus tangan Jaemin. "Babe, kamu tenang dulu ya. Dokternya lagi perjalanan. Tarik napas... keluar.... Kalo kamu panik, aku ikut panik, sayang..." Jaemin memilih untuk tak menghiraukan suara Jaehyun dan menenangkan isi otaknya sendiri. "Hyung diem, aku pusing jadinya." Jaehyun pun diam. Tak lama setelah keheningan tercipta, mereka mendengar bunyi bel yang cukup kencang. Jaehyun langsung membukakan pintu dan mengarahkan para dokter dan bidan untuk masuk ke kamarnya. Jangan lupakan Mark dan Haechan yang juga berada di sana.
Sudah 2 jam berlalu, namun masih belum terdengar suara tangisan bayi dari balik pintu. Jaehyun sedari tadi tak bisa diam, berbolak-balik mengitari ruang tamunya. Mark pun sibuk mengurus istrinya yang tak kalah hebohnya dari Jaehyun.
"Mark, kenapa mereka lama banget? Jaemin gapapa 'kan?"
"It's gonna be fine, bear..."
...
"Mark, kok masih belom ada suara baby? Takut..."
"She's okay... Kamu ga usah khawatir, sayang... Memang prosesnya lama..."
...
"Mark, ini masih berapa lama lagi? Daddy perlu ke dalem ngga?"
"Dad, sebenernya dari awal Daddy bisa masuk..."
"KENAPA GA BILANG DARI AWAL!"
"OEEEEE!!! OEEEE!!"
"OH MY GOSH HYUNG BABY-NYA DEBUT!"
"Bear, calm down!"
"Haechan! Mana bayinya mana?"
"Jun! Lu lama banget si? Ini baru aja lahir!"
"Gimana dok keadaan Jaemin?"
"Tenang pak, Nyonya Jaemin baik-baik saja, Bayinya pun lahir dengan sempurna. Selamat pak! Sekarang kalian bisa masuk, tetapi jangan terlalu berisik karena bayinya baru saja tertidur."
"Baik, terima kasih banyak."
"Kalau begitu saya izin mengundurkan diri terlebih dahulu."
Mereka semua, dari Jaehyun hingga Jeno, segera memasuki master bedroom milik Jaehyun. Mereka langsung terdiam saat melihat Jaemin sudah tertidur pulas dengan jarum infus yang masih melekat di tangannya. Saat Jaehyun menghampiri si manis, Jaehyun tak sengaja tersandung, membuat Jaemin terganggu dengan suara yang cukup keras itu. "Hyung?" Ucap Jaemin. "Awwh... Jaemin-a, kamu gapapa 'kan? Ada yang sakit?" Jaemin menggelengkan kepalanya sembari tersenyum lebar, "I'm perfectly fine. Baby-nya gede kepalanya, jadi tadi agak susah keluarnya. Kok rame banget?" "Of course! Kita mau liat calon adik ipar kita dong!" Mereka semua tertawa berkat jawaban Haechan.
5 tahun kemudian...
"Mom! Liat nih Jisung buat apa!" Teriak Jaehyun dengan Jisung yang berlari menghampiri Jaemin yang sedang sibuk memasak sarapan. "Apa Ji? Wah! Tulisan kamu makin bagus ya, sayang..." Jisung langsung menepuk tangannya girang. "Buat Lele!" Jaemin pun tertawa. Sungguh, anaknya ini sudah bucin dengan keponakannya. "Jiji suka sama Lele ya?" Jisung langsung mengangguk dengan cepat. "Jiji cinta Lele! Jiji ga mau sama Yang! Yang bandel! Yang suka pukul-pukul Lele!" Jaemin hanya menggelengkan kepalanya dan melanjutkan aktivitas memasaknya.
"Kayaknya anak kita suka banget sama anaknya Jeno, ya..." Jaehyun memeluk Jaemin dari belakang, tak lupa menghirup aroma manis dari tubuh Jaemin. "Namanya juga anak kecil, Dad. Mereka jadi kesini ga sih?" "Katanya sih gitu. Kamu tahu sendiri lah Renjun gimana." Jaemin hanya mengangguk setuju dan mematikan kompornya. Ia berbalik dan memeluk tubuh besar Jaehyun. "Hyung, nanti kita ke Taeyongie hyung dulu ya? Aku kangen." "Okay~"
[End]
Book ke-2 ku selesai! Bentar lagi aku keluarin book baru, jadi stay tune ya~ Jangan lupa vote & comment!

KAMU SEDANG MEMBACA
My Type of Sugar [2Jae]
FanfictionA Fanfiction of NCT's Jung Jaehyun x Na Jaemin 🛑Mature🔞 🛑BxB 🛑Harsh Words 🛑21+ Scene/s 🛑Boys pregnant start: 12/01/2022 end: 12/02/2022 Written by: atingsee