"Jen mmphh~ Ahhh~" Renjun menepuk dada Jeno akibat kehabisan napas. Jeno pun melepaskan ciumannya. Ia melihat muka Renjun yang merona dan tatapannya yang sayu sembari mengatur napas. Jeno membalikkan tubuhnya hingga sekarang berada di atas Renjun. Renjun sungguh sangat ingin melanjutkan kegiatan panas ini, tetapi ia teringat bahwa Jeno menyukai Jaemin, bukan dirinya. "Jeno, stop... You love Jaemin-" Mulut Renjun dibungkam dengan bibir Jeno. Jeno memegang kedua pipi Renjun menggunakan 1 tangannya. Renjun memegang kencang tangan Jeno sambil mengikuti permainan lidah yang Jeno berikan. "Jangan sebut nama dia." Ucap Jeno saat ia melepaskan ciumannya.
Lidah Jeno mulai menelusuri tengkuk leher Renjun, memberikan tanda biru-keunguan di sana. Tangannya membuka kasar kemeja yang dipakainya dan ikat pinggang yang ada di celananya. Renjun mulai meraba dada bidang Jeno. Akal sehatnya mulai tak bekerja. Sekarang dirinya terbawa nafsu. Teman di dalam celananya pun sudah mulai menegang. Jeno mengangkat badan Renjun dan melepaskan kaos yang pakai Renjun. Ia langsung melahap puting Renjun sembari memainkan adik kecil Renjun, membuat Renjun mendesah kacau.
"Ahhh~ Jen- Jangan- Terlalu kenceng~" Kaki Renjun bergerak resah karena rasa geli yang ia terima. Setelah pusing menyedot puting manis Renjun, ia menarik kasar celana pendek yang Renjun pakai. Terpampang jelas penis Renjun yang sudah menegang sempurna dengan sedikit precum yang keluar dari sana, membuat penis kecil tersebut mengkilap. Dengan kasar Jeno membalikkan badan Renjun menjadi menungging, ia lihat lubang sempit Renjun yang berkedut.
"PLAK!!" "Ahhh~ Jen-" "PLAK!!" Jeno menampar kencang kedua sisi pantat Renjun hingga memerah. Penis Renjun menjadi semakin basah karena precum yang terus keluar. Jeno mengoleskan precum Renjun pada kedua jarinya dan memasukkannya dalam lubang Renjun tanpa aba-aba, membuat Renjun terpekik kesakitan. "AKKHH! Jeno sakit!-" Jeno menulikan pendengarannya. Matanya fokus pada muka Renjun yang kacau, jarinya terus menerjam lubang itu hingga Renjun menggelinjang kenikmatan.
"Ahh! Jen- There! Faster please~" Jeno menghentikan tusukannya dan melihat Renjun yang mendesah kecewa. "Kenapa ber- AKKHHH!!! Jeno hik- sakit Jen-" Dengan tiba-tiba Jeno menggantikan jarinya dengan penis besarnya, membuat lubang Renjun robek dan mengalirkan darah. Jeno membiarkan Renjun menyesuaikan diri pada penisnya dan mulai menggerakan penisnya perlahan. "Anghh~ Jeno~ Ahhh~" Berkat penis panjang Jeno, Renjun merasakan titik manisnya terus dihujam. Jeno semakin cepat menghentakan penisnya membuat Renjun merasakan klimaksnya membuncah. "Ahhh!" Sperma Renjun keluar, namun Jeno tidak memberhentikan aktivitasnya. Renjun semakin mendesah kencang.
"Jen, sensitif- Jen! No~ Stop! Ahhh~" Jeno berhenti sebentar untuk membalikkan badan Renjun tanpa melepaskan penyatuan mereka. Ia bisa merasakan penisnya seperti diperas di dalam. Ia mengangkat kaki Renjun ke atas pundaknya dan menghujam semakin dalam pada lubang Renjun. "Ahhhh~ Jeno- Too deep!" Renjun terus mendesah dengan kencang, membuat Jeno semakin bersemangat untuk menggerakkan pinggulnya.
"Jen, udah Jen... I'm tired~ Angghh!" Sudah lebih dari 5x Renjun mencapai pelepasannya, tetapi Jeno belum juga mencapai klimaksnya. Renjun sudah sangat lelah dan butuh air untuk tenggorokannya. "Angghh~ Jen jangan dikocok! Ahhh~" Jeno mengocok dengan cepat penis Renjun sambil menghentakan pinggulnya dalam lubang Renjun yang semakin ketat. "Erghm! I'm close, kitten." Setelah 5 hentakan kasar Jeno, akhirnya ia mengeluarkan cairannya dalam lubang Renjun. "Anghhh~ Anget..." Jeno mengangkat tubuh ramping Renjun dan membawanya ke kamar mandi untuk dibersihkan. Jeno sebenarnya sudah sadar dari mabuknya, namun ia tak mungkin menghentikan aksinya dengan tiba-tiba. Ia juga merasakan nikmat yang luar biasa.
"Jen, mau ngapain?"
"Kita main lagi di kamar mandi"
"Jen! Aku capek!"
Waktu menunjukkan pukul 11 siang. Namun tak ada tanda-tanda bagi Renjun untuk bangun dari tidurnya. Kemarin Jeno melanjutkan aksi panasnya hingga pukul 3 subuh, membuat Renjun sangat lelah, tubuhnya terasa remuk. Jeno sedari tadi sudah bangun, ia terus menatap lekat wajah manis Renjun yang terlihat kelelahan. Anehnya, Jeno sudah tidak merasa sedih dan patah hati. Hatinya berdegup kencang melihat sosok manis di depan matanya. Ia bingung kenapa tidak pernah melihat keimutan dan kecantikan Renjun selama ini. Renjun selalu mengurusnya, mempedulikannya di masa terpuruknya. Jeno terlarut dalam pikirannya sendiri.
"Enghm... Sssss- Ahh sakit..." Renjun terbangun karena merasakan sakit pada punggungnya. Ia membuka matanya perlahan dan melihat dirinya berada di kamar orang lain. Kemudian Renjun mulai mengingat apa yang terjadi kemarin malam. Mukanya memerah, Renjun malu dan takut. Ia takut Jeno akan acuh padanya. Ia takut disakiti lagi. Renjun mulai mencari keberadaan Jeno, namun ia tak bisa melihat sosok tersebut. Mata Renjun sudah basah, ia ingin menangis membayangkan apa saja yang akan dirinya alami. Ia bahkan bisa dipecat oleh Jeno. Namun tak lama, Jeno masuk ke dalam kamar membawa nampan berisi nasi goreng dan beberapa lauk sampingan.
Jeno bingung mengapa Renjun menangis, ia menghampiri Renjun dan mengusap air matanya. "Kenapa? Sakit kah? I'm sorry kitten..." Renjun menatap Jeno, ia tak menyangka Jeno akan lembut padanya. "Kamu ga marah?" Tanya Renjun dengan suaranya yang hampir habis. "Why would I? Justru yang seharusnya marah itu kamu karena aku paksa. I'm very sorry... I will take responsibility." Jeno tahu Renjun adalah lelaki yang sama seperti ibunya, memiliki anugrah untuk mempunyai rahim. Renjun masih tidak bisa percaya. Ia takut Jeno hanya merasa kasihan padanya. "Ngga perlu Jen. Aku tahu kamu cintanya sama Jaemin. Biar aku-" "Aku bener-bener mau ulang semuanya sama kamu, Renjun. Aku serius sama kamu." Rasanya aneh bagi Renjun mendengar Jeno berbicara dengan orang lain, khususnya dirinya, dengan 'aku kamu'. "I'll try to trust you, Jeno."
OK~ Hari ini 2 Chapter saja yach~ Besok mungkin aku ngga up dulu, mau fokus tidur cmiiw Jangan lupa vote & comment!

KAMU SEDANG MEMBACA
My Type of Sugar [2Jae]
FanfictionA Fanfiction of NCT's Jung Jaehyun x Na Jaemin 🛑Mature🔞 🛑BxB 🛑Harsh Words 🛑21+ Scene/s 🛑Boys pregnant start: 12/01/2022 end: 12/02/2022 Written by: atingsee