9

5.8K 267 5
                                        

"Kenapa sih semua orang suka mengganggu quality time gw?!” Sungguh, Jaehyun sangat kesal dengan orang-orang di dekatnya. Mulai dari anak-anaknya, Yuta, dan sekarang saudaranya, Johnny. "Hey, kok ga kasih tahu gw Taeyong tergantikan?” Jaehyun langsung memutar bola matanya. "Bisa ga si semua orang ga usah nanya?” Johnny langsung memegang kedua pundak Jaehyun. "Karena ini semua mustahil! Seorang Jaehyun bisa jatuh cinta lagi? Kayaknya bentar lagi kiamat.” Sementara itu Jaemin sedari tadi hanya terdiam menunduk, ia sekali lagi malu.

"Jadi ngapain kesini?” Tanya Jaehyun malas. "Mau kasih undangan~” Jaehyun langsung menoleh pada Johnny. "Undangan? Lu nikah lagi? Ten gimana?” "Bukan undangan nikah goblok. Ini Ten hamil.” Jaehyun langsung mengangguk mengerti. "Si Thailand bisa hamil juga ya.”, dan tentu saja ia mendapatkan tamparan telak dari Johnny. "Gw sumpahin lu.”

"Ehm, saya izin keluar dulu ya...” Namun sesaat sebelum Jaemin keluar, tiba-tiba ada orang lain memasuki ruangan tersebut. Itu Jeno, dan sedang bersama seorang pria cantik. "Hi babe~” Ah, itu Ten, pasangan Johnny tercinta. "Jaemin, lu ngapain di sini? Udah sini ikut gw jalan-jalan aja.” Ucap Jeno dengan mata berbinar. Jaemin yang sedari tadi ingin keluar pun hanya mengangguk saja. "Jaemin, jangan keluar dari kantor ya. Nanti saya panggil kamu lagi.” Jaehyun terlihat sedikit cemburu pada anaknya sendiri. "Baik pak.” Jawab Jaemin sembari membungkuk sopan.

"Jae, do you know Jeno likes Jaemin? I mean, Jeno loves Jaemin.” Jaehyun mengernyit bingung. "Ha? Ngga lah. Paling karena deket sama Renjun aja.” Johnny dan Ten menghela napas panjang. Mereka harus sabar menghadapi orang lemot ini. "Jae, percaya sama gw. Jeno suka sama Jaemin. 'Kan kalo ketikung anak sendiri ga lucu.” Perkataan Johnny membuat Jaehyun termenung. Ia tak tahu bahwa anaknya selama ini menyukai orang yang sama dengannya. "Tadi gw sempet ngobrol sama dia, Jae. Dia bilang dia lagi PDKT-an sama Jaemin.” Hati Jaehyun panik, tapi ia berusaha memasang wajah tenang. "Nanti aja deh itu mah. Oh ya, gw bakal dateng ke acara kalian bareng Jaemin sama Mark Haechan ya.”

Jaemin dan Jeno sekarang sedang berada di taman kantor. Tentu saja awalnya Jaemin tidak mau, namun karena paksaan Jeno, akhirnya mereka ke taman itu. "Jaemin-a, lu punya pacar?” Sebelum Jeno mengejar cintanya, ia tentu perlu mengetahui apakah dirinya memiliki pesaing atau tidak. Jaemin yang ditanya tersenyum manis. "Mhmm, bisa dibilang begitu.” Wajah Jeno seketika berubah. Melihat Jaemin tersenyum manis hanya karena mengingat orang yang dia sukai membuat hati Jeno senang, tapi juga sakit. "Oh ya? Sama siapa?” Jeno berusaha terlihat natural dan mengatur raut wajahnya. "Ada deh. Ah, waktu istirahat dah abis. Pak Jaehyun pasti nyariin, duluan ya…” Dengan demikian Jeno ditinggalkan sendirian dengan hati bergemuruh.

"Hyung, udah mau pulang?” Jaemin yang sedang bersantai di kantornya dibuat terkejut saat Jaehyun memasuki ruangannya dengan jas dan tas tentengnya, siap untuk meninggalkan kantornya. "Iya, kita ke mall dulu yuk. Mau beli beberapa barang buat Johnny sama Ten.” Jaemin langsung membereskan barang-barangnya dan mengikuti Jaehyun keluar dari gedung tersebut. 

"Acaranya kapan hyung?” Sekarang mereka sudah berada di mobil, dalam perjalanan menuju mall yang Jaehyun inginkan. "4 hari lagi. Nanti kamu temenin hyung ya?” "Ih, ga mau ahh. Aneh banget… Emang Mark sama Jeno ga kesana?” Jaemin tidak ingin membuat suasana menjadi canggung. Terutama ini adalah acara privat yang diadakan oleh Johnny dan Ten, hanya untuk orang-orang terdekat mereka. "Jeno ga bisa ikut, dia ada proyek untuk kuliahnya. Nanti Mark bakal ikut sama Haechan. Jadi kamu temenin hyung, OK?” Setelah memikirkannya cukup lama, Jaemin akhirnya setuju untuk menemani Jaehyun di acara tersebut.

"Hyung, bukannya kita kesini untuk beli hadiah bayinya?”

"Kamu cobain aja dulu, hadiah bayinya nanti aja. 'Kan belom lahiran.”

"Tapi hyung, ini kemejanya terlalu tipis. Aku ga mungkin pake keluar...”

"Emang bukan untuk keluar, sayang.”

Jaemin yang masih bingung hanya mengangguk dan mencoba baju yang dipilih oleh Jaehyun untuknya. Saat dirinya ingin keluar dari fitting room, Jaehyun menahan tangannya dari luar dan masuk ke dalam fitting room yang cukup besar itu.

Ruangan tersebut sangat mendukung suasana saat ini. Lampunya yang remang, dinding yang didominasi warna merah marun, hingga hawa elegan yang membuncah di sekujur ruangan. Diri Jaemin pun… sangat menggoda. Kemeja tipis itu memperlihatkan dua tonjolan kecil nan indah milik Jaemin. Pipi merona Jaemin dan manik berkilau miliknya berhasil membuat libido Jaehyun meningkat.

"H-Hyung…

"You're so hot, babe.

"Hyung, not here...

"Kalo ga mau kedengeran, kamu harus tahan desahan kamu, sayang.”



Yo~ Saya menulis ini di pelajaran. Saya bangga XIXIXIXIXI~ Selamat menikmati~ BTW, mungkin aku bakal up lagi hari Kamis, soalnya sibuk 😌🔫

Jangan lupa vote & comment!

My Type of Sugar [2Jae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang