"Channie~ Where are you, bear?" Suara Mark terdengar kencang, mencari sosok tunangannya yang tak bisa ia temukan sedari tadi. "Bear~ Aku punya gosip terbaru tentang Jeno!" "I'M COMING!!!" Mark sedikit lelah dengan sikap Haechan yang tergila-gila dengan gosip keluarganya sendiri. "Apa, gimana, kenapa?" Haechan langsung memegang erat kedua tangan Mark dan menatapnya dengan mata berbinar. Sungguh imut, namun juga mengesalkan. "At least kita duduk dulu sayang..." "Hehehehe..." Akhirnya mereka masuk ke kamar tidur mereka untuk bergosip.
"So... Jeno found his new soulmate... I think."
"WHAT? WHO?! Ih gila, dalam semalam? The heck by?"
"You will not believe this, bear."
"TELL ME!"
"Huang Renjun-"
"WHAAAAAT?? HOW THE HECK?"
"Ey~ Suaranya pelanin, bear. Iya, dia bilang mau mulai dari awal sama Renjun. Maybe they did it..."
"Did what? THEY SLEPT-"
"Bear! Astaga gendang telinga aku bisa pecah sama kamu..."
"Lebay! Tapi kamu udah kasih tahu Daddy Jae?"
"I told you to not call him Daddy!"
"Iya iyaaa~"
"I'll call him now and deal with you later." Mark meninggalkan Haechan dengan wajah yang masam.
Jaemin dan Jaehyun sedang dalam perjalanan pulang dari makam sang ibu. Jaemin sudah dengan ikhlas merelakan ibunya, dan sekarang dirinya menjadi sangat bergantung pada Jaehyun. Jaehyun sangat senang melihat kelakuan Jaemin padanya. Sangat manja dan binal menurutnya. "Daddy, abis ini kita mau kemana? Aku mau beli boneka Ryan dulu boleh?" Jaehyun pun mengangguk lembut pada Jaemin. "Sure baby... Mau makan apa? Nanti kita sekalian makan mau?" "Hmm... Aku maunya hyung yang masak aja di rumah." Tawa ala bapak-bapak pun keluar dari mulut Jaehyun. "Okay, baby. Anything for you." Jaemin mengecup sekilas pipi Jaehyun. "Thank you~"
Saat ini Jaemin sedang memilih boneka Ryan, sedangkan Jaehyun menunggu Jaemin di kursi dekat toko boneka tersebut.
"TRING TRINGG!"
"Hello?"
"Dad, I have some shocking good news about Jeno."
"What happened? He's alright 'kan?"
"Yes, Dad... He's perfectly fine. Sekarang Daddy udah bisa ngomong sama dia."
"You sure? Kenapa bisa gitu?"
"Well, dia udah punya seseorang yang gantiin posisi Jaemin di hatinya. I think..."
"That fast? Who?"
"This is the shocking part, Dad. It's Renjun."
"Really? I know Renjun likes him. Tapi Daddy ga tahu udah sejauh itu."
"Itu semua terjadi dalam 1 malam, Dad. Anyway, intinya Daddy hari ini coba deh deep talk sama dia."
"Okay Mark. Thank you so much for help-"
"Daddy Jae~ Kapan ke sini lagi? Haechan kangen-" "LEE DONGHYUCK!"
"Ahhhh... Hi Haechan, maybe next week? I'll come visit you guys. Mark, Daddy mau bayar belanjaan dulu ya. Nanti Daddy kasih hadiah ke kalian."
"You're done, babe?" Jaehyun mendatangi Jaemin yang sudah menggendong boneka besar di tangannya dengan senyum sumringah. "Udah kok! Udah aku bayar juga, jadi kita langsung pulang aja." Jaehyun mengerutkan keningnya, seharusnya dia yang membayar belanjaan kekasih manisnya. "Loh? Kenapa ga-" "I have my own money, Daddy~ I'm not your sugar baby." Jaemin langsung menarik tangan Jaehyun untuk berjalan lebih cepat.
"Dad? Ngapain ke sini?" Jeno yang sedang membereskan apartemennya dikejutkan dengan kedatangan sang ayah yang tak diundang. Ia masih sedikit kesal dengan ayahnya, namun amarahnya sudah hilang karena ia memiliki Renjun yang ingin ia jaga. "Daddy boleh masuk?" Jeno pun memberikan ruang bagi Jaehyun untuk masuk ke dalam apartemennya. Jaehyun tidak langsung membicarakan hubungannya dengan Jaemin. Ia membantu Jeno membersihkan apartemennya. Mulai dari toilet, hingga jendela dan sofa.
Jeno baru saja selesai membuang sampah rumahnya. Ia masuk dan melihat ayahnya masih menggunakan celemek dan sedang mencuci piring. "Daddy ada apa ke sini?" Tentu saja Jeno tahu apa yang ayahnya ingin bicarakan, tetapi ia risih ayahnya terus berada di apartemennya. "Ahh, abis ini ayo kita ngomong di sofa. Buat teh aja dulu, Jen." Jeno hanya mengangguk dan mengikuti perintah sang ayah.
"... So?" Jeno sangat benci keheningan. Ia merasa canggung saat ayahnya menatapnya dengan begitu tajam. "Kamu ga mau marah ke Daddy? Daddy kesini untuk jelasin ke kamu tentang hubungan Daddy sama Jaemin, dan minta maaf ke kamu karena udah sembunyiin hubungan ini dari kamu." Jeno tetap diam, ia tak berani melihat mata ayahnya. "I didn't know you like Jaemin. But you know, Jen? Jaemin bener-bener mirip Mommy kamu. He's favorite things, favorite drink, favorite movie, and his smile. Dan hal yang buat Daddy jatuh cinta sama dia adalah... sikap dia ke Mommy kamu. He said he loved to see how I care about Taeyong, and how I love her until now. Dia gak iri dan dia pun berterima kasih sama Taeyong karena udah kasih dirinya kesempatan untuk ketemu sama Daddy." Mata Jeno mulai berair. Ia tahu ayahnya benar-benar mencintai Jaemin. Oleh karena itu juga ia ikhlaskan cintanya supaya sang ayah bisa merasakan cinta kembali.
"Dad, I'm not mad. Aku juga tahu kok Daddy ga akan nyerahin Jaemin gitu aja. Dan aku milih untuk mundur. Mungkin orang-orang bakal ngira Renjun cuman pengganti Jaemin, tapi aku bener-bener mau jaga Renjun. Renjun selalu ada buat aku, dan aku mau bales semua cinta yang udah dia kasih ke aku. It's okay, Dad. Aku seneng Daddy bisa bahagia sama Jaemin. Aku juga percaya Daddy bakal jaga dia seperti Daddy jaga Mommy dulu. Cepetlah Daddy nikahin dia sebelum aku nikah. Renjun hamil, Dad." Jaehyun masih mengangguk, namun beberapa saat kemudian... "WHAT? RENJUN HAMIL? Gila kamu Jen? How? Kap- Kemaren kamu?- Oh my gosh Jeno..." Jeno hanya tertawa melihat reaksi sang ayah. "Bercanda Dad! Tapi Renjun beneran bisa hamil. Makanya Daddy sama Mark hyung harus cepetan nikah!" Sepertinya mereka sudah berbaikan. Sekarang yang menjadi masalah adalah bagaimana Jaehyun akan melamar Jaemin.
3 more chapter to go~ Jangan lupa vote & comment hehe~

KAMU SEDANG MEMBACA
My Type of Sugar [2Jae]
FanfictionA Fanfiction of NCT's Jung Jaehyun x Na Jaemin 🛑Mature🔞 🛑BxB 🛑Harsh Words 🛑21+ Scene/s 🛑Boys pregnant start: 12/01/2022 end: 12/02/2022 Written by: atingsee