23

3.4K 171 1
                                    

Rasa gugup membanjiri tubuh Jaemin. Pakaian tuxedo mewah telah dipakainya. Tak lupa rambut merah mudanya yang dihias sedemikian rupa sehingga Jaemin terlihat bertambah cantik. Jaehyun yang melihat Jaemin sedari tadi bergerak resah di tempatnya memutuskan untuk menghampirinya. "Babe, kamu gugup?" "Of course I am! Hyung mah udah pernah, lah aku? Mana ini perut mulai keliatan lagi..." Usia kandungan Jaemin memasuki bulan ke-3. Rasa gugup membuat Jaemin sedikit mual, tapi untungnya Jaehyun terus menenangkannya. Tangan Jaemin semakin dingin karena takut terjadi kesalahan saat pelaksanaan pernikahannya dimulai.

"Hey, kamu tenang aja, kan tinggal ngomong 'I do' doang sayang..." Jaemin mengangguk dan memeluk erat Jaehyun. "Hyung ga bakal ninggalin aku 'kan? Aku takut kehilangan lagi." Jaehyun melepaskan pelukan mereka dan menangkup wajah si manis. "I'll try my best, Jaemin. Kamu tahu 'kan hyung juga ga mau ninggalin kamu sendirian. Tapi hidup ga ada yang tahu, babe. But trust me. Hyung bakal berusaha untuk tetap ada disisimu." Lalu Jaehyun mengecup singkat bibir Jaemin.

"Well, hello~ Apa kabar kalian yang mau jadi pasangan legal?" Yuta dan Winwin datang dengan pakaian yang sangat rapi. Tak seperti biasanya. Johnny dan Ten juga datang dengan perut Ten yang sudah menjadi semakin besar. "Congratulations darl~" Jaemin pun berdiri dan menyapa mereka satu persatu. "Thank you all~" Setelahnya banyak orang-orang kenalan Jaehyun yang berdatangan untuk memberikan selamat pada mereka. Ada beberapa orang yang dengan tulus memberikan ucapan dan doa mereka, ada juga yang datang hanya untuk formalitas. Bahkan ada beberapa wanita yang mengambil kesempatan untuk menggoda Jaehyun walaupun tentu saja tak dianggap keberadaannya olehnya.

"Babe?"

"Hm? Kita bentar lagi mulai pemberkatan, tamu-tamu udah pada di dalem?"

"Mhmm. Jangan lupa habis ini kita malam pertama ya sayang."

"Hyung! Aish-" Sebelum mengatakan sumpah serapahnya, mulut Jaemin dibungkam dengan bibir Jaehyun.

"Ayo, kita udah harus ke sana." Jaehyun pun mengambil tangan Jaemin dan menuntunnya menuju aula.

Acara pemberkatan terlewatkan dengan cepat. Sekarang para tamu sedang menikmati makan malam mereka, sedangkan Jaehyun dan Jaemin sibuk berbicara dengan pada tamu. "Kalian gimana bisa jalin hubungan nih? Baru tahu saya laki-laki juga bisa hamil." Jaemin memilih untuk diam. Ia tetap tersenyum, berbeda dengan sosok dominan yang ada di sebelahnya. Seakan siap untuk melahap orang yang berbicara pada Jaemin. "Jangan-jangan kamu yang mulai goda duluan ya? Transgender 'kah?" Lanjut orang itu pada Jaemin. Jaemin tetap tenang dan hanya ikut tertawa canggung saja. Sedari tadi Jaehyun mengeratkan gandengannya pada tangan Jaemin. Ia ingin memaki, namun ia tahu Jaemin pasti tidak senang acara ini hancur karena masalah sepele seperti ini.

"Wah, anda baru tahu? Sekarang banyak loh lelaki yang bisa hamil. Hati-hati, mungkin anda salah satunya." Renjun yang baru datang pun langsung menjawab pria itu dengan santai sembari meneguk minuman yang ia pegang. "Apa?" Renjun menghadap pria itu dan mengulangi kalimatnya. "Siapa tahu, bapak juga salah satu lelaki yang diberikan anugrah untuk memiliki keturunan. Seperti saya dan Jaemin." Pria itu menatap Renjun tak percaya. "Kamu jangan bercanda!" "Kalau penasaran, coba cek aja pak! Jujur saja juga kaget pas tahu saya bisa hamil." Dengan segera pria itu pergi dari tempatnya.

"Jaem, lain kali jawabin aja... Kasihan bayi lu dengerin gituan." Jaemin hanya mengangguk dan melihat punggung Renjun yang semakin menjauh. 'Apa Jaehyun nikahin gw karena terpaksa?' Batin Jaemin. "Babe? Mikirin apa? Kita tinggalin sisa acaranya ke Mark sama Jeno aja ya. Kamu kelihatan capek..." Jaemin tak menjawab pertanyaan Jaehyun dan hanya mengangguk patuh. Jaehyun bisa merasakan hal yang menjanggal dari Jaemin, namun ia tak tahu apa yang pasangannya itu pikirkan.


"Ahhh~ Hyung! Jangan- di situ..."

"Hm? Di sini?"

"Anghh! Hyung terlalu dalem... Nanti adek bayinya gimana?"

"Ini hyung mau jenguk sayang."

"Ahh~ F-Faster hyung..." "Akhh! Hyung kenapa berhenti?"

"Tell me, apa yang ada di otakmu? Kenapa dari tadi kamu bengong terus, babe?"

"Ahh~ Hyung jangan tiba-tiba gerak-"

"Kasih tahu hyung dulu, baru hyung lanjutin yang bener."

"Nothing hyung- Ahhh~ Nggghhh! OK OK!"

"So?"

"Aku takut hyung nikahin aku karena terpaksa... Aku takut sebenernya hyung ga mau jalin hubungan sama aku... Aku tak- Mmmphh~" Jaehyun yang sedari tadi menatap lekat wajah Jaemin langsung melumat bibir basah Jaemin.

"Jangan pernah pikir kayak gitu lagi! Bahkan kalo bayi ini ga ada pun hyung tetep bakal nikahin kamu. Hyung udah janji sama kamu, hyung ga akan ninggalin kamu. Karena itu kamu juga harus janji sama hyung untuk selalu percaya sama hyung. Okay?" Jaemin mengangguk dengan cepat dan menghapus air matanya.

"Anghh~ Hyung... I'm cl-close!"

"CROOTT!!"

"Kamu istirahat dulu ya, hyung beresin masalah hyung di kamar mandi." Jaehyun pun mengecup kening Jaemin dan membereskan urusan penisnya di kamar mandi.




Peace~ Tinggal chapter terakhir nieh! Jangan lupa vote & comment yaaa!

My Type of Sugar [2Jae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang