🎠 ꒰ chan x felix ꒱ ━━━
[TERJEMAHAN] chan tidak suka kopi. benci lebih tepatnya. tapi mindset chan berubah ketika jisung mengajanya ke cafe dan bertemu barista ber freckles itu.
꒰credits.꒱ ─── ✿❀✿❀
➜ org. story: Latte | 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐥𝐢𝐱 -ˏˋ✔ˊˎ-
➜ org...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ko bisa kamu minum kopi tiap hari? ayolah sungg tempat lain ya?"
"ga usah nangis nangis kamu bukan anak kecil. anterin aja apa susahnya sih"
ini baru bulan januari dan cuaca sangat dingin. chris menyusuri jalanan kota seoul yang bertumpuk salju bersama jisung, temannya.
chris masih bertanya tanya. untuk alasan apa dia ngintil di belakang jisung yang lagi nyari kopi padahal chris sendiri tidak suka kopi. jisung berjalan belok ke persimpangan, membuat chris berhenti.
"woi, hooman? coffee city arah sana kan?" chris menunjuk lurus tempat kafe langganan jisung.
"aku dah nggak ke coffee city lagi. ada kafe lain di ujung jalan, sugar high"
jisung terus berjalan di trotoar mengisyaratkan chris untuk terus mengikuti langkahnya. sekalian jaga jaga sapa tahu chris kabur di belakang sana.
"sugar high?"
"hm. lebih kecil dari coffee city tapi hangat dan nyaman. terutama baristanya.." jisung tersenyum, "..malaikat kecil yang baik hati"
chris memutar matanya malas, "hemeh. semua barista sama aja. hidupnya membosankan tiap hari hanya menyeduh kopi"
jisung terkekeh mendengar chris yang bicara sok tahu padahal jarang sekali mau ke kafe, "terserah pokoknya kita sudah sampai"
chris melihat papan nama kafe dengan cangkir kopi kecil di sebelahnya. jisung membuka pintu dan aroma kopi dan gula langsung tercium.
chris menarik napas panjang dan memandangi dekorasi kafe tersebut. baiklah, setidaknya benar kata jisung kalau kafe itu nyaman dan estetik.
ya udah sih. terus kenapa?
chan mendengus tak peduli dan mengeluarkan ponsel. ia scrolling saja di twitter membiarkan jisung sedikit memaksanya menuju meja pesanan.
"haii!" jisung menyapa antusias pada seseorang di belakang meja kasir.
chris masih tidak peduli ketika mendengar suara lembut membalas sapaan jisung.
"kayak biasanya?" suara lembut yang tenang itu bertanya.
"tolong satu—"
"cappucino." sang barista langsung menjawab.
mengerti jisung sudah memesan minuman yang sama selama sebulan penuh. barista itu sampai hapal sendiri dengan si cowok cappucino.
jisung tertawa, "iya"
"okii~~"
jisung menoleh pada chan yang menggeram kesal, "kenapa hyung?"
chris menghela napas berat dan menunjukkan ponselnya pada jisung, "batrenya abis"
jisung memutar mata tidak peduli. habisnya, jisung kira ada sesuatu terjadi. ia berbalik lagi pada sang barista, "fel, kau akan tambahkan putih putih di atasnya kan?"
