"jadi, felix..."
chris terus kembali ke cafe sugar high setiap hari. hanya karena latte nya enak.
tentu saja.
benar sekali.
jelas bukan karena felix.
chris duduk di meja bar. tidak di sebelah tempat kasir namun tidak terlalu jauh sampai tidak bisa melihat sang barista. ia dan jisung sudah menghabiskan kopi mereka dan chris hanya ingin nongkrong sejenak.
"hum?" felix masih belum terbiasa sama kebiasaan chris yang suka godain. tapi felix tetap meladeni yang lebih tua saat diajak bicara.
"kamu dari australia mana?"
"sydney, kak"
"apa iya?!" chris membelalakkan mata, "aku juga pernah tinggal disana juga!"
felix nampak senang, "wow! hehe aussie gang"
"iya kan?" gumam chan, "kita mirip ya?"
chris tidak mendapat respon yang berarti dari felix jadi chris pikir felix tengah memikirkan jawaban atau sibuk dengan tugasnya lagi sebagai barista.
chris menghabiskan beberapa menit berikutnya dengan menggurat pola di meja bar. sementara itu felix sibuk menata meja bar dan peralatannya.
chris bahkan tidak memikirkan apapun ketika menanyakan pertanyaan itu.
"apa menurutmu aku ganteng?"
GEDUBRAK
chris melongok sadar felix merobohkan tiga tumpukan gelas karton dalam dua detik.
si mungil itu bergumam kesal melihat gelas karton yang menggelinding di lantai. chris menahan diri untuk tak tertawa karena bibir cemberut felix.
"k-kakak bilang apa tadi?"
"apa menurutmu aku ganteng?"
felix membungkuk untuk mengambil gelas gelas karton tersebut, "hmmm"
apa chris ganteng?
afa iyhh?
felix mengangkat sedikit wajahnya untuk mengamati fitur wajah chris. ia menunduk kembali mengambil gelas gelas karton sialan tersebut saat chris menatap felix balik.
apakah chris pantas disebut ganteng?
iya, chris memang ganteng.
dan itulah yang felix katakan padanya.
ujung bibir chris tertarik ke atas, "kamu setuju kalau aku ganteng?"
"huh? enggak!"
chris mengerutkan alis dengan lebay, "jadi kamu pikir aku jelek?"
"a-aku gak ngomong gitu!"
"tapi kamu gak setuju kalau aku ganteng..."
"uhm.. a-aku.. aku-"
felix diselamatkan dengan seorang pelanggan yang membunyikan bel kasir. chris melompat turun dari kursi bar tinggi tersebut. sementara felix merapikan apronnya segera dan menyapa pelanggan.
chris tenggelam menyelami senyuman barista manis itu tak sadar kalau jisung menghampirinya.
jisung melambaikan tangan pada felix dan felix balas melambaikan tangan kecilnya yang lucu. jisung kemudian menyeret chris keluar dari kafe tersebut.
jisung mendengus.
"aku kasihan sama kamu."
"ayolahhhh adek manis?"
felix menggelengkan kepala untuk ketiga kalinya hari itu dengan senyum kecil.
chris memukul meja bar dengan kedua tangannya seperti bayi tantrum, "boleh yaa?"
"aku nggak akan kasih kakak nomorku. gimana kalau kakak beneran stalker?"
felix bergumam sambil melipat tangan di belakang meja kasir. chris menghela napas tak percaya, "aku bukan stalker! kamu tahu kan?"
"hng, percaya gak ya?" felix senyum tengil.
chris menghela napas dan menyandarkan dagu di kedua telapak tangannya. siku bersandar di atas meja bar.
rasanya sudah seperti rutinitas harian saja.
chris datang ke cafe sugar high, pesan kopi, kemudian minta nomor telpon felix untuk sepuluh menit berikutnya sebelum jisung menyeret chris pergi agar tak mengganggu kerjaan sang barista.
tiba tiba chris mengangkat wajah.
"felix, mau main game?"
felix nampak curiga. dia tidak tahu maksud dan rencana chan untuk yang satu ini.
"hmmm aku lumayan sibuk hari ini" felix alesan.
chris menatap ke sekeliling kafe. hanya ada lima pelanggan termasuk chris dan jisung diantaranya. chris merengut tak percaya dan felix hanya nyengir dengan alasan konyol nya.
"jadi gini aturannya. aku tanya lima pertanyaan dan kalau kamu jawab salah satunya dengan benar kamu kasih nomormu"
felix mengerjapkan beberapa kali berusaha memahami. ia tidak mengerti kenapa chan memberikan tantangan semudah ini.
maksudnya, bukankah itu hal yang sangat mudah untuk menjawab dengan jawaban salah?
"jadi.. aku tidak boleh jawab benar?" felix memastikan pemahamannya lagi.
"ya. kamu harus jawab dengan jawaban yang salah dengan sengaja atau kalah."
"ahhh" felix menelengkan kepala ke samping seperti anak anjing saat ia berhasil paham. chan terkekeh melihatnya.
"jadi, mau main?" tanya chris menantang.
felix mengangguk mantap.
"baiklah. ini tidak akan sulit."
nah, felix salah. tapi kasihan dia sudah terjebak dalam game chan sejak awal.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
❪ 夢 ❫ LATTE • chanlixᵀᴿ ✔
Fanfiction🎠 ꒰ chan x felix ꒱ ━━━ [TERJEMAHAN] chan tidak suka kopi. benci lebih tepatnya. tapi mindset chan berubah ketika jisung mengajanya ke cafe dan bertemu barista ber freckles itu. ꒰credits.꒱ ─── ✿❀✿❀ ➜ org. story: Latte | 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐥𝐢𝐱 -ˏˋ✔ˊˎ- ➜ org...