"abiogenesis adalah fenomena organik hipotetis di mana organisme hidup diciptakan dari materi tak hidup..."
felix mengernyitkan alis menyadari bahwa dia tak fokus dengan apa yang sedang ia baca.
"abiogenesis adalah fenomena organik hipotetis di mana organisme hidup... fenomena organik hipotetis..."
dia menggeram dan membanting buku hingga tertutup. seorang pengunjung lain langsung mendelik dan ber husshh menyuruh felix untuk diam dan tenang.
kelihatannya felix bukan satu satunya yang ada di perpustakaan pada larut malam ini.
begitu selesai merapikan barang barang, felix melangkah keluar dari perpustakaan langsung disambut dengan bulan yang bersinar cerah dan malam yang dingin.
ia bersyukur berhasil naik di bus terakhir untuk pulang ke apartemen. ketika angin malam musim dingin berembus, felix mengingatkan diri sendiri untuk membawa hoodie chris di kesempatan berikutnya.
felix duduk di salah satu kursi bus dan perlahan kelopak matanya terasa berat...
..hingga dia terbangun dan masih berada di dalam bus.
ketika felix menatap keluar jendela, ia merasa tidak mengenali bangunan di sekelilingnya. ia tiba tiba duduk dengan mata langsung terbuka lebar. ia berlari menuju kursi pengemudi.
"m-maaf, bisakah tuan menurunkan aku disini?"
sopir bus itu melihat ke sekeliling nampak bingung, "disini? kau yakin?"
felix mengangguk nampak tak yakin juga tapi sang pengemudi itupun hanya mengangkat bahu dan memberhentikan bus.
begitu pintu terbuka dan felix turun dari bus, felix cepat cepat mencari apapun yang bisa memberitahu ada dimana dia sekarang.
-
chris sedang mengeluarkan mobilnya dari parkiran saat merasakan teleponnya bergetar. saat chris menyalakan ponselnya, ia mengerutkan alis.
"felix? jam sebelas malam begini...?"
chris menjawab telepon tanpa berpikir apapun masih berusaha memundurkan mobil keluar dari parkiran.
"halo?"
"k-kak chan..." chris mendengar suara bergetar di ujung telepon.
suara felix nyaris tidak terdengar seperti bisikan. chris menginjak rem.
"lix? ada apa? kamu baik baik saja?"
"a-aku naik bus.. tapi kayanya aku ketiduran dan waktu aku bangun sepertinya aku kelewatan halte bus yang biasa dan sekarang aku gak tahu lagi ada dimana-" felix mengoceh.
chris butuh beberapa saat untuk memroses apa yang terjadi pada felix.
"oke. oke. oke. kirim lokasi kamu sekarang." chris berusaha untuk tak terdengar panik, "dan jangan tutup teleponnya"
"o-oke..." felix menekan tombol speaker dan mencoba mengirim posisi dia sekarang di roomchatnya dengan chan menggunakan jemarinya yang gemetar cemas.
entah karena kedinginan atau ketakutan apapun itu felix tidak bisa berpikir sekarang.
felix mendengar suara notifikasi tanda bahwa chris baru saja menerima pesannya.
"baik, aku jemput. jangan berdiri di tempat gelap. cari posisi terang atau di dekat bangunan umum. minimarket, toko, atau-"
suara chris tiba tiba berhenti.
felix membeku.
"k-kak...?"
tidak ada respons.
"oh tidak.. tolong jangan sekarang.. ayolahhhh"
felix menekan nekan ponselnya beberapa kali berharap itu akan secara ajaib menyala kembali. tentu saja karena kegoblokan dia sendiri tidak membawa charge baterai.
felix menarik napas panjang dan menatap ke sekeliling.
jalanan itu luar biasa sepi dan entah kenapa semua toko sudah tutup. minimarket bahkan tidak menyala lampunya. satu satunya penerangan hanyalah dari lampu jalanan yang berjarak beberapa meter dari felix.
felix terisak merasakan hidungnya membeku dan mengeluarkan sedikit ingus karena hawa dingin.
felix hanya beberapa langkah lagi menuju ke bawah lampu penerangan ketika mendengar suara langkah kaki samar di belakangnya.
"hei" felix mendengarnya.
felix gemetar karena betapa berat suara itu dan bulu kuduknya mulai berdiri.
"mau kemana anak kecil? rumahku tak jauh dari sini" suara itu serak.
felix berusaha keras menahan erangan dan berjalan lebih cepat. tepat saat ia merasakan tangan kasar yang meraih lengannya, felix dibutakan oleh lampu terang di dekatnya.
mobil itu berdecit nyaring untuk berhenti dan seseorang hampir loncat keluar saking cepatnya.
"feli-"
chris dihentikan karena felix melemparkan diri dalam pelukannya.
"a-ada apa?" chris segera memeluk anak yang menangis itu.
"s-seseorang.. ada yang ikutin aku.. ada yang narik aku kak chan!" ujar felix terisak.
chris secepat mungkin melihat ke sekeliling yang gelap selain beberapa lampu jalanan. ia tidak menemukan apapun yang berbentuk seperti manusia seperti yang dikatakan felix.
chris menelan ludah dan menunduk merasakan kemeja yang ia kenakan semakin basah karena air mata felix. chris mengelus punggung felix dengan lembut dan melepaskan pelukan mereka perlahan.
"ayo masuk saja ke dalam mobil"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
❪ 夢 ❫ LATTE • chanlixᵀᴿ ✔
Fanfiction🎠 ꒰ chan x felix ꒱ ━━━ [TERJEMAHAN] chan tidak suka kopi. benci lebih tepatnya. tapi mindset chan berubah ketika jisung mengajanya ke cafe dan bertemu barista ber freckles itu. ꒰credits.꒱ ─── ✿❀✿❀ ➜ org. story: Latte | 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐥𝐢𝐱 -ˏˋ✔ˊˎ- ➜ org...