🎠 ꒰ chan x felix ꒱ ━━━
[TERJEMAHAN] chan tidak suka kopi. benci lebih tepatnya. tapi mindset chan berubah ketika jisung mengajanya ke cafe dan bertemu barista ber freckles itu.
꒰credits.꒱ ─── ✿❀✿❀
➜ org. story: Latte | 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐥𝐢𝐱 -ˏˋ✔ˊˎ-
➜ org...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ayo~~ ayo~~" felix membaca mantera seperti memanggil sesuatu.
barista itu menyadari ia menghitung mundur tanpa sadar menunggu chris. ia sibuk menatap jam dinding sampai tak menyadari seorang laki laki yang masuk.
ia memberi felix kecupan cepat, "selamat pagi manis~"
karena ingin melihat pipi merah felix lagi, chris menambahkan kedipan mata.
felix ingat percakapan mereka kemarin malam dan menyeringai. memerlihatkan deretan gigi putihnya yang lucu putih layaknya mutiara.
"selamat pagi channie!"
yang lebih tua membeku dan mundur. ia mencengkram kemeja tempat jantungnya berada seolah kena serangan jantung.
"stop! jangan begitu aku bisa mati muda" kata chris cemas.
felix terkekeh, "yee sekarang channie yang malu malu!"
chris berteriak seolah kalah dalam pertempuran dan menjatuhkan diri ke meja dengan dramatis membuat felix tertawa geli. chris berdiri lagi dan tersenyum lembut berhasil membuat felix bahagia.
"bagaimana kuliahnya?"
wajah felix berubah seratus delapan puluh derajat mendengar pertanyaan chris.
"seburuk itukah?" tanya chris meringis.
felix menghela napas, "tugas akhir semester dan banyak proyek. aku baru selesai 60% untuk semua proyek."
"apa saja?"
"tes matematika. banyak presentasi. juga esai sastra."
chris meringis lagi mendengar kata esai.
"aduh untung sudah lulus" gumamnya.
felix tertawa sembari chris melihat jam.
"yahh udah jam kerja kerja. fel, nanti lagi ya~"
"mmkay! sampai jumpa channie!"
felix menatap yang lebih tua dengan senyum polos di wajahnya. senyuman usil yang seperti :3 . dia mencemooh menambahkan, "sekarang kakak yang lebih merah deh~"
kedua alis chris menyatu sesaat pura pura kesal tapi kemudian tertawa dan mengecup pipi Felix.
"selamat tinggal sayang."
ia mundur menyeringai ketika dia melihat rona merah merambat di wajah Felix.
setelah chris berjalan keluar pintu, barista itu harus menampar dirinya sendiri untuk mengingat siapa dia dan mengapa dia ada di sini.
