"kamu yakin kalau dia suka cowok?" tanya jisung.
kedua nya dalam perjalanan menuju sugar high lagi.
chris memutuskan dia butuh secangkir latte untuk memulai hari atau dia tidak mau beraktivitas. jisung pun terpaksa keluar rumah untuk mengantar hyung banyak mau itu.
"kalau enggak dia pasti udah bilang dari awal"
lampu pejalan kaki menyala hijau, memberi isyarat pada keduanya berjalan.
"bagaimana kalau udah punya pacar?"
"kalau gitu harusnya dia bilang dari awal!"
"dih?!" jisung bersungut sungut karena chris mengulang ulang jawaban yang sama.
"tapi kamu benar, jisung" ujar chris, "dia si kecil yang paling manis"
chris mengangkat bahu dan berjalan melewati pintu kaca transparan tersebut. merasa tidak perlu membiarkan pintu terbuka untuk jisung yang memeletkan lidah ke arah nya.
"jisung, lihat!" chris menunjuk felix yang tengah melayani seorang pelanggan.
"mungiiil seperti-ya! seperti kunang kunang. imut maksimal kaya anak kucing. dan frecklesnya- frecklesnya cantik banget! lihat itu, kamu lihat senyumnya gak?"
jisung menghela nafas, "ini aku lagi syuting k-drama yang judulnya apa sih?"
chris mendorong jisung menuju sofa mereka yang kemarin, "duduk duluan sana!"
"ha? bagaimana dengan kopi ku?" jisung bertanya kebingungan.
"sudahlah, aku pesankan! cappucino, yeah?"
"tetep aja aku harus bayar!"
"sh sh sh!" chris berkata cepat, "aku bayarin. sekarang hush hush!"
jisung mengerutkan alis dan menatap chris penuh curiga.
"siapa kamu dan kemana chan hyung yang asli?"
chris memutar mata pada jisung malas merespons.
chris membunyikan bel untuk memanggil felix yang tengah membelakanginya. dia tengah menunduk sibuk menulis sesuatu di notes.
"segera datang! apa yang bisa aku lakukan untuk kakak?" tanya felix belum menoleh.
"aku pesan nomor telponmu kemarin tapi masih belum mendapatkannya"
felix berjengit mendengar suara yang ia kenal. felix berbalik ke arah chris yang menyeringai jahil padanya. felix menatap jisung yang duduk di sofa sibuk dengan hape. mereka datang bersama.
"uhmmm nomor telpon tidak tersedia saat ini. yang ada hanya cappucino dan latte."
chris cemberut pura pura kecewa dan menghela napas berat seperti anak anjing gak dikasih makan satu bulan.
"ya sudah deh.. yang ada saja.."
chris pikir dia lihat felix tersenyum kecil mengetik pesanan di kasir. entah itu imajinasi halu atau tidak, yang penting felix kelihatan manis.
"okay, aku antarkan saat sudah siap"
"nggak perlu. aku tungguin disini" chris tersenyum.
"o-okay..."
chris bersandar di meja bar tanpa memerhatikan jisung yang mengerutkan alis ke arahnya.
"jadi."
"-sudah berapa lama kerja disini?"
sembari membuatkan cappucino untuk jisung, felix menjawab pertanyaan chan.
"dua bulanan. aku mahasiswa di kampus dekat sini"
"ohhh"
"kalau kakak?"
"aku terapis"
felix tersenyum mengangguk, "berapa taun?"
"25. kamu?"
"22"
chris menyeringai, "bagus kalau begitu"
"...apa?"
"hah? oh.. bukan apa apa!" chris menampar mulutnya sendiri tak sadar mengucapkan terlalu keras.
"hm.. ya sudah. ini.. minuman kalian"
"makasih banyak manisss!"
chris mengambil dua gelas karton tersebut dan mengedipkan sebelah mata. sama seperti kemarin, ia meninggalkan felix tanpa mengucap sepatah kata apapun lagi.
chris duduk di sofa mereka dan menata minuman di atas meja. jisung menatap chris kemudian ke barista itu. ia bolak balik beberapa kali dengan tatapan menyelidik.
"habis ngapain?"
"siapa?"
"kamu. habis ngapain kamu?"
chris nampak beneran kebingungan karena pertanyaan jisung, "ha? aku gak ngerti."
jisung mendengus, "felix kamu apain hah?"
chris memutar tubuhnya untuk melihat barista yang berada di meja bar, "felix kenapa?"
chris terdiam menyadari wajah felix semerah delima nampak kesusahan menerima orderan dari pelanggan yang saat ini berada di depannya.
"hey, tolong satu caramel frappucino"
"i-iya kak. satu latte. apa- apa mau pesan yang lain lagi?"
"uh, bukan. satu frappucino."
"apa?"
"aku pesan satu frappucino. felix, kamu baik baik saja? nggak biasanya kamu seperti ini" tanya pelanggan itu dengan tatapan khawatir.
"e-enggak. aku baik baik saja. satu frappucino. maaf kak."
seringai chris perlahan melebar di wajahnya. ia berusaha menutup senyuman jahil itu dengan tangannya.
"tuh, kasian tahu! hyung habis apain anak orang?"
"enggak aku apa apain sumpah! satu wink gak bikin dosa!"
"buat apa coba?"
chris bergumam menggaruk tengkuknya, "eh.. gak tau. pengen aja?"
jisung menghela napas dan menepuk jidatnya, "hyung! jangan gitu lagi kasihan felix nya"
jisung menunjuk ke arah felix seolah nyuruh chris tanggung jawab. chris menoleh lagi ke arah felix dan hanya bisa tertawa kecil.
"yah... kalau wink bisa bikin dia kayak gitu.. oh, ini bakal menyenangkan!"
TBC
f
f yg ini mau update lgi kapan?
KAMU SEDANG MEMBACA
❪ 夢 ❫ LATTE • chanlixᵀᴿ ✔
Fanfiction🎠 ꒰ chan x felix ꒱ ━━━ [TERJEMAHAN] chan tidak suka kopi. benci lebih tepatnya. tapi mindset chan berubah ketika jisung mengajanya ke cafe dan bertemu barista ber freckles itu. ꒰credits.꒱ ─── ✿❀✿❀ ➜ org. story: Latte | 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐥𝐢𝐱 -ˏˋ✔ˊˎ- ➜ org...