24 | Initium Divortii

1.9K 168 69
                                    



gimana kabarnya readersku yang emosian?? :')








































Yoongi bergegas merapikan diri setelah kembali bermalam di tempat Jimin, meninggalkan si pemilik rumah yang masih terlelap dibalik selembar selimut tebal. Ia merapikan pakaian kekasihnya yang semula berceceran kemudian memberikan satu kecupan manis pada kening sang kekasih sebelum pergi meninggalkan tempat itu.

Di dalam mobil, Yoongi mengusap wajahnya frustasi 'bagaimana bisa? Jimin pergi sendirian ke tempat itu? Aku tidak akan mengampuni siapapun orangnya, jika kemarin Jimin ku terluka!' Batinnya.

Hyundai Palisade nya bergerak meninggalkan tempat, Yoongi tidak tau bahwa sedari tadi ada seseorang yang memperhatikan dirinya dibalik Ferarri 458 Italian dengan kekehan sinis.

"Min Yoongi kau serakah sekali."

.




Jimin meremat surainya saat dirasa lelah setelah menyelesaikan rangkuman Tox Screen para korban untuk bahan pertemuan hari ini, kakinya berayun santai menuju ruang meeting yang sudah seperempat terisi oleh orang orang divisi lain.

Sepuluh menit berlalu hingga sang Kapten datang bersama Direktur divisi Humas dan Wakil Komisaris Jendral.

Kim Seokjin sedikit berdehem sekedar menetralkan rasa gugupnya, "selamat pagi semuanya. Aku harap kalian semuanya dalam keadaan sehat." Sebuah pembukaan yang manis. "Baik, untuk bahasan berikutnya akan disampaikan oleh wakil Biro Investigasi Kriminal."

Detektif Hongbin menyalakan layar infocusnya, dengan gugup ia mulai menjelaskan materi bahasan hari ini. Harusnya Min Yoongi yang berdiri disini, tapi pria itu seakan hilang ditelan bumi.

"Kami memiliki beberapa analisis teori yang mungkin bisa memecahkan kode dibalik hint ini, yang pertama ada beberapa tatto Nevermind dan kode-kode kecil lainya serta sebuah kertas," layar berkedip memperlihatkan foto potongan kertas, "kertas ini sepertinya utuh, melihat dari sobekan yang tidak rapi. Memo kecil ini ditemukan dalam genggaman CEO RM Labels kala itu."

Di sudut lain, Park Jimin diselimuti rasa panik sebab ialah yang mengambil potongan kertas yang berada dalam genggaman jenazah Namjoon kala itu.

"Bagaimana Dokter Park?" Vokal si Detektif membuat Jimin sedikit terkejut.

"Mm... A... Yeah aku dan Dokter Jung yang menemukan potongan kertas itu, kami berdua angkat tangan jika harus memecahkan kode-kode tulisan didalamnya." Ujar si Dokter Park yang masih berusaha menghilangkan kegugupannya. "Jadi, kami menyerahkan potongan kertas itu pada tim analisis."

Hongbin mengangguk menanggapi ucapan si Dokter Park. "Lalu bagaimana tanggapan tim analisis serta tim Profiler?"

Polisi muda Jeon menyalakan mic nya, "awalnya aku berpikir bahwa kalimat si penulis itu hanya yeah sapaan manis saja, tapi setelah ditelaah lagi mungkinkah dibawah kalimat itu ada angka-angka?" Jungkook mendesis untuk sejenak berpikir, "aku seperti melihat angka 2 dan 4 disana."

Hongbin kemudian memperbesar gambar hingga ujung sobekan kertas dan yeah itu terlihat seperti potongan angka 2 dan 4. Membuat ruangan itu penuh desis sebab mereka memiliki pikiran yang sama.

Sementara Jimin masih menegang dipikirnya untuk apa ia mengambil barang bukti seperti itu. Ia meremat kuat coat yang dipakainya, kembali berpikir bagaimana menyerahkan potongan kertas lain tanpa sepengetahuan orang-orang kepolisian?

"Ah sudahlah aku tidak tahu." Gumamnya kecil.

.

Jimin berpamitan pada Kihyun sebelum keduanya berpisah di koridor, ia berjalan sedikit tergesa gesa dengan pikiran kacau sebab ia memiliki beberapa hint yang mungkin bisa jadi pemecah teka teki yang dibuat oleh si penjahat. Ia memiliki barang bukti yang lain.

Datura Solanaceae - YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang