08 | A Dulcis Diem

4.8K 365 234
                                    









cr; on pict. source pinterest

[08: You’re my medicine open up and let me in]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[08: You’re my medicine open up and let me in]










•••

Siang ini Jimin kembali di sibukan mengidentifikasi tubuh Im Hansol, kasihan sekali pemuda tampan ini; pikir Jimin. Decitan engsel pintu kamar mayat mengalihkan atensinya, ada Hoseok yang sedang berjalan dengan setumpuk roti lapis daging terapit pada bibir serta laporan Tox Screen di genggaman.

"Dokter Park, mau?" Hoseok menyodorkan roti Subway nya pada Jimin. "Tapi sudah ku gigit."

"Ah, tidak usah Dokter Jung. Aku belum begitu lapar." Balas Jimin dengan telapak tangan yang bersarang pada saku jas putihnya.

"Seorang teknisi TKP baru saja membagikan foto ini di grup Kakao, apa Dokter Park sudah melihatnya?"

Tubuhnya sedikit membungkuk untuk melihat lebih jelas layar ponsel Hoseok. Sebuah gelang rantai?

"Ponselku kehabisan batrai," helaan nafas kecil keluar dari bilah bibir Jimin, "gelang itu, punya Hansol?"

"Masih di selidiki, entah itu milik siapa." Balas Hoseok setelah menghabiskan gigitan terakhirnya.

"Tapi gelang itu terlihat pasaran sekali. Kalau tidak salah, aku juga memiliki gelang emas rantai seperti itu." Bahunya menggidik acuh, itu urusan para teknisi TKP.

Hoseok tertawa, ia juga memiliki gelang yang seperti itu. "Sudah jam makan siang, Dokter Park. Mau ke Caffe bersama?"

Jimin mengangguk sebelum melepas jas putihnya. Di tengah perjalanan ke lobi, ia jadi teringat tentang Taehyung; Agen NIS dari divisi Profiler. Gelang itu terlihat seperti milik Taehyung yang hilang.

Dan sekarang si pria Kim yang ada di dalam pikirkan nya sedang berjalan memasuki kantor Polisi sembari menyugar surainya. Obsidian keduanya bertemu, Taehyung memberikan box smile sementara Jimin stagnan.

"Dokter Park, mau kemana?"

"Wah, hanya Dokter Park saja yang di tanya? Aku nya tidak?"

Taehyung kemudian hanya tersenyum, menggaruk tengkuk gugup. "Ku pikir Dokter Park berjalan sendirian hehe."

"Kami berdua mau makan siang," balas Hoseok setelah merotasikan manik, sebab merasa tersinggung, "kalau begitu kami permisi dulu, Agen Kim."

"Tungguㅡboleh aku bergabung?" Sorot matanya menyinarkan sebuah harapan.

Maka Jimin yang menjawab dengan anggukan kecil, "silahkan saja Agen Kim."

Jimin dan Hoseok memang seringkali makan di luar sebab bosan dengan menu kantin di kantor. Dan sekarang keduanya di tambah Taehyung di bangku sebrangㅡtengah menikmati pesanan mereka.

Datura Solanaceae - YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang