19 | Nunc Pulcherrimus

4.6K 324 94
                                    













•••

Jimin bersenandung di sela-sela kegiatan menggoreng telur untuk sarapan pagi setelah menghabiskan waktu diatas ranjang bersama yang terkasih.

Rambutnya dikuncir apel agar poni yang sudah memanjang itu tidak menggganggu aktifitasnya.

Ketika lengan Jimin menggerakan pan sekedar membalikan telur tanpa spatula maka bokong yang dibalut man square itu ikut bergerak serupa agar-agar.

Yoongi mengulum bibirnya gemas ketika menemukan entitas Jimin yang masih sibuk dengan masakannya, maka ia lebih memilih duduk menopang dagu sembari memperhatikan bokong sintal itu dengan raut bahagia.

"Oh astaga! Min Yoongi."

"Sayang..."

Jimin yang terkejut hanya memegang dadanya refleks dengan sebelah jemari menggenggam gagang pan, sementara Yoongi terkekeh gemas.

"Aku hampir saja melempar pan ini," ucap Jimin diakhiri dengan delikan sedetik, "huh jantungku masih berdetak kencang tahu!"

Yoongi pun bergerak merengkuh tubuh sang kekasih yang kembali menghadap kompor, sementara Jimin masih mencebik kesal.

Cup! Satu kecupan gemas di berikan Yoongi pada pundak tereskpos yang terkasih, "maaf sayangku."

Setelahnya Yoongi hanya memeluk Jimin dalam diam, kepalanya sengaja disandarkan menghadap ceruk leher Jimin; mengikuti setiap gerakan kecil si empunya.

"Yoongi kau berat..."

"Jimin, sayang. Maafkan aku ya?"

Desisan bacon goreng menjadi pemecah hening beberapa sekon, Yoongi masih setia dalam posisinya.

"Aku banyak menyakitimu," lanjutnya lirih, "aku benar-benar minta maaf."

Jimin mematikan kompornya sebelum membalikan tubuh menghadapㅡmerengkuh rahang Yoongi dengan lembut.

"Aku tak apa, Yoon." Kakinya sedikit menjinjit saat meraih tengkuk Yoongi, lantas di kecupnya bibir tipis itu dengan perlahan. "Aku mengerti, sudah yah jangan di bahas lagi. Lebih baik kau menghabiskan sarapan pagimu, Appa Min."

"Aku ingin makan kau saja untuk sarapan pagiku." Canda Yoongi yang dihadiahi cubitan pada perutnya.

Keduanya tertawa setelah saling berpelukan di depan pantry, sepersekon Yoongi meremas pipi bokong yang terkasih setelah pagutan basah labium keduanya berjauhan.

"Telur setengah matang kesukaanmu, Yoon." Ucap Jimin sembari meletakan telur setengah matang itu diatas piring Yoongi, menyatu dengan bacon dan sosis.

Yoongi balas tersenyum dengan obsidian yang masih mengekori setiap pergerakan Jimin, fokusnya terhenti pada pipi bokong yang mengintip malu dibalik pakaian Jimin. Oh god! Betapa tergodanya ia untuk sekedar meremas dan menampar si peachy hingga memerah.

"Sini duduk," jemarinya memberikan perintah pada Jimin agar ia duduk diatas pangkuannya, "setelah ini ayo kita berkencan."

Jimin terkekeh, kakinya mengayun kecil. "Benarkah? Kau benar-benar mengajak ku pergi?"

"Mm, sudah lama sekali kita tidak pergi keluar bersama." Balas Yoongi setelah melahap penuh bacon serta potongan sosis.

Sementara Jimin mengusap sudut bibir Yoongi; menyeka sisa saos yang menempel.

"Aku mau sekali, aku juga rindu menghabiskan banyak waktu denganmu." Kedua lengannya refleks memeluk erat leher Yoongi karena antusias.

•••

Datura Solanaceae - YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang