17 | Sexus Et Inebriari

4.9K 332 352
                                    

















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[17: Every inch of your skin is a holy grail I've gotta find.]
















•••


Jimin berdehem kecil setelah meneteskan obat merah pada segumpal kapas, ia sedikit mencondongkan tubuhnya saat hendak mengobati luka sayat kecil pada tulang pipi Yoongi.

Bisa dirasakan hembusan nafas teratur Yoongi pada telapak tangannya, dengan obsidian kembar yang terfokus pada Jimin tanpa berkedip atau mengucapkan sepatah kata pun.

Hanya tempo degupan jantung Jimin yang berpacu lebih cepat dari denyut normal yang memecah hening akal pikirannya.

Yoongi meringis sebab rasa pedih luka yang masih basahnya terkena obat merah, lalu Jimin terkejut takut di marahi Yoongi lagi.

"A-aku selesai." Ucap Jimin setelah kembali menarik tubuhnya untuk dibawa menegak.

"Tugasmu belum selesai, Dokter Park." Balas Yoongi setelah menanggalkan kaos putihnya.

Terlihat kassa yang semula membalut luka pada perutnya berubah warna kemerahanㅡlukanya kembali menganga.

Juga masih banyak luka-luka kecil pada tubuh Yoongi yang belum Jimin bersihkan.

"Bukankah sudah di urus oleh Dokter Jung tadi?"

"Sepertinya lukaku kembali terbuka."

Jimin hanya menghela nafas, "baiklah aku akan melihat lagi lukamu."

Sepersekon Yoongi meraih buku agenda milik tim medis beserta pena, kemudian menyobek selembar kertas setelah ia menulis sebuah kalimat.

"Tempelkan ini dulu di depan sana." Titahnya, menunjuk menggunakan dagu sebagai ganti telunjuk.

Jimin mendelik setelah membaca satu kalimat menyebalkan itu, 'jangan ada yang mengganggu, aku sedang konsentrasi menjahit perut Detektif Minㅡtertanda Dokter Park.'

Ia kembali dengan raut wajah malasnya kemudian menarik tas hitam berisi peralatan pertolongan pertama.

Seharusnya Yoongi berbaring pada brankar lipat, namun benda itu sedang dipakai diluar untuk membawa para Polisi yang terluka setelah pasukan tim medis tambahan tiba di lokasi.

Jimin membuka balutan kassa pada perut kiri Yoongi, abs samar itu terlihat setelah sekian hari ia tidak melihatnya.

"Luka seperti ini tidak perlu di jahit," ucap Jimin dengan obsidian terfokus pada luka sayat perut Yoongi, "lagipula sayatannya tidak begitu dalam."

"Itu bagus, agar istriku tidak khawatir nanti." Timpal Yoongi dengan santainya sembari memposisikan kepala pada lipatan kedua lengan.

Jimin mencoba menulikan rungu setelah mendengar kekehan kecil yang keluar dari bibir si Detektif.

Datura Solanaceae - YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang