Pasti gaada yang kangen...
•••
"Dokter Park?"
"Ah ya Agen Kim."
Taehyung terkekeh kecil dengan lengan menyodorkan segelas kopi panas, "kau melamun Dokter Park?"
"Sedikit, hanya memikirkan pola si pembunuh yang begitu rumit." Jawab Jimin setelah menerima segelas Cappucino itu.
"Maksudmu rumit bagaimana?" Taehyung sedikit mencondongkan wajahnya, tanda ingin tahu sekali.
"Ya begitu, rumit. Aku saja bingung untuk menjelaskan nya."
"Mungkin kau bisa sharing denganku, mau makan malam bersama? Ku pikir Dokter Park terlihat belum makan."
"Terima kasih, tapi aku harus bekerja."
Tiba-tiba Taehyung menggenggam jemari Jimin dengan lembut, "ayolah Dokter Park."
Jimin tergugu manakala hangatnya jemari Taehyung menjalar membuat tubuhnya merasakan sensasi aneh saat si Agen berusaha membelai lengannya secara seduktif.
"Baiklah, Agen Kim."
Lantas keduanya berakhir di salah satu meja kantin Kantor Kepolisian, duduk berhadapan dengan saling melempar senyum seperti sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara.
Jimin menunduk membuang pandang agar tidak bersibobrok dengan manik setajam elang milik Taehyung. Ia terlalu sibuk mengaduk bubur sebab Jimin bagian dari salah satu tim bubur di aduk.
"Jimin," obsidian keduanya bertemu saat Jimin mengangkat profil wajah, "boleh kalau aku memanggilmu Jimin jika sedang berdua seperti ini?"
Anggukan kecil Jimin berikan, "y-ya silahkan, Agen Kim."
"Panggil Taehyung saja agar nyaman." Balas si Agen Kim dengan jemari yang bertumpuk pada telapak tangan Jimin.
Sementara Jimin semakin menunduk malu dengan semburat merah pada pipi. Tangannya terasa begitu nyaman di dalam genggaman jemari si Agen Kim.
Sepersekon lagi-lagi Jimin terdiam manakala Taehyung mencondongkan tubuh sekedar menyeka sebutir nasi bubur yang menempel pada sudut bibir Jimin, setelahnya ia tersenyum.
"Terima kasih Taehyung. Aku begitu buru-buru hingga lupa menyeka bibir." Ucap Jimin, suaranya sangat lembut.
Tidak tahu bahwa di sudut lain, ada seseorang yang menahan emosi sejak tadi.
"Permisi Agen Kim, kau di panggil Kapten Kim agar segera ke ruang introgasi."
Vokalisasi Jungkook membuat keduanya mengalihkan atensi, lalu Taehyung melirik sekilas jam tangannya, 'sial! Sudah terlambat sepuluh menit.'
"Oh iya, baiklah." Kembali, obsidiannya teralih pada sosok Jimin yang masih menatapnya. "Dokter Park aku permisi dulu."
"Terima kasih bubur abalonenya Agen Kim." Senyuman manis Jimin berikan setelah Taehyung berdiri.
"Iya, sama-sama Dokter Park."
Taehyung pergi bersama Jungkook di belakangnya yang sempat mendelik pada Jimin sebelum keduanya benar-benar pergi. Sementara Jimin hanya menggidikan bahu kecil tanda tak peduli, lebih memilih menghabiskan buburnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Datura Solanaceae - Yoonmin
Fanfiction🔞⚠️ | 𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒌𝒂𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂 𝑫𝒂𝒕𝒖𝒓𝒂, 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒓𝒆𝒍𝒂 𝒅𝒊 𝒓𝒂𝒄𝒖𝒏𝒊 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂𝒎𝒖 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒊. A Yoonmin Fanfiction | Bahasa Boyslove Yoongi !top, Jimin !bottom Mature 🔞👨❤️👨💦🍆 © yoonmintras...