25 | Bullet Armamentis

2.5K 182 284
                                    


[25; rest of my life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[25; rest of my life.]

















•••




Sudah satu jam Jimin berada dalam pelukan sang kekasih yang masih setia mendekapnya sembari mengelus halus rambutnya. Sementara Jimin hanya berdiam diri membelai kecil perut Yoongi dari balik kaos putih yang dipakainya.

"Mau mandi bersama?" Tanya Yoongi memecah hening.

Jimin menggeleng, "tidak mau."

Si Detektif Min mendesah frustasi. "Mau seperti ini sampai kapan hm?" Ucapnya dengan mengelus surai sang kekasih yang semakin menenggelamkan wajahnya pada dada Yoongi. "Mau buatkan Pasta pedas? Aku tahu kau tidak menolak tawaranku kali ini."

Jimin mendongak dengan wajah muram, bibirnya merengut seperti anak itik. Terlihat menggemaskan bagi Yoongi.

Dengan sekuat tenaga, Yoongi mengangkat tubuh si Dokter Park hingga berada dalam pelukannya. "Aigoo berat sekali bayi cantikku." Katanya dengan gummy smile menyebalkan. "Yang ini juga semakin berisi, tidak sia-sia aku menamparnya setiap malam."

Sementara Jimin hanya tersenyum simpul kemudian membenamkan wajahnya pada pundak sang kekasih karena malu. Sejenak ia menyingkirkan ucapan si istri Detektif yang semula menghantuinya.

Detik berikutnya Yoongi mendaratkan bokong sang kekasih diatas kursi pantry dengan sedikit kecupan sebelum ia menyiapkan bahan masakan.

Dua manik hazel si Dokter Park terus mengikuti pergerakan entitas putih lesi dihadapannya yang sedang sibuk merebus pasta serta memotong bahan masakan yang lain. Pria bertubuh mungil namun berisi itu sesekali membuang pandangan pada sang kekasih yang sedang menopang dagu, bagaimana Jimin tidak jatuh cinta pada suami orang jika ia diperlakukan lebih baik daripada istrinya sendiri.

Senyum kecil terpatri pada bibir berisi milik si Dokter Park, ia sangat memuja tubuh pria dihadapannya yang terlihat sempurna nampak dari samping. Kelopak mata bak kucing yang menggemaskan, hidung mungil serta bibir tipis yang menjadi candu Jimin itu sesekali mengerucut ketika si pemilik sedang sedikit kesusahan saat merobek bungkus jamur yang akan dimasaknya.

Jimin membuka mulutnya ketika Yoongi menyodorkan sendok berisi saus pasta yang masih mengepul. "Bagaimana? Apa terlalu pedas?"

"Pedasnya sudah pas, hanya kurang gurih sedikit." Jawab Jimin yang diangguki sang kekasih setelahnya.

Beberapa menit kemudian, Yoongi selesai dengan masakannya. Ia menaruh sepiring pasta pedas dihadapan sang kekasih yang sudah tak sabar ingin melahap masakan Yoongi.

"Hanya satu piring? Kau tidak makan?" Tanya Jimin setelahnya.

Yoongi hanya menggeleng sembari meraih kotak rokok dan pemantik, "aku belum lapar sayang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Datura Solanaceae - YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang