Ramananda Caraka [NOMIN] - [Season I] ✅

Intro + Prolog

Kisah ini jelmaan dari bisikan ke langit yang dipermohonkan oleh dua orang yang berusaha menjadi satu.

Aruna Jaemin Caraka yang biasa dipanggil Raka menyimpan banyak rupa dibalik senyum dan pipi yang kemerah-merahan di wajahnya.
Pengidap anxiety disorder atau gangguan kecemasan yang berlebihan menjadikan dia sosok yang kuat dan rapuh dalam satu waktu.
Sikapnya sangat unpredictable but he's reliable.
Raka bilang, "my personality confuses people", satu waktu dia sangat ceria bahkan terlampau hiperaktif lalu kemudian menjadi pendiam dan tertutup diwaktu lain.

Dia sosok yang mandiri, kuat, namun sangat ketergantungan dengan rasa nyaman.
Satu hari dia dikenal anak yang sombong dan apatis, dilain hari orang-orang akan mengingat dia sebagai sosok yang manja tapi independent. Tidak banyak yang benar-benar mengerti Raka, faktanya Raka sendiripun masih ragu apakah dia sebenarnya mengerti tentang dirinya sendiri.

Suatu waktu kenyamanan itu merengkuh Raka lebih kuat dari sebelumnya. Tiba-tiba sebuah perasaan takut ditinggalkan hadir menyelimuti hatinya. Perasaan ini sangat asing bagi Raka hingga rasa takut dan pikiran-pikiran negatif yang dibentuknya sendiri menjadi awal gangguan kecemasan itu terbentuk atau kata lain Raka overthinking.

Bagaimana mungkin anak seusia itu memiliki mental yang buruk apalagi depressed?

Hidup di lingkungan dengan tingkat mobilitas tinggi, kemajuan teknologi-sosial media yang hampir tak ada batas apalagi pengawas, dan circle pertemanan yang cukup hype nyatanya mampu membentuk pribadi seseorang yang terlalu cepat dewasa sedangkan pengontrolan emosi dan ekspresi yang dimiliki masih jauh dari kata cukup.

Raka dipertemukan dengan Rama, seperti banyak bentuk hubungan lainnya mereka memulai dari pertemanan. Dua bocah yang berumuran sekitar sepuluh dan sebelas tahun itu menjadi akrab ketika silaturrahmi dua keluarga diadakan pada hari besar.
Rama, yang memiliki nama lengkap Crajenov Ramananda menemukan sosok adik di diri Raka, anak semata wayang ibu Putri Irenia Creschvina itu baru beberapa tahun dibawa ke tanah air jauh dari sepupu rasa saudara yang menjadi temen sehari-harinya dulu.
Rama memiliki darah Eropa tepatnya Russia dari keluarga ibu nya, pemuda itu akan sangat menempel seolah menemukan mainan baru ketika dipertemukan dengan anak bungsu kesayangan Pak Hermawan.
Jarak rumah mereka juga tidak begitu jauh masih dalam satu kompleks perumahan asri dengan halaman yang cukup luas di setiap rumahnya.

Kisah itu berawal layaknya dua bocah bermain, berteman, berantam, lalu baikan pada umumnya. Bahkan keluarga mereka sudah tak heran lagi kalo tiba-tiba dipagi hari menemukan anak mereka sedang tidur dalam satu selimut yang sama.
Cerita mereka bermula saat awal kedewasaan Rama muncul dan kebingungan Raka belum bisa ia jawab sendiri.
Awal masuk sekolah menengah atas bagi Raka menjadi cukup sulit namun sangat antusias ia jalani. Ciuman Rama diperpotangan lehernya serta dekapan yang lebih erat dari biasanya pada malam tahun kelulusan junior high school mereka entah mengapa membuat jantung Raka berdetak lebih cepat dari biasanya. Diantara batas sadarnya dia merasakan Rama yang semakin menarik dirinya ke dalam dekapan pemuda itu dan sesuatu yang terasa aneh menekan dibelakang dekat sela-sela paha Raka. Raka sempat menarik diri namun Rama semakin menariknya dengan geraman tak jelas di belakangnya, kala dilihatnya Rama dibawah temaram lampu tidur waktu itu, Rama masih terlihat memejamkan matanya.
'apa dia bermimpi' pikir Raka saat itu. Namun dalam lelah dan inginnya Raka terlelap saat itu mengabaikan lalu kembali tidur dalam kenyamanan yang mulai ia rasakan.

Rama tak sepenuhnya tidur, dia mendengar Raka mengeluh dan terganggu tidurnya, dia sadar Raka mencoba melepaskan dekapannya namun dia seolah acuh dengan semua itu. Ada sesuatu yang mengalahkan logikanya saat itu dan tanda kedewasaan yang mulai ia senangi terjadi. Ternyata rasa sayang yang dimiliki Rama pada Raka mulai ia pahami bahwa Raka tak lagi ia pandang sebagai sosok adik yang harus ia kasihi dan lindungi. Ia ingin lebih