"Sayang kau yakin ingin di sini" Reyno bertanya ragu kepada Fero pasalnya Fero ingin ke taman saja dan duduk berdua dengan nya di kursi taman
Baiklah jika itu yang di inginkan Fero tak masalah Reyno akan tetap menemani nya, mereka hanya menggunakan baju biasa saja agar lebih nyaman
Di sana sangat banyak orang yang menjual jajanan, tinggal pilih saja ingin yang mana. Saat Fero sedang asyik melihat lihat sekitarnya, matanya menatap benda bulat melayang berwarna merah cerah. Itu memancing little space nya kambuh "Sayang setelah ini kita mau ke mana ?" Tanya Reyno sambil memainkan benda pipih miliknya, tapi Fero tak menjawab membuat Reyno bingung dan memilih meletakkannya handphone nya itu di sampingnya. Reyno menatap Fero yang terpaku oleh sesuatu, mata Fero berbinar-binar saat melihat benda itu membuat Reyno mengikuti arah pandangan Fero. Ohhh ternyata ada balon di sana, pantas saja anak manis ini terpaku. Reyno menyadari jika little space kekasihnya ini sedang kambuh. Setelah 1 menit memandangi balon itu Fero memandang ke arah Reyno, mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali dan kembali memandang balon, bibirnya juga ikut mengerucut. Untung nya Reyno orang yang cepat peka terhadap sesuatu, dia paham betul jika Fero ingin di belikan balon itu, Reyno terkekeh gemas dan mengacak-acak rambut Fero "baiklah sayang aku akan membelikan nya untukmu, kau tunggu disini ya" tentu saja Fero dengan cepat mengangguk.
Tak butuh waktu lama Reyno sudah kembali sambil membawa 8 balon yang berwarna warni dan membawa sebuah ice cream rasa coklat. Reyno kembali duduk di samping Fero yang patuh menunggu nya kembali "ini balon mu sayang, dan ini ice cream untukmu" ujar Reyno sambil menyerahkan balon dan ice cream itu, Fero menerimanya dengan senang hati "yeayy terima kasih Daddy !" Riang nya dan mengecup pipi Reyno.
Sepertinya Reyno sangat suka memandangi Fero, buktinya dari awal Fero memakan ice cream nya, Reyno tak melepaskan pandangannya dari Fero. Sampai yang di pandang pun akhir nya sadar "Eungg.. Daddy mau ice cream uhh ?" Tawar Fero sambil menyerahkan ice cream itu kepada Reyno tapi Reyno malah mendekati bibir Fero dan
*Chuuup~
Reyno menjilat ice cream yang menempel di sudut bibir Fero dan menghisap bibir Fero sebentar, membuat wajah Fero bersemu kemerahan "apa apaan Daddy ?! Humph . . . !" Ucap Fero sambil memalingkan wajahnya, Reyno terkekeh lagi karena tingkah menggemaskan Fero
Kalian pasti tahu jika taman taman kota seperti itu kadang ada 'preman'. Begitupun dengan taman yang sekarang ini tempat Fero dan Reyno duduk, mereka kedatangan 3 orang preman
"berikan uang mu sekarang" ujar pria yang berbaju biru ,Tapi Reyno menolak nya dan menyuruh mereka agar pergi "wah berani sekali kau, apa kau tidak tahu penguasa di taman kota ini hah !?" Orang berbaju abu abu membentak membuat Fero yang sedari tadi sibuk dengan ice criem nya terkejut
"Untuk apa aku tahu, jikapun kalian penguasa di sekitar sini, cih cara kalian berbuat kejahatan sangat tidak berkelas. Dasar orang orang rendahan" Reyno membalas dengan pedasnya dan itu membuat ketiga preman itu marah.
Mencari cara untuk mempermalukan Reyno, preman yang berbaju hitam merebut ice cream yang di tangan Fero dan membantingnya ke tanah.
Mata Fero memanas, bibirnya melengkung ke bawah, dan air mata yang turun tanpa permisi "hiks hikss... Daddy ice cream ku" ketiga preman itu tertawa puas dan beranjak pergi dari situ, tentu saja Reyno marah karena kesayangannya telah di ganggu. Reyno menendang kaki preman berbaju hitam itu sampai membuatnya juga terjatuh. Dengan emosi yang memuncak preman itu bangun dan ingin meninju wajah Reyno tapi Reyno lebih dulu mencengkeram tangan nya
"Kau tahu cerita si Jari Belati ?" Reyno berbisik menatap tajam preman itu
"Aku tidak pernah percaya dengan itu !" Ujar preman yang tadi ingin meninju Reyno
"Kau akan percaya sekarang" -Reyno
"Hikss..daddy ayo obati dulu luka mu, darahnya kemana mana" Fero terus menerus menangis karena tangan Reyno yang tersayat sayat akibat perkelahian tadi, tapi anehnya Reyno tak kelihatan kesakitan sedikitpun "tak apa sayang, jangan menangis lagi" ujar Reyno sambil fokus menyetir mobilnya. "Tidak ! Jika Daddy tidak ingin mengobatinya, aku juga tak mau lagi bersama mu" Fero semakin menangis dengan keras, baiklah sepertinya tak ada pilihan lain selain menuruti kekasihnya itu. Reyno sedikit menyesal karena sudah bertarung tadi yang menyebabkan Fero sangat ketakutan tapi dia juga merasa puas karena sudah membuat tangan preman itu terpisah dari tubuhnya. Ah ya satu lagi sekarang Fero sudah kembali normal lagi, saat di taman melihat Reyno mengoyak lengan orang dia jatuh pingsan dan pas bangun little space itu sudah hilang.
"Hiks.. hiks.. umm apa belum sembuh" Fero masih belum berhenti menangis, mereka sudah sampai di rumah dan mereka berdua sedang di dalam kamar. Sesekali tangisan Fero mereda sebentar lalu dia menangis lagi karena menatap tangan Reyno yang di balut perban "huhu.. pasti itu sakit kan Daddy ?". Reyno menghela nafas panjang, Fero sudah 7 kali bertanya seperti itu. "Ini tidak sakit sayang" Reyno membelai rambut Fero yang duduk di pangkuannya, yang di belai perlahan menghentikan tangisan nya dan memeluk Reyno erat "jangan terluka lagi, aku tidak suka" ujar Fero dengan suara bergetar sambil menahan tangisnya, bibirnya pun sudah melengkung lagi.
Reyno memeluk balas Fero dan mengecup pucuk kepala anak itu "tenang saja aku berjanji tidak akan terluka lagi" dia terus membelai rambut Fero. Anak yang di pangkuan Reyno itu kemudian melepaskan pelukan nya dan menatap mata Reyno dengan tulus "aku mencintaimu Daddy" mendengat itu hati Reyno menghangat, dia juga sangat mencintai kekasih cengeng nya ini.
"Sayang" -Reyno
"Eungg..?" -Fero
"Kau ingin liburan ?"
TBC
Preman nya ganteng ganteng😔❤️
Pengen dong di palak sma preman kek giniJake, Jay dan Sunghoon
Pendek ya ? Hehe maafVote and komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL IN LOVE WITH DEVIL🔞🔞 #minlix
FantasyFero adalah anak yatim-piatu Dia hanya hidup bersama dengan saudara laki laki nya, ayah dan ibu mereka meninggal dalam kecelakaan mobil. Awal nya mereka baik baik saja hidup berdua dalam kesederhanaan namun seiring berjalannya waktu beberapa masala...