Fero adalah anak yatim-piatu
Dia hanya hidup bersama dengan saudara laki laki nya, ayah dan ibu mereka meninggal dalam kecelakaan mobil.
Awal nya mereka baik baik saja hidup berdua dalam kesederhanaan namun seiring berjalannya waktu beberapa masala...
"Sayang kau dimana.. !!?? Apa kau tak ingin menemui ku !?!?" Samar samar Reyno dan Fero mendengar teriakan melengking seorang wanita. Fero kebingungan sedangkan Reyno sudah tahu itu suara siapa "gawat cepat kau sembunyi" suruh Reyno pada Fero, tapi budak itu masih memproses apa yang terjadi "kenapa ?" Fero sempat saja bertanya "jangan banyak tanya pokok nya cepat sembu-" Reyno belum selesai bicara pintu kamar nya sudah di buka dengan kasar. "Sayang kenapa kau tidak menjawab panggilanku ? Aku sangat merindukanmu" ucap wanita itu sembari memeluk Reyno dengan erat begitupun dengan Reyno yang memeluk balik wanita tersebut "katakan kenapa kau tak pernah menemui ku lagi, jangan bilang kau sudah melupakanku" wanita itu melepaskan pelukan dan memukul pelan bahu Reyno "tidak kak, aku sekarang sudah benar benar sibuk jadi sangat susah mencari waktu luang dan mengunjungi mu, apa keperluan mu hingga datang kemari ?" Tanya Reyno pada orang yang dia sebut kakak itu. "Aku hanya ingin mengunjungi balita ku ini, utututu Yeno semakin tampan saja" jawab wanita itu sambil menjingkitkan kakinya agar bisa membelai rambut Reyno. Hah, Yeno ? Pfff Fero yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka ingin tertawa saja rasanya. "Kakak aku sudah besar, nama ku Reyno bukan Yeno lagi" jelas Reyno karena merasa malu di depan Fero. Ohh jadi nama panggilan waktu kecil tuan besar ini 'Yeno' hahahaha Yeno imut sekali.
"oh maaf tak sengaja mengacuhkan mu, nama ku Reva kakak sepupunya Yeno ah maksudnya Reyno" -Reva
Reva (kakak sepupu Reyno)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Umm Hay nona, aku Fero" -Fero
"Nama yang bagus, apa kau kekasihnya Yeno ?" -Reva
"Bukan, aku bukan kekasihnya" -Fero
"Ah jangan berbohong sayang, tanda di lehermu tak bisa membohongi ku" godanya "astaga tangan mu, apa kalian akan melakukan itu" tanya nya lagi saat melihat ikatan penuh cinta di tangan Fero
Saat Fero ingin mengatakan 'tidak' Reyno dengan cepat mengatakan 'iya' membuat Reva semakin terkejut "apa kalian sudah sering melakukannya ?" Lagi lagi Reyno mengiyakan pertanyaan kakaknya itu, membuat wajah Fero memerah karena malu "hey manis, apa dia bermain dengan lembut" Tanya Reva, ah ini kesempatan Fero untuk mengadukan tuan nya itu "tidak nona dia sangat kasar, bahkan tak pernah sekalipun bermain lembut" ucap Fero sambil menunjukkan wajah memelasnya membuat Reva kembali memukul bahu Reyno dengan kuat "Yeno kau ini ! bersikap lembut lah pada si cantik calon adik iparku, aku tak ingin dia mati diusia muda". Reva mengoceh tentang Reyno sewaktu kecil yang sangat tak suka memakai celana dan lebih suka telanjang membuat Reyno yang mendengar itu memutar bola matanya malas. "Kau manis sekaliii Yeno pandai memilih pacar, oh iya jangan memanggilku ku nona panggil saja kakak agar kita bisa lebih akrab" ujar Reva sambil mencubit cubit pipi Fero.
"Yeno sayang aku akan menikah malam ini, jangan lupa datang ya. Kau harus datang bersama dengan Fero malam ini. Aku juga sudah menyuruh Yohan untuk datang bersama pacarnya" jelas Revan panjang lebar. Mendengar kakak nya akan menikah Reyno terkejut "sayang bisakah kau keluar dulu dari sini, aku ingin berbicara 4 mata saja" pinta Reyno kepada Fero. Tentu saja Fero takkan menolaknya inilah yang dia inginkan terbebas dari hukuman. Setelah kepergian Fero pintu langsung di kunci oleh Reyno
